Kamar kapsul nya berbau debu yang tebal. Di foto ada bukti tebalnya debu yang saya usap dari lokernya. Kamar mandinya juga berbau kerak dan ga ada gantungan baju. Dibawah sprei nya terasa ada bulir-bulir, ga tau itu kasurnya yang brudul atau memang banyak kotoran disitu, dan ga pernah divakum. Ada kemungkinan sprei, sarung bantal dan selimutnya sudah lama tidak dicuci sejak orang terakhir yang menginap. Karena saya menemukan rambut-rambut pendek disitu. Dari 3 malam saya disitu, hanya 1 kali saya melihat housekeeping nya. Jadi ruangan dan kapsule itu ga regularly dibersihkan. Saya tau karena tong sampah tidak setiap hari dikosongkan. Dan capsule bekas orang yang check out pun ga segera dicleaning. Bisa berhari-berhari dibiarkan. Saya bisa bertahan 3 malam disitu karena dihari 1 saya membersihkan dulu sebisanya dengan tissue. Saya juga bawa sleeping bag sebagai alas tidur dan selimut. Saya juga bawa bantal leher. Sehingga saya tidak menggunakan fasilitas kotor dari hotel. Rasanya dengan kondisi begitu kurang pas jika disebut hotel ya. Bahkan hostel yang saya tempati sebelum-sebelumnya bisa lebih bersih dari ini. Dari segi keamanan juga agak meragukan. Pintu masuk capsulenya memang menggunakan kartu akses. Namun kartu tersebut digantungkan di pintunya, jadi siapapun bisa masuk. Lokernya berada di ujung dalam tiap kapsule dimana ukurannya bahkan tidak cukup untuk backpack saya. Dan dengan keadaan berdebu parah tentunya. Untuk no contact yang tercantum di aplikasi tidak berguna ya, karena jika dihubungi, tidak ada feedback apapun. Positifnya dari penginapan ini hanya bisa early check in dan titip tas setelah check out. Disatu sudut hotel ini ada papan announcement yang meminta customer untuk memberikan review baik agar mereka bisa bangkit dari keterpurukan saat covid. Jika kondisinya begitu rasanya sulit ya mau beri review baik. Karena kondisinya benar-benar tidak baik.