Kereta Api Bogowonto
KA Bogowonto, atau yang juga biasa disapa dalam bahasa daerah sebagai Sepur Bagawanta, adalah layanan kereta Ekonomi AC yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Jakarta. Sebagai kereta kelas ekonomi, KA Bogowonto beroperasi pada stasiun utama khusus kereta ekonomi, yaitu Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta) dan Stasiun Pasar Senen (Jakarta). Setiap harinya, KA Bogowonto melayani perjalanan Yogyakarta – Jakarta dengan frekuensi satu kali, pulang pergi. Adapun kereta ini berangkat pada pagi hari pukul 09:00 dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, dan kembali malam hari dari Jakarta pukul 21:45. Dari segi operasional, KA Bogowonto berada dalam pengelolaan Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Melayani perjalanan kelas Ekonomi non-PSO, KA Bogowonto menawarkan tiket kereta dengan harga yang lebih mahal dari kereta ekonomi biasa. Untuk perjalanan selama 8 – 9 jam, KA Bogowonto menawarkan tiketnya dengan kisaran harga Rp150.000 – 285.000 per penumpang, tergantung posisi tempat duduk/subkelas kereta, waktu pemesanan tiket, atau waktu keberangkatan kereta. Namun, karena kenyamanan armada dan layanannya, KA Bogowonto termasuk salah satu kereta dengan okupansi penumpang harian yang sangat tinggi. Setiap harinya, KA Bogowonto bisa membawa hingga rata-rata 1.440 orang penumpang. Terlebih lagi, kereta ini merupakan kereta api ekonomi pertama di Tanah Air yang memiliki fasilitas AC.
Sebagai KA Ekonomi AC Plus non-PSO, KA Bogowonto menyediakan fasilitas yang cukup memadai. Kereta ini menyediakan gerbong penumpang yang dilengkapi pendingin udara dan toilet. Tempat duduknya tegak 90 derajat, tidak bisa diputar maupun diubah posisinya. Pada setiap tempat duduk, tersedia stopkontak di sisi jendela sebanyak dua buah. Layanan makan juga tersedia melalui pramugari kereta, maupun pada kereta restorasi khusus.
KA Bogowonto berhenti pada beberapa stasiun selain stasiun keberangkatan dan tujuan akhirnya. Dalam perjalanan mencapai Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta) dari Stasiun Pasar Senen (Jakarta), KA Bogowonto utamanya akan berhenti pada sembilan stasiun di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Stasiun tersebut antara lain adalah Stasiun Wates, Stasiun Jenar, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Kebumen, Stasiun Gombong, Stasiun Kroya, Stasiun Purwokerto, Stasiun Cirebon Prujakan, dan Stasiun Haurgeulis. KA Bogowonto juga berhenti di Stasiun Notog, Stasiun Ciledug, dan Stasiun Jatinegara, apabila mengambil keberangkatan dari Stasiun Lempuyangan.
Info Menarik tentang Kereta Api Bogowonto
Asal Nama
Bogowonto merupakan nama yang diambil dari nama sungai. Sungai Bogowonto (Bhagawanta) adalah sungai di Jawa Tengah yang bermuara di Samudra Hindia. Sungai sepanjang kurang lebih 67 kilometer ini melintasi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang dan Wonosobo di bagian hulu, serta Kabupaten Purworejo di bagian hilir. Namun dari segi geografis, 80% daerah aliran sungai ini berada di dataran Purworejo.
Sejarah Kereta
Peluncuran perdana KA Bogowonto berlangsung pada 3 September 2010, yang langsung menjadikannya kereta Ekonomi AC pertama di Indonesia. Pada peluncuran tersebut, KA Bogowonto berangkat malam hari hanya dari Kutoarjo dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Guna mengoptimalkan rangkaian dan pengaturan waktu perjalanan, memasuki Maret 2012, PT KAI mengoperasikan KA Bogowonto dari siang hari, dengan rute berangkat diperpanjang dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Barulah sejak 2015, KA Bogowonto berangkat lebih pagi dari Stasiun Lempuyangan, yaitu pada pukul 09:00, sebagaimana berlaku sampai hari ini.
Rangkaian Kereta
KA Bogowonto menggunakan Lokomotif CC201, CC203, CC204, dan CC306. Rangkaian kereta yang digunakan KA Bogowonto terdiri dari tujuh hingga delapan gerbong kereta Ekonomi AC Plus, satu kereta makan, satu kereta pembangkit, dan satu kereta bagasi. Rangkaian kereta ini sering bertukar dengan rangkaian KA Gajah Wong dan Malioboro Ekspres. Sejak 2015, rangkaian KA Bogowonto menggunakan livery “Kesepakatan” produksi 2010.