Informasi Seputar Stasiun Jatibarang
Stasiun Jatibarang (JTB) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe C yang berlokasi di Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Pembangunan stasiun ini selesai pada 3 Juni 1912 yang digunakan untuk menghubungkan jalur Semarang - Cirebon Stoomtram Maatschappij (SCS).
Seiring bertambahnya tahun, Stasiun Jatibarang juga mengalami banyak renovasi termasuk perpanjangan kanopi stasiun. Bangunan baru juga dibangun untuk menambah fasilitas layanan yang kemudian diresmikan pada 7 Februari 2020.
Jatibarang menjadi stasiun utama di Kabupaten Indramayu yang melayani sebagian besar perjalanan kereta api di kabupaten tersebut. Stasiun ini melayani kereta lintas utara, tengah, dan timur jawa dengan kelas yang cukup beragam mulai dari kelas ekonomi, eksekutif, hingga campuran.
Selain itu, terdapat pula angkutan logistik lintas tengah dan utara Jawa yang menggunakan stasiun ini. Tak heran jika stasiun yang berada di depan Pasar Jatibarang Lama ini selalu dipadati oleh penumpang. Apalagi tujuan yang dapat dijangkau dari stasiun ini cukup beragam dengan jadwal paling awal pukul 00:08 dan terakhir pukul 23:55.
PT KAI terus berupaya memberikan kenyamanan pengguna stasiun dengan meningkatkan fasilitas penumpang. Fasilitas pelayanan yang dapat dinikmati berupa ruang loket dan customer service, ruang tunggu yang nyaman, kanopi drop off, dan lainnya. Anda juga bisa menemukan aneka kedai penjual makanan untuk membeli bekal selama perjalanan.
Rute dan Jadwal Kereta Api di Stasiun Jatibarang
Fakta Menarik Stasiun Jatibarang
1. Terdapat Jalur yang Kini Tinggal Kenangan
Sebagaimana beberapa stasiun peninggalan kolonial lainnya, Stasiun Jatibarang juga punya kisahnya tersendiri. Stasiun ini dulunya menjadi percabangan antara jalur menuju Jakarta, Indramayu, Balongan, dan Cirebon.
Namun kini jalur rel menuju Indramayu dan Balongan hanya tinggal kenangan karena sudah tidak aktif lagi. Beberapa peninggalannya berupa rel dan jembatan masih tersisa, hanya saja kini makin tergerus akibat pembangunan di sekelilingnya.
2. Terdapat Patok Jati Penanda Kunjungan Ir. Soekarno
Stasiun Jatibarang sebenarnya pernah menjadi tempat pidato presiden pertama Indonesia, yakni Ir. Soekarno. Beliau singgah di stasiun ini saat hendak pergi ke Cirebon dan menyempatkan untuk berpidato sebentar.
Dalam pidatonya, Ir. Soekarno memberikan semangat kepada pasukan Pembela Tanah Air (Peta) Indramayu yang bermarkas di Desa Bulak, Jatibarang. Sayangnya, patok jati tersebut kini kurang mendapat perhatian karena dan tidak banyak yang menyadari keberadaannya. Meski demikian, patok kayu yang berusia lebih dari 70 tahun tersebut masih berdiri kokoh.