Palangkaraya merupakan ibu kota Kalimantan Tengah. Kota ini pernah di sebut akan menjadi pusat ibu kota negara Indonesia menggantikan Kota Jakarta. Berdasarkan data kependudukan tahun 2010 penduduk Palangkaraya di perkirakan berjumlah 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk 92 jiwa perkilometer persegi. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, pedagang dan pekerja Industri.
Masyarakat setempat juga begitu antusias dan turut serta dalam perkembangan serta pembangunan kota. Tujuannya menarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang menikmati pesona alam yang begitu indah, pemandangan dengan nuansa khas tropis dan aliran Sungai Kahayan yang elok. Kota Palangkaraya juga memiliki banyak tempat wisata seni dan budaya yang begitu kental. Sampai saat ini beberapa kegiatan kebudayaan masih dilakukan, diantaranya upacara adat, pernikahan, pemakaman, dan juga kelahiran.
Asal nama Palangkaraya berasal dari kepercayaan nenek moyak dari suku Dayak, bahwa suku tersebut diturunkan menggunakan “Palangka Bulau” yang berarti tempat suci yang terbuat dari emas, sedangkan “Raya” berarti besar. Jadi Palangkaraya berarti “Tempat suci dan mulia yang besar”.
Ada beberapa suku yang mendiami Kota Palangkaraya diantaranya adalah penduduk asli Kalimantan itu sendiri yaitu suku Dayak. Suku lain yang mendiami Kota Palangkaraya adalah suku Banjar, suku Jawa, suku Madura, suku Sunda, suku Bali dan suku Batak. Agama di kota ini pun beragam, persentasinya sebagai berikut, Islam 69,65%, Kristen Protestan 26,79%, Katolik 1,37%, Budha 0,11% dan lainnya 1,04%.
Kota Palangkaraya tetap menjaga kelestarian kebudayaannya, hal itu dibuktikan dengan terdapatnya beragam kegiatan budaya. Diantaranya adalah : Festival Budaya Isen Mulang - Kalteng, Kalteng Expo (memperkenalkan kebudayaan tiap kabupaten yang ada di Kalteng), Lomba kesenian (karungut, sepak sawut, dayung tradisional, balogo, manyipet, tari, manetek, bagasing, mangenta, malamang, mangaruhi), Pemilihan Putra/Putri Pariwisata, Besei Kambe dan Pawai Budaya.
Lambang kota Palangkaraya yang berbentuk perisai juga mempunyai banyak makna dan filosofi. Misalnya, harus mempunyai keberanian dalam membangun kota dari lahan hutan menjadi sebuah kota yang bersemboyan “Isen mulang”. Membangun dan menjadikan masyarakat yang berbentuk perisai dengan berpegang pada Pancasila yang bermodal alam dan tenaga juga cita-cita. Menjadikan masyarakat yang sejahtera baik secara rohani maupun jasmani. Kota ini terlibat dan tertulis dalam tinta sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Wilayah yang dahulunya merupakan hutan belantara, kemudian berubah menjadi sebuah desa yang bernama Desa Pahandut, dalam prosesnya yang panjang kemudian berubah menjadi Kota Palangkaraya, sebuah kota yang termasuk salah satu kota dengan wilayah terluas di Indonesia.
Presiden Indonesia pertama yaitu Presiden Ir. Soekarno pernah juga mengisyaratkan kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara Indonesia karena potensi yang dimiliki kota ini dapat menjadi Pusat Pemerintahan. Rencana itu sempat muncul kembali pada saat Presiden Soeharto dan Presiden Bambang Yudhoyono menjabat. Hal itu terjadi karena padatnya Kota Jakarta dan kemacetan yang setiap hari hampir merata di seluruh sudut kota.
Suku dayak yang merupakan penduduk asli Kota Palangkaraya mempunyai berbagai macam seni budaya sebagai peninggalan pada masa lampau, salah satu nya seni tari yang menjadikan warisan dari nenek moyang yang mencerminkan kearifan khasanah budayanya. Lembaga Kebudayaan Dayak Palangka Raya atau biasa disingkat LKD-PR didirikan untuk mendukung pengembangan potensi wisata lokal dalam mengenalkan tari sebagai budaya kesenian daerahnya. Ada tujuh tarian yang diunggulkan, diantaranya adalah :
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat kota Palangkaraya selain bahasa Indonesia adalah bahasa Dayak dan Banjar.
Palangkaraya merupakan daerah yang beriklim tropis.
Kota Palangkaraya memiliki empat kecamatan yaitu :
Kecamatan Palangka di Pahandut, Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling, Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit, dan Kecamatan Palangka di Palangka Raya.
Kota Palangkaraya mempunyai Bandara Tjilik Riwut. Penerbangan domestik dari Jakarta menuju Bandara Tjilik Riwut terjadi beberapa kali dalam sehari. Dari Bandara ini Anda dapat menggunakan mobil carter menuju tempat tujuan anda.
Transportasi dari Palangkaraya menuju area lain di Kalimantan juga bisa menggunakan pesawat kecil dengan jalur Palangkaraya menuju Mura, Barut dan sekitarnya. Bisa menggunakan armada penerbangan Susi Airlines. Selain itu, bisa juga menggunakan mobil travel yang bisa dipesan terlebih dahulu dengan tarif yang berbeda disetiap tujuan.
Di Kalimantan anda juga bisa menguunakan perahu Plotok untuk menuju ke beberapa daerah yang hanya bisa dijangkau dengan jalur air.
Ada beberapa objek wisata yang terdapat di Palangkaraya, di antaranya sebagai berikut :
Wisata Kuliner
Wisata kuliner yang menjadi ciri khas kota Palangkaraya yang merupakan makanan khas suku Dayak adalah “Juhu Singkah” yang dikenal sebagai sayuran rotan. Bahan baku dari masakan ini adalah umbut rotan yang bisa ditemukan di kawasan hutan. Juhu singkah ini dapat dihidangkan bersama ikan betook.
Selain juhu singkah, berbagai macam jenis makanan yang berupa hidangan ikan air tawar atau sungai, yaitu tanak lauk, saluang goreng, panggang lauk, dan masih banyak lainnya.
Makanan khas kota Palangkaraya yang dapat Anda jadikan sebagai oleh-oleh, yaitu : saluang goreng, lempok dahuyan, abon ikan dan juga amplang ikan pipih
Wisata Alam
Ada beberapa wisata alam yang dapat Anda kunjungi, antara lain : Danau Tahai, Arboretum Nyaru Menteng, Taman Wisata Kum-kum, Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Batu Banama, Taman Wisata Fantasi Beach, Perahu Wisata Susur Sungai, Bundaran Besar, Bundaran Kecil dan Bundaran Burung di Pulau Kaja, Kecamatan Tangkiling.
Selain wisata alam diatas, ada salah satu jenis wisata alam unik yang dapat dinikmati yaitu perahu wisata susur sungai. Perahu ini menawarkan 4 rute wisata, yaitu :
Wisata Sejarah
Terdapat beberapa tempat bersejarah di Palangkaraya, antara lain :
Wisata Budaya
Kota Palangkaraya memiliki beberapa wisata budaya, beberapa tempat wisata mengandung unsur mistis yang sudah ada turun temurun sejak zaman nenek moyang dahulu, salah satunya adalah Sandung Ngabe Sukah. Merupakan bangunan kecil yang dibuat khusus untuk menyimpan tulang belulang orang yang telah meninggal setelah melalui upacara Tiwah
Wisata Belanja
Oleh-oleh khas Palangkaraya, Kalimantan Tengah dapat dengan mudah Anda temui di Pasar Kahayan, Pasar Lombok, Pasar Payang, Pasar Datah Manuah, Pasar Mini, Gemilang dan masih banyak lainnya.
Bila Anda berada di Palangkaraya, sempatkan mencicipi “Coctail Baram” yang cuma ada di kota Palangkaraya. Greenleaf Cafe yang berada di Palma juga menyediakan berbagai olahan dari baram.
Sebaiknya datang pada saat bulan Mei, yaitu saat diadakan Festival Budaya Isen Mulang, yang menampilkan berbagai macam tarian suku Dayak yang mempesona