Total Akomodasi | 166 Properties |
Area Populer | Dieng, Pusat Kota Wonosobo |
Hotel Populer | Hotel Dafam Wonosobo, Kresna Hotel Wonosobo |
Objek Wisata Populer | Alun - Alun Wonosobo, Dieng Theater |
Jika berada di Wonosobo, kamu juga bisa mengunjungi Pusat Kota Wonosobo, Kejajar, Dieng, Kaliwiro, Mojotengah, Watumalang, Wadaslintang, Kepil, Sapuran, Garung
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Hotel Dafam Wonosobo, Kresna Hotel Wonosobo, Front One Harvest Hotel Wonosobo, Charaka Residence, Urbanview Hotel Nostos Wonosobo, Surya Asia Hotel, Amerta Giri Hotel Dieng, RedDoorz near Alun Alun Wonosobo, RedDoorz Syariah near Komplek Candi Arjuna Dieng 2, Cinnamon's Hotel Wonosobo
Saat ini, ada sekitar 166 hotel yang dapat kamu pesan di Wonosobo
Wonosobo merupakan sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Bentang alam Wonosobo berupa daerah pegunungan yang terlihat sangat indah. Sebagian besar masyarakat Wonosobo hidup dengan mengolah hasil bumi, perdagangan, perikanan, pariwisata dan sisanya bekerja sebagai pegawai atau buruh. Hotel di Wonosobo menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat setempat.
Wonosobo berasal dari bahasa Sanskerta 'Wanasaba' yang berarti tempat berkumpul di hutan. Kota wonosobo dijuluki sebagai kota ASRI dengan kepanjangan Aman Sehat Rapi Indah.
Salah satu sektor unggulan Kota Wonosobo adalah pariwisata. Bentang alam yang indah serta didukung situasi yang kondusif menjadi nilai lebih Wonosobo. Dataran Tinggi Dieng masih merupakan tujuan utama para wisatawan di kota ini.
Dengan banyaknya tujuan wisata di Kota Wonosobo, maka tak perlu khawatir mengenai penginapan atau hotel. Saat memasuki Kota Wonosobo, Anda bisa menemukan berbagai macam penginapan mulai dari hotel murah hingga mewah. Anda pun tak akan sulit menacari akomodasi sesuai kebutuhan saat berada di sekitar objek wisata.
Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Imam Musbach yang kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kartosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo, dan Ki Muhammad Ngarpah adalah beberapa tokoh yang ikut mendukung perjuangan Diponegoro dalam berbagai pertempuran melawan Belanda,
Pertempuran di Legorok pada 24 Juli 1825 memberikan keberhasilan yang luar biasa. Kemudian, Pangeran Diponegoro memberi gelar kepada Kyai Muhamad Ngarpah dengan sebutan Tumenggung Setjonegoro dan mengangkatnya sebagai penguasa Ledok. Pada akhirnya, Setjonegoro sebagai bupati memindahkan pusat kekuasan dari Selomerto ke kawasan Kota Wonosobo yang sekarang ini.
Meskipun merupakan sebuah kota kecil, Wonosobo kaya akan potensi budaya dan seni yang bisa dikembangkan lebih optimal. Contohnya adalah kesenian wayang, tari lengger, kuda kepang, ndolalak, dan lain-lain. Tari lengger adalah salah satu ikon kesenian Kota Wonosobo. Tarian lengger diperagakan oleh seorang wanita yang didandani, sehingga terlihat cantik seperti bidadari. Penari wanita tersebut diiringi oleh penari pria. Sayangnya, selama ini, tari lengger hanya menjadi hiburan kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah dan pedesaan.
Beberapa moda transportasi yang dapat mengantar Anda ke Wonosobo adalah:
Anda dapat menaiki pesawat terbang dengan tujuan pendaratan di Bandara Adisujtipto, Yogyakarta karena Wonosobo belum memiliki bandar udara sendiri. Dari bandara, Anda dapat menggunakan taksi atau Trans Jogja untuk ke Terminal Jombor. Setibanya di terminal, Anda harus menaiki bus jurusan Yogyakarta−Magelang dan turun di Terminal Magelang. Setelah itu, Anda akan meneruskan perjalanan dengan menaiki bus jurusan Magelang−Wonosobo dan turun di Terminal Mendolo, Wonosobo. Sesudah tiba di terminal Wonosobo, Anda dapat menaiki angkutan hota berwarna kuning untuk menuju pusat kota dan turun di Alun-alun Kota Wonosobo.
