Informasi Seputar Stasiun Maguwo
Stasiun Maguwo merupakan stasiun kereta api bandara kelas II yang terletak di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanéwon Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Meskipun berukuran kecil, stasiun ini memiliki peran yang penting. Lokasinya yang berada di area Bandara Adi Sucipto memudahkan penumpang untuk mengatur jadwal penerbangan.
Fasilitas yang tersedia di Stasiun Maguwo cukup baik, memberikan kenyamanan kepada pengunjung dengan area yang teduh dan panduan fasilitas umum yang jelas. Petugas dan kru yang ramah siap membantu dalam semua keperluan stasiun. Selain itu, terdapat ruang tunggu serta fasilitas parkir untuk sepeda motor dan mobil.
Sebagai pintu utama menuju keindahan Yogyakarta, stasiun di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi VI Yogyakarta ini stasiun ini juga dikenal sebagai salah satu stasiun yang menerapkan teknologi terkini untuk meningkatkan pengalaman perjalanan. Stasiun Maguwo bukan hanya tempat untuk naik dan turun kereta api, tetapi juga pintu gerbang yang menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota lain di Indonesia.
Dengan fasilitas yang lengkap, teknologi terkini, dan aksesibilitas yang baik, Stasiun Maguwo menjadi salah satu stasiun unggulan di Pulau Jawa. Para penumpang yang melalui stasiun ini tidak hanya dapat menikmati perjalanan yang nyaman, tetapi juga merasakan keindahan dan keunikan kota Yogyakarta yang kaya akan budaya dan sejarah.
Aksesibilitas Stasiun Maguwo
Stasiun Maguwo terletak di Jalan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Lokasinya yang strategis, dekat dengan pusat kota Yogyakarta, memudahkan para penumpang untuk menjangkau berbagai tempat wisata dan fasilitas umum lainnya. Kereta api yang berhenti di Stasiun Maguwo mencakup KA Prameks (Prambanan Ekspres) dan KA Bandara Internasional Yogyakarta.
Jika Anda naik KA Prameks dari Kutoarjo, Yogyakarta, atau Lempuyangan, Anda dapat turun di Stasiun Maguwo. Demikian juga, jika Anda naik KA Prameks dari Solo, Purwosari, atau Klaten, Anda bisa turun di Stasiun Maguwo. Stasiun Maguwo memberikan akses untuk perjalanan udara ke Bandara Adi Sucipto dan Bandara Internasional Yogyakarta.
Para penumpang dapat memilih berbagai moda transportasi untuk mencapai Stasiun Maguwo. Para penumpang yang tiba di Stasiun Maguwo juga dapat dengan cepat mengakses angkutan umum seperti Trans Jogja, angkot, taksi, atau ojek online untuk melanjutkan perjalanan. Bagi Anda yang berencana untuk melakukan perjalanan pulang-pergi antara Jogja dan Kutoarjo, dapat memilih menggunakan kereta api lokal Prameks (Prambanan Ekspress).
Kereta api Prameks Jogja-Kutoarjo juga akan berhenti dan melayani penumpang di stasiun Wates, Wojo, dan Jenar. Durasi perjalanan dari Jogja ke Kutoarjo menggunakan kereta api Prameks berkisar antara 1 jam hingga 1 jam 27 menit. Harga tiket mulai dari Rp 8000. KA Prameks dikenal sebagai kereta yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Kutoarjo.
Rute dan Jadwal Kereta di Stasiun Maguwo
Jadwal Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Maguwo
Fakta Menarik Stasiun Maguwo
Pada tahun 1990, Stasiun Maguwo dibangun sebagai halte yang dibangun olehi Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Sebagai catatan, pada tanggal 21 Mei 1873, perusahaan NISM telah membangun jalur kereta api yang berasal dari Solo menuju Yogyakarta, bagian dari jalur kereta api Semarang-Vostenlanden (Yogyakarta dan Solo) yang merupakan jalur kereta pertama yang ada di Indonesia. Tujuan dibangunnya jalur ini adalah mengangkut hasil ekspor, terutama gula, untuk dibawa ke Pelabuhan yang ada di Semarang untuk kemudian dikirim ke Eropa.
Bangunan utama Stasiun Maguwo awalnya terbuat dari kayu, dan lalu pada tahun 1926, NISM memperluas Stasiun Maguwo Lama untuk meningkatkan aspek pelayanan. Stasiun ini berfungsi sebagai tempat mengangkut penumpang dan juga untuk mengangkut barang, termasuk pengangkutan gula dari Pabrik Wonocatur yang berada dekat dengan stasiun.
Stasiun Maguwo merupakan saksi bisu peristiwa Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948, di mana stasiun Maguwo menjadi pusat pengangkutan pasukan Belanda setelah terjun payung di Landasan Udara Maguwo, yang kini dikenal sebagai Bandara Adisucipto. Selama aktif, Stasiun Maguwo melayani kegiatan bongkar muat pupuk Sriwijaya ke gudang pupuk serta pengangkutan ketel untuk memasok avtur ke Bandara Adisucipto.
Pada tahun 2008, kegiatan di Stasiun Maguwo dialihkan sekitar ± 600 meter ke arah timur setelah PT KAI selesai membuat stasiun baru tepat di Bandara Adisucipto, untuk nciptakan interkoneksi antar moda transportasi. Karena hal tersebu, nama "Maguwo Lama" dikenal, digunakan untuk membedakan dengan Stasiun Maguwo yang baru dibangun.