Kereta Api Jayabaya
Jayabaya adalah nama kereta api kelas Ekonomi AC Plus dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menghubungkan Stasiun Pasar Senen Jakarta dengan Stasiun Malang Kotabaru. Kereta yang dulunya bernama Kereta Api Jayabaya Utara ini berada di bawah pengelolaan Daerah Operasi 1 Jakarta. Untuk menghubungkan kedua kota dengan jarak 820 kilometer tersebut, KA Jayabaya meluncur dengan kecepatan rata-rata 60 – 100 kilometer per jam. Dengan demikian, durasi perjalanan dengan KA Jayabaya ini rata-rata 13 jam 45 menit sekali jalan.
Setiap harinya, frekuensi perjalanan KA Jayabaya adalah satu kali perjalanan pulang pergi. Dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, Kereta Api Jayabaya akan berangkat pukul 13:00 dan tiba di kota Malang pukul 02:42. Sementara itu dari Stasiun Malang Kotabaru, Kereta Api Jayabaya akan berangkat pukul 11:45 dan tiba di kota Jakarta pada pukul 01:34 pagi. Dalam satu hari, KA Jayabaya tercatat mampu membawa hingga rata-rata 945 penumpang.
KA Jayabaya adalah kereta api kedelapan yang memiliki gerbong yang dipesan sendiri oleh PT KAI (Persero) tanpa didanai oleh pemerintah. Kereta api ini juga termasuk kereta api penumpang pertama yang melewati jalur pintas Surabaya Gubeng – Surabaya Pasarturi. Sepanjang perjalanan yang menghubungkan Jakarta dengan Malang, KA Jayabaya akan berhenti pada beberapa stasiun. Stasiun yang termasuk dalam perhentian kereta ini antara lain Stasiun Pasar Senen, Stasiun Cikampek, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Surabaya Gubeng, dan Stasiun Malang Kotabaru. Tak hanya ramai oleh penumpang Malang – Jakarta atau sebaliknya, KA Jayabaya juga populer dan diandalkan oleh masyarakat kota Malang yang ingin ke Surabaya, maupun sebaliknya.
Sebagai sebuah kereta api kelas Ekonomi AC Plus Non PSO, KA Jayabaya menawarkan fasilitas yang lengkap. Kereta ini tak hanya menyediakan rangkaian kereta kelas ekonomi biasa, namun juga telah dilengkapi dengan dua gerbong kereta difabel. Setiap gerbong kereta telah menyediakan AC, toilet, bagasi, meja kecil dan stopkontak pada setiap sisi bawah jendela. Layanan makan KA Jayabaya hadir secara berbayar melalui layanan keliling dari pramugari/pramugara kereta, selain di kereta restorasinya. Bagi penumpang yang ingin menambah kenyamanan istirahat selama perjalanan, maka tersedia bantal dan selimut dengan biaya sewa yang terjangkau. Semua kenyamanan ini dapat Anda nikmati dengan tarif murah. Adapun tarif tiket KA Jayabaya ditawarkan berkisar antara Rp220.000 – Rp260.000 per penumpang. Khusus KA Jayabaya jurusan Stasiun Malang Kotabaru – Stasiun Pasar Turi, tiket tersedia dengan harga Rp35.000 per penumpang, yang berlaku juga untuk rute sebaliknya.
Info Menarik tentang Kereta Api Jayabaya
Asal Nama
Jayabaya adalah nama seorang Raja Kediri yang populer dengan ramalan Jangka Jayabaya. Raja ini merