Informasi Seputar Stasiun Tuban
Stasiun Tuban (TN) merupakan stasiun kereta api non-aktif yang berada di Doromukti, Tuban. Stasiun Tuban ini termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya dan terletak pada ketinggian +7 meter. Stasiun Tuban melayani rute Merakurak—Babat.
Stasiun Tuban pertama kali dibuka pada 1 Agustus 1920. Menurut Steven Anne Reitsma, Pejabat Kepala Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) tahun 1918, Stasiun Tuban dibangun agar masyarakat di kota ini dapat menikmati moda kereta api. Awalnya, Stasiun Tuban mengoperasikan lokomotif uap. Memasuki tahun 1970-an, Stasiun Tuban beralih menggunakan lokomotif diesel hidraulik. Namun, karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain dan prasarana yang menua, pada tahun 1990 Stasiun Tuban dan jalurnya resmi ditutup.
Untuk mencapai tuban dengan kereta api, Anda perlu turun di Stasiun Babat yang terletak di Jl. St., Gilang, Babat, Kec. Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Jarak dari Stasiun Babat menuju Tuban adalah sekitar 32 km dan dapat ditempuh sekitar 50 menit atau 1 jam dengan kendaraan roda empat.
Stasiun Babat (BBT) sendiri adalah stasiun kereta api kelas 3 yang dikelola oleh PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya. Stasiun Babat dilengkapi dengan 6 jalur rel kereta api, yang terbagi menjadi 2 jalur sepur lurus atau sepur utama, 3 sepur badug di Sasiun Babat Gudang serta dipo lokomotif yang masih asli dari era kolonial.
Stasiun Babat dahulunya memiliki jalur cabang yang menuju Jombang serta Tuban. Namun, kedua jalur tersebut dinon-aktifkan. Stasiun Babat menjadi salah satu pilihan stasiun untuk penumpang yang ingin menuju Tuban.
Fakta Menarik Tentang Stasiun Tuban
1. Bangunan Disewakan
Walau sudah tidak aktif, tanah stasiun ini masih milik PT KAI. Sedangkan, gedungnya sendiri masih berdiri kokoh dan disewakan untuk masyarakat umum. Pintu asli serta tulisan “Tuban” pada stasiun ini masih dipertahankan. Bahkan, patok “NIS” masih ada di dekat Stasiun Tuban.
- Dahulu Punya Rel Menuju Pabrik Kapur
Sebelum dinon-aktifkan, dahulu stasiun Tuban tidak hanya melayani penumpang saja, namun juga memiliki percabangan rel yang menuju Pabrik Kapur Ronggolawe. Namun, pabrik tersebut ditutup pada tahun 1989 oleh Pemerintah Kabupaten Tuban karena dianggap sebagai poulsi udara kota.
- Tuban Punya 2 ‘Stasiun’
Selain punya Stasiun Tuban, Tuban juga dahulu dikenal dengan stasiun lain yaitu Stasiun Merakurak (MKR). Statusnya sama dengan Stasiun Tuban, yaitu sebagai stasiun kereta api nonaktif. Stasiun Merakurak berada di Sambonggede, Merakurak, Tuban.
Dahulu, stasiun ini dioperasikan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Stasiun ini mulai beroperasi berbarengan dengan selesainya dibangun jalur kereta api Merakurak–Babat pada tahun 1920. Namun sayang, pada tahun 1935, segmen Merakurak–Tuban hanya bertahan 15 tahun, setelah NIS menganggap bawa segmen ini tidak pernah menghasilkan keuntungan. Kini, aset stasiun sepenuhnya dimiliki oleh PT KAI.