Jika ingin lebih praktis, Anda dapat menyewa mobil travel atau jasa tur untuk mengantar dari Bandara Adisujitpto ke Wonosobo. Perjalanan dari Bandara Adisutipjo, Yogyakarta ke Wonosobo akan membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan kendaraan umum darat. Jika Anda sudah merasa lelah karena menempuh perjalanan yang cukup jauh, ada baiknya check-in di hotel dulu untuk berisitirahat sejenak.
Berikut adalah kendaraan publik yang dapat Anda gunakan untuk mencapai Wonosobo lewat jalur darat:
Apabila ingin menggunakan bus umum, Anda disarankan untuk menggunakan bus jurusan Jakarta−Banjarnegara yang berakhir di Wonosobo. Jika posisi sudah berada di Terminal Banjarnegara, maka Anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan mikro bus jurusan Banjarnegara menuju ke Batur dan turun di Pasar Batur. Setelah itu, Anda naik lagi mikro bus jurusan Batur yang menuju ke −Dieng dan berakhir di Wonosobo.
Alternatif lain adalah naik kereta api. Anda bisa menggunakan kereta api Kutojaya, Progo, Krakatau, dan kereta api ekonomi lainnya dan turun di Stasiun Purwokerto. Setelah tiba di Stasiun Purwokerto, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Banjarnegara atau menuju ke Wonosobo melalui Terminal Purwokerto dengan menaiki angkot B2 berwarna jingga.
Kemudian, dari Terminal Purwokerto, Anda bisa melanjutkan dengan naik mikro bus jurusan Banjarnegara dan turun di Terminal Banjarnegara. Setelah itu, Anda dapat meneruskan dengan menggunakan mikro bus jurusan Banjarnegara−Batur dan turun di Pasar Batur, kemudian naik mikro bus jurusan Batur yang menuju dieng dan Wonosobo.
Berikut adalah beberapa transportasi umum yang dapat Anda gunakan untuk mengunjungi destinasi-destinasi di Wonosobo:
Angkot merupakan transportasi umum yang mengubungan antar daerah di Wonosobo. Bemper mobil dicat sesuai dengan nama kecamatan atau tempat tujuan agar dapat membedakan jurusan satu dengan jurusan lain, sedangkan warna badan mobil adalah kuning. Berikut adalah keterangan angkot yang beroperasi di Wonosobo:
Di Wonosobo, Anda juga dapat menggunakan minibus yang biasanya digunakan untuk menjangkau daerah yang lebih jauh dan yang tidak bisa dijangkau dengan angkutan kota. Berikut adalah rute minibus yang beroperasi di Wonosobo:
Dokar, andong, atau kereta kuda merupakan kendaraan tempo dulu yang masih beroperasi di Wonosobo. Anda dapat menggunakan kendaraan ini untuk menjangkau tujuan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Banyak wisatawan yang berkunjung di Wonosobo untuk menjelajahi segala wisata alam yang ada atau melakukan perjalanan bisnis. Para wisatawan yang ingin tinggal beberapa lama di Wonosobo dapat memilih penginapan-penginapan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan bujet. Berikut daftarnya:
Rumah singgah yang satu ini berjarak sedikit jauh dari pusat Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Jl. Dieng Km. 4 Munggang Indah 06/11. Letaknya yang jauh dari pusat kota membuat Homestay Ortegha cocok dijadikan sebagai tempat pelarian dari hiruk pikuk aktivitas sehari-hari. Penginapan ini juga menawarkan pemandangan sekeliling yang indah dengan udara sejuk menyegarkan.
Hotel di Wonosobo ini memiliki 14 kamar yang sudah dilengkapi dengan fasilitas internet gratis. Selain Wi-Fi, ada juga ruang santai, ruang tamu, garasi, dan ruang makan yang tersedia sebagai fasilitas tambahan dari Homestay Ortegha.
Tarif menginap di hotel ini mulai dari Rp160.000 per malam untuk kamar tipe Standar. Bagi yang ingin menyegarkan kembali tubuh yang lelah, Anda dapat berkunjung ke Pemandian Air Panas Alami Kalianget yang berjarak 1 km dari hotel.
Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan dan kesejukan Wonosobo, tetapi tidak terlalu kuat dengan udara dingin, penginapan Amerta Giri bisa menjadi salah satu pilihan akomodasi bintang 1 yang cocok. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota dan kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di Jl. Raya Dieng Km. 11, Kuripan, Garung, Wonosobo. Namun, pengunjung tetap dapat menikmati keindahan pemandangan yang ditawarkan di sekitar hotel dengan udara yang tidak terlalu dingin.
Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan di tempat ini adalah layanan kamar, area parkir, restoran, jasa cuci, jasa tur, dan antar-jemput bandara. Tersedianya layanan resepsionis selama 24 jam juga semakin membantu para tamu yang datang. Tarif menginap di hotel ini mulai dari Rp450.000 per malam.
Penginapan berbentuk rumah singgah Nakula Sadewa berada di Jl. Telaga Warna Gg. Citra, Wonosobo. Penginapan bintang 1 yang tak jauh dari kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng ini menawarkan kepuasan dan kenyamanan bagi setiap tamu yang menginap. Lokasi yang strategis dan mudah diakses memudahkan para wisatawan untuk berkeliling dan menikmati keindahan Dieng. Layanan yang disediakan di tempat ini juga sesuai standar, ditambah dengan kelengkapan fasilitasnya yang memadai.
Fasilitas-fasilitas yang bisa Anda dapatkan ketika menginap di homestay ini adalah pemanas air, ruang tamu, ruang santai, garasi, TV, dapur, dan lain-lainnya. Bangunannya yang mirip dengan rumah tinggal penduduk ini membuat tamu yang menginap serasa berada di rumah sendiri.
Jika mencari penginapan yang berada dekat dengan banyak objek wisata di Wonosobo, Anda dapat menginap di Arjuna Dieng. Penginapan yang berlokasi di Jl. Telaga Warna 2/1 Dieng, Wonosobo ini berdekatan dengan wisata favorit yang berada di Dieng, seperti Telaga Warna, Kawah Sikidang, Sileri, dan Sinila, candi-candi Hindu, berbagai macam gua, Sumur Jalatunda, Teater Dieng, dan berbagai museum.
Perlu diketahui bahwa ada dua homestay dengan nama yang sama yaitu, Homestay Arjuna Dieng dan Homestay Arjuna 2. Kedua penginapan tersebut dikelola oleh satu manajemen yang sama.
Bagi yang ingin menginap di hotel dengan nuansa pedesaan yang kental dan dekat dengan lokasi wisata utama, Hotel Asri Dieng 1 mampu memenuhi keinginan Anda. Berada tepat di kawasan Dataran Tinggi Dieng atau Jl. Telaga Warna No. 119, Wonosobo, penginapan ini selalu ramai dikunjungi.
Hotel bintang 1 ini menawarkan tiga tipe kamar yang memiliki keunggulan berbeda. Kamar tipe A dilengkapi dengan kamar mandi dan pancuran air panas, kamar tipe B difasilitasi kamar mandi dan double bed, dan kamar tipe C yang sangat sederhana dan nyaman. Selain itu, terdapat pula kamar khusus rombongan dengan kapasitas 15 orang.
Keunikan hotel di Wonosobo ini ada pada ruang tunggunya. Anda dapat merasa tetap hangat dan nyaman karena terdapat perapian di ruang tunggu hotel.
Satu-satunya hotel di kelas bintang 2 yang ada di Wonosobo adalah Surya Asia. Hotel ini berlokasi di Jl. A. Yani No. 137, Wonosobo atau sekitar 1 km dari Dataran Tinggi Dieng. Hotel Surya Asia menawarkan kenyamanan menginap dengan pelayanan berkualitas dan berstandar internasional. Bukan hanya kawasan Dieng saja yang dapat diakses dengan mudah dari hotel ini, alun-alun dan berbagai pusat perbelanjaan ternama di Wonosobo pun berjarak tidak terlalu jauh dari tempat ini.
Hotel di Wonosobo ini memiliki beberapa fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh Anda, di antaranya adalah ruang rapat yang mampu menampung hingga 200 orang, ruang pesta dengan kapasitas 350 orang, ruang karaoke, dan taman yang dapat digunakan untuk bersantai menikmati kesejukan udara Wonosobo.
Untuk kamar sendiri, hotel yang satu ini memiliki empat tipe kamar yang terdiri dari Superior, Deluxe, Junior Suite, dan Suite. Masing-masing kamar memiliki fasilitas yang berbeda-beda sesuai dengan tipe kamar tersebut.
Untuk kamar tipe Superior dan Deluxe, tersedia fasilitas tempat tidur single dan double, TV kabel, sarapan, telepon, dan air hangat. Untuk kamar Deluxe, tersedia juga fasilitas mini bar, bathtub, dan lemari es. Perbedaan utama antara kamar Suite dengan Junior Suite terletak pada tempat tidur yang dimilikinya. Pada kamar Suite, tempat tidur yang digunakan adalah king size bed, sedangkan pada kamar Junior Suite, tempat tidur yang digunakan berukuran queen size bed. Harga sewa yang ditawarkan oleh hotel ini mulai dari Rp470.589.
Fasilitas lain yang dapat dinikmati di hotel ini adalah restoran yang juga menyediakan menu vegetarian dan menu prasmanan. Ada juga fasilitas pernikahan yang dapat digunakan untuk melangsungkan pesta pernikahan yang mewah dan tidak terlupakan.
Kresna Hotel menjadi satu-satunya penginapan bintang 4 yang ada di Wonosobo. Sebelumnya, hotel ini bernama Grand Hotel Dieng yang telah berdiri sejak 1917. Dibangun oleh seorang berkebangsaan Belanda, tujuan awal dibangunnya tempat ini adalah sebagai rumah singgah bagi orang-orang Belanda yang ingin berwisata ke Dataran Tinggi Dieng.
Saat ini, hotel yang terletak di Jl. Pasukan Ronggolawe No. 30 ini menjadi salah satu bangunan klasik yang ada di Wonosobo. Di dalam bangunan hotel yang bergaya kolonial ini, terpajang banyak lukisan-lukisan cantik hasil karya dari para pelukis terkenal Indonesia. Walaupun usia hotel telah mencapai 100 tahun, fasilitas dan pelayanan yang ada di penginapan ini sudah sesuai standar dan kualitas hotel bintang 4 pada umumnya.
Hotel di Wonosobo ini memiliki fasilitas bisnis berupa ruang pertemuan serbaguna dan fasilitas rekreasi yang terdiri dari kolam renang luar ruangan, kolam renang anak dan biliar. Selain itu, ada juga restoran yang menyediakan hidangan khas Jawa dan Eropa. Anda pun dapat menikmati alunan merdu musik gamelan yang khusus disediakan di dalam hotelini.
Penginapan ini memiliki 115 kamar yang terdiri dari 88 kamar tipe Superior, 11 kamar Deluxe, 13 kamar Executive Deluxe, dua kamar Junior Suite, dan satu kamar President Suite. Sementara itu, ruangan rapat yang dimiliki oleh Kresna Hotel berjumlah empat ruangan dengan kapasitas 10 hingga 500 orang.
Kresna Hotel memiliki fasilitas-fasilitas penunjang berupa area parkir, kafe, layanan kamar 24 jam, internet, TV kabel, brankas kamar, mini bar, dan lain-lainnya. Tersedia juga sarapan gratis untuk para tamu yang menginap dan antar-jemput bandara serta fasilitas penyewaan mobil.
Di Wonosobo, sangat mudah untuk menemukan penginapan dengan harga di bawah Rp500.000. Kamu tetap wisata dengan tenang tanpa mengeluarkan budget besar untuk penginapan.
Kamu akan mendapatkan pengalaman menginap yang berbeda di Pondok Bamboo Sendangsari. Sesuai dengan namanya, bangunan penginapan ini semuanya didominasi oleh bamboo mulai dari dinding, atap, hingga meja dan kursi. Namun jangan khawatir karena bagian luarnya tetap dibangun dinding dari batu bata dan juga atap genteng agar lebih kuat. Disini, nuansa menginap khas rumah di pedesaan atau rumah jaman dulu sangat terasa.
Akomodasi ini memiliki banyak bangunan kecil-kecil yang berisi kamar yang bisa untuk 2 orang tamu lengkap dengan kamar mandi. Ruangan ini sangat luas dengan ditunjang fasilitas tempat tidur ukuran queen, televise, meja, kursi, kamar mandi dengan shower dan air panas, perlengkapan toiletries juga sudah disediakan pihak penyedia akomodasi. Harga satu kamar atau ruangan ini berkisar Rp353 ribuan. Meskipun interiornya tradisional, namun semua fasilitas yang disediakan sudah modern.
Pondok Bamboo Sendangsari bisa kamu temukan di Jalan Raya Dieng KM 7 Dusun Kalikuning, Garung, Wonosobo. Akomodasi ini memiliki tempat parkir yang luas jadi cocok untu kamu yang berwisata bersama keluarga dan membawa kendaraan pribadi.
Buat kamu yang berwisata bersama dengan teman maupun keluarga dalam jumlah yang banyak, kamu bisa memilih Comfy Room at Homestay Cemara Dieng Syariah. Akomodasi ini bisa menampung 4 orang tamu dan bahkan lebih karena menyewakan rumah lengkap dengan fasilitasnya. Jadi, sangat sesuai jika liburan bersama dengan banyak orang dan bisa menginap dalam satu ruang yang sama. Harga kamar mulai dari Rp350 ribuan untuk family suite yang bisa muat untuk 4 orang.
Fasilitas di dalam Comfy Room at Homestay Cemara Dieng Syariah sudah sangat lengkap jika untuk menginap bersama keluarga maupun teman. Sudah ada dapur dengan kompor, gas, wastafel, serta peralatan masak dan makan. Kamar mandi lengkap dengan air panas. Ada juga ruang televisi dimana juga disediakan kasur dan karpet di depannya agar bisa menonton sembari beristirahat. Wifi pun tersedia dan bebas diakses selama menginap.
Pelayanannya sangat ramah dan cepat. Suasana dalam rumah pun sangat tenang, bersih, dan nyaman. Lokasinya strategis dekat dengan Candi Arjuna dengan jarak 0.32 km, Wana Wisata Petak 9 Dieng hanya 1.31. Kamu bisa langsung saja ke alamat Jalan Dieng Kulon RT 01 RW 03, Gang Harmoni, Dieng, Wonosobo.
Wonosobo masih banyak memiliki rekomendasi penginapan dengan harga di bawah Rp400.000 dengan fasilitas yang lengkap dan keunikan masing-masing.
Nostos Guest House memiliki ciri khas pada desain bangunannya yang memadukan unsur tradisional dan modern. Unsur tradisional berupa akses batu batu pada dindingnya, lantai kamarnya yang berwarna hijau dengan gambar bunga yang sering ditemukan pada lantai rumah jawa kuno, kursi kayu, dan meja televisi yang berada di lobby hotel juga tak luput dari kesan tradisional. Dipadukan dengan desain kamar minimalis yang didominasi dengan warna putih di dinding serta warna tempat tidur, dan coklat pada furniturenya.
Nostos Guest House menawarkan kamar mulai harga Rp346 ribuan dengan fasilitas sarapan setiap pagi, televise, meja, serta kamar mandi dengan shower. Room service juga tersedia 24 jam penuh. Kamu juga bisa memanfaatkan layanan laundry yang disediakan oleh pihak akomodasi. Nostos Guest House berlokasi di Jalan Sambek No. 3A, Wonosobo. Dekat dengan Dieng Theater yang berjarak hanya 0.80 km dan juga Plaza Wonosobo yang bisa ditempuh dengan jarak 0.51 km.
Hampir seluruh ruangan yang ada di The Cabin Tanjung Hotel memiliki kesan artsy dengan banyak lukisan maupun patung. Warna dindingnya pun juga beragam ada warna hijau dan orange. Semenjak memasuki lobby hotel kamu sudah akan disambut dengan dekorasi jawa pada pintu masuk dengan hiasan dinding berupa tokoh pewayangan. Terdapat pula patung yang berpose seperti memberikan sambutan. Dinding pun dipenuhi dengan lukisan besar dan kecil.
Kamar dengan pencahayaan yang temaram akan membuat waktu istirahatmu semakin nyaman. Hal tersebut juga ditunjang dengan fasilitas kamar berupa pendingin ruangan, meja, pembuat kopi/teh, televise, air mineral, kamar mandi shower dengan toiletries lengkap dan juga hair dryer. Harga small cabin twin yang bisa untuk 2 orang tamu mulai dari Rp345 ribuan. The Cabin Tanjung Hotel juga sudah memiliki akses wifi yang bisa dinikmati oleh para tamu.
Kabupaten Wonosobo sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pegunungan yang sangat sejuk dan asri. Bagian timur terdapat dua gunung berapi yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng dengan puncaknya Gunung Prahu. Sedangkan di sebelah selatan, terdapat Waduk Wadaslintang. Bagi para pendaki pastinya sudah tidak asing dengan gunung-gunung yang ada di Wonosobo ini.
Tak heran jika kebanyakn wisata yang ditawarkan Wonosobo berupa wisata alam seperti gunung, telaga, waduk, gua, pemandian air panas, juga perkebunan. Dengan kondisi cuaca yang cenderung dingin di daerah pegunungan, Wonosobo memiliki kuliner khas yang bisa menghangatkan tubuh yaitu mie ongklok. Mie yang satu ini sangat mudah ditemui di Wonosobo namun akan sulit ditemukan jika di daerah lain.
Untuk bisa ke Wonosobo pun juga sudah banyak pilihan transportasi yang bisa dipilih. Jika ingin mudah pergi ke berbagai tempat wisata di Wonosobo, kamu bisa membawa kendaraan pribadi dan bebas memilih tempat wisata yang kamu inginkan. Bisa juga dengan naik kereta api dan turun di Stasiun Purwokerto lalu dilanjutkan dengan bus atau angkutan kota menuju ke Wonosobo. Kalau ingin cepat, bisa memilih jalur udara dan turun di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta kemudian dilanjutkan dengan naik bus ke Wonosobo.
Tempat-tempat menarik di Wonosobo yang wajib Anda kunjungi adalah:
Pemandian air panas Kalianget merupakan tempat wisata yang akan memanjakan tubuh Anda dengan sensasi nikmatnya berendam di air panas. Air yang terasa panas ini akan melemaskan otot Anda supaya tidak tegang. Menurut masyarakat sekitar, air yang ada di pemandian ini dapat menyembuhkan segala penyakit, salah satunya adalah penyakit kulit.
Objek wisata ini merupakan tempat menarik di Wonosobo yang terkenal hingga ke mancanegara karena keajaiban alam yang terlihat di telaga ini. Nama Telaga Warna diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga tampak berwarna warni.
Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alam sekitar telaga warna. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat pagi atau siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar telaga warna, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati keindahan alamnya.
Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna begitu memikat. Para wisatawan juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang. Untuk bisa masuk ke kawasan wisata ini kamu hanya perlu Rp6.000 saat weekdays dan Rp8.500 untuk weekend.
Waduk Wadaslintang merupakan tempat pemancingan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Untuk para wisatawan yang memiliki hobi memancing, maka tempat ini sangat tepat untuk dikunjungi. Ajaklah teman atau anggota keluarga untuk menikmati rekreasi memancing di Waduk Wadaslintang ini.
Objek wisata alam yang terletak di Desa Sembugan ini berupa air terjun setinggi 100 m dan dikelilingi hutan pakis dengan aneka tumbuhan alami lainnya. Akan sangat indah, bila Anda berfoto dengan latar belakang air terjun yang menakjubkan ini. Namun, Anda harus berhati-hati karena bebatuan yang licin di sekitar air terjun dapat membahayakan Anda.
Tempat wisata alam Bukit Sikunir ini berada di ketinggian sekitar 2.200 mdpl. Bila memiliki tujuan wisata ke sini, Anda sebaiknya sudah berada di atas bukit ini sebelum fajar tiba untuk menyaksikan pesona sunrise yang sangat menakjubkan.
Sumur ini terletak di Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Desa Pakasiran, Kecamatan Bantur atau sekitar 12 km dari lokasi utama Dataran Tinggi Dieng. Awalnya, Sumur Jalatunda adalah ceruk yang tercipta karena rekahan kawah yang kemudian digenangi air berdiameter 90 meter dan kedalamannya lebih dari 200 meter yang membuat ceruk ini terlihat seperti sumur. Para wisatawan harus menaiki 257 anak tangga untuk dapat mencapai Sumur Jalatunda tersebut.
Ada sebuah mitos yang tersebar dan dipercaya masyarakat setempat tentang Sumur Jalatunda. Barang siapa yang bisa melempar kerikil hingga ke seberang sumur, maka semua harapannya dapat terkabul.
Kawah Dieng merupakan salah satu tempat wisata yang menarik di Wonosobo. Kawah ini disebut sebagai Kawah Sikidang. Jika ingin mengekslor semua wisata yang ada di Dieng lebih dari satu hari, Anda bisa menginap di beberapa hotel murah, seperti Amerta Giri, Nakula Sadewa, dan Arjuna Dieng.
Beberapa candi yang ada di Dieng diberi nama seperti tokoh-tokoh yang ada di pewayangan Mahabarata, seperti Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Gatot Kaca, Candi Srikandi, dan lain-lain. Bentuknya mengikuti bentuk candi yang terdapat di India, hingga arca serta relief untuk hiasan candi juga mengikuti candi-candi yang terdapat di India.
Tempat wisata ini merupakan telaga di atas awan dengan ketinggian 2.300 mdpl yang letaknya di Desa Sembungan. Telaga Cebong merupakan pesona kemurnian alam yang sangat alami dan indah yang dapat ditemukan di kawasan wisata Dieng Wonosobo. Tempat ini biasanya dijadikan sebagai tempat berkemah.
Wonosobo menawarkan banyak wisata alam yang tersembunyi di balik hiruk pikuk kotanya. Banyak wisatawan yang jauh-jauh datang ke Wonosobo demi mendapatkan suasana liburan yang penuh dengan kesegaran alam yang masih terjaga.
Waduk Wadaslintang menyuguhkan wisata waduk yang luas dengan di kelilingi perbukitan hijau. Waduk ini terletak di perbatasan Kebumen-Wonosobo. Wisata ini bukan hanya sekedar waduk, banyak manfaat yang diberikan oleh Waduk Wadaslintang untuk masyarakat sekitar. Misalnya saja sebagai PLTA yang menghasilkan listrik sebesar 16MW. Waduk ini juga menjadi sarana irigrasi bagi masyarakat Kebumen dan Purworejo yang merupakan penghasil padi terbesar di daerahnya. Air dari waduk bisa memenuhi kebutuhan irigrasi hampir sepanjang tahun.
Jika kamu kesini, banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan. Biasanya kebanyakan orang memancing di Waduk Wadaslintang sembari menikmati panorama alam sekitar waduk yang masih alami dan sejuk. Ditambah dengan hutan pinus yang mengelilingi waduk, menambah suasana segar dan sangat menyegarkan mata. Saat musim liburan, waduk ini akan ramai dengan wisatawan yang ingin menikmati keindahan waduk. Ada juga wisata air berupa perahu yang akan membawamu melihat waduk secara lebih dekat. Tiket untuk masuk ke wisata ini hanya Rp4.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
Buat kamu yang sudah mengunjungi Waduk Wadaslintang direkomendasikan juga mengunjungi wisata Lubang sewu yang berada di Desa Ererojo Kecamatan Wadaslintang Wonosobo. Lokasinya juga berada di pesisir Waduk Wadaslintang. Kamu yang ingin melihat keindahan dan keunikan Lubang Sewu, disarankan untuk mengunjungi wisata ini ketika musim kemarau karena saat musim hujan wisata ini tergenang air. Wisata Lubang Sewu merupakan wisata baru di Wnosobo yang belum lama ini sangat terkenal di kalangan masyarakat. Wisata tersebut menyuguhkan pemandang bebatuan yang mirip dengan Green Canyon di Amerika Serikat.
Wonosobo tidak hanya menyediakan wisata untuk para traveler yang ingin pergi ke Dieng maupung mendaki Gunung Sindoro dan Sumbing. Beberapa tempat wisata di Wonosobo juga cocok untuk dijadikan tempat wisata keluarga. Tentunya dengan harga yang juga ramah di kantong.
Alun-alun menjadi destinasi favorit bagi para keluarga yang sudah memiliki anak. Alun-alun dipilih karena biasanya wisata ini gratis dan bisa menikmati fasilitas yang ada. Di beberapa kota bahkan tersedia berbagai camilan khas dan jajanan yang dijual di alun-alun. Jika kamu ke Wonosobo, kamu juga harus menyemoatkan mampir ke alun-alunnya karena disini kamu bisa menikmati banyak fasilitas publik secara gratis. Selain tempatnya yang luas, sejuk, dan asri, disini kamu juga bisa menemukan berbagai macam pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas Wonosobo seperti mie ongklok.
Alun-Alun Wonosobo adalah salah satu Alun-Alun terindah di Jawa Tengah. Ruang publik ini, jadi pusat segala aktifitas warga dan pemerintah. Dari sekadar tempat wisata keluarga, jalan-jalan, olah raga, pusat hiburan rakyat hingga perhelatan ceremonial pemerintah bahkan saat SunMor (Sunday Morning) juga bisa jadi tempat wisata belanja. Di alun-alun Wonosobo juga tersedia lapangan rumput yang sangat luas dan jogging track yang mengelilinginya.
Jika kamu berwisata bersama keluarga, ada banyak sekali aktivitas yang bisa kamu lakukan selain mencoba jajanan khas dan melihat suasana yang sejuk dan nyaman di alun-alun. Di bagian selatan alun-alun terdapat penyewaan sepeda dan otopet seharga Rp5.000 hingga Rp10.000 saja. Kamu bisa menyewa sepeda ini untuk mengelilingi alun-alun. Kamu bisa melihat langsung indahnya Gunung Sumbing dan Sindoro dari alun-alun Wonosobo ini. Untuk fasilitas juga tidak usah khawatir karena sudah tersedia kamar mandi dan masjid yang berada tidak terlalu jauh dari alun-alun.
Terletak di jalan raya Wonosobo - Dieng km. 3, Desa Kalianget, Kabupaten Wonosobo, pemandian ini cukup mudah dijangkau. Dari pusat kota Wonosobo jaraknya hanya sekitar 3 kilometer, persis berada di tepi jalur utama menuju Dieng. Taman rekreasi ini dikelola oleh Dinas Pariwisata, didalamnya terdapat taman dengan pepohonan yang rindang dan dulu sempat ada hewan-hewan di kandang, lapangan tenis, lapangan sepakbola, dan kolam renang. Kolam renangnya pun ada dua, 2 kolam air dingin (anak-anak & dewasa) dan 2 kolam air hangat.
Dieng merupakan wilayah vulkanik aktif, maka tak heran di beberapa wilayah Wonosobo terdapat beberapa sumber air panas. Air panas di pemandian Kalianget memanfaatkan sumber air panas langsung yang mengandung belerang. Sehingga kolam akan terlihat berwarna kuning kecoklatan karena kandungan belerang yang tinggi. Belerang juga sudah lama dikenal bisa menyembuhkan berbagi macam penyakit kulit.
Untuk biaya masuk gerbang utama ada Rp3.000 per orang dan untuk bisa menikmati kolam air hangat dikenakan lagi tarif yang sama per orangnya. Disini juga disediakan sewa pelampung untuk dewasa dan anak-anak. Jadi kamu bisa berendam di air panas sembari mengajak keluarga dan anak. Rekomendasi saat yang tepat untuk mengunjungi wisata ini adalah saat weekdaydan bukan saat liburan karena pada saat tersebut kolam akan penuh dengan orang.
Carica merupakan buah khas Wonosobo yang tidak akan kamu temui di daerah lain. Buah ini berbentuk seperti pepaya namun memiliki tekstur yang lebih keras dan bentuk yang lebih bulat. Buah ini berwarna kuning saat matang. Di Wonosobo sendiri ada festival yang dinamakan Carica Day diperingati setiap 30 Juli untuk mengenalkan buah khas Wonosobo ke wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Festival ini juga untuk menggiatkan lagi produksi carica di seluruh daerah Wonosobo.
Masyarakat Dieng atau Wonosobo bagian Utara mengolah buah carica menjadi berbagai olahan semisal keripik, manisan, sirup, dodol, selai, dan bahkan es krim carica. Jika kamu menyempatkan jalan jalan ke dataran tinggi Dieng, kamu akan menjumpai banyak rumah penduduk yang menjual berbagai macam olahan carica di sepanjang pinggir jalan. Harganya pun bervariasi bergantung jenis olahan carica apa yang kamu pilih. Paling murah ada yang dijual hanya Rp5.000 saja.
Mie ongklok merupakan sejenis bakmi rebus khas Wonosobo yang patut dicoba. Dibuat dari racikan bumbu khusus mengunakan potongan daun kucai, kol, dan loh atau kuah kental bercampur kanji atau pati. Kuahnya berasal dari pati yang dicampur gula jawa, ebi, serta rempah inilah yang membuat citarasa mie ongklok sangat khas dan nikmat. Terlebih dengan tambahan bawang goreng diatasnya. Sangat cocok dimakan panas-panas di cuaca dingin Wonosobo saat hujan.
Nama ongklok sendiri berasal dari nama alat bantu untuk merebus mi. Berbentuk menyerupai keranjang kecil terbuat dari anyaman bambu. Alat ini hanya terdapat di Wonosobo yang akhirnya membuat orang orang sekitar menyebutnya mi ongklok. Proses perebusan mie pun hanya ditaruh di dalam ongklok ini kemudian dicelup-celupkan di air mendidih. Mie ini banyak dijajakan di kaki lima, biasanya dimakan berbarengan dengan sate sapi, keripik tahu dan tempe kemul.
Tempe kemul merupakan makanan khas daerah Wonosobo yang bisa kamu dapatkan di berbagai tempat makan di Wonosobo. Makanan ini layaknya makanan pendamping yang wajib ada bagi masyarakat Wonosobo saat menyantap makanan. Tempe kemul juga sering dijadikan makanan pendamping untuk menikmati mie ongklok. Selain itu, kamu juga bisa memakan tempe kemul sebagai gorengan dengan tambahan cabe rawit karena memiliki citarasa yang gurih, renyah, dan enak.
Tempe kemul ini memiliki bentuk tempe yang dipotong dengan tipis, kemudian ditambahkan bumbu, lalu digoreng dengan tambahan daun kucai dan juga tepung gandum, tepung singkong dan tepung beras. Adonan tepung dibuat sangat lebar hingga melebihi ukuran tempe. Jadi tempe akan tertutup oleh adonan tepung dengan daun kucai tersebut. Penamaan istilah kemul dalam Bahasa Jawa yang berarti selimut ini juga karena adonan tepung yang menutupi dan seperti menyelimuti tempe.
Banyak pedagang gorengan di Wonosobo yang menjual tempe kemul. Kamu akan dengan mudah menemui tempe kemul dan menikmati citarasa khas Wonosobo. Tentunya dengan harga yang juga murah. Tempe kemul bisa kamu jadikan teman perjalanan menuju berbagai tempat wisata di Wonosobo.
Simak tips berikut jika Anda akan atau sedang bertandang di Wonosobo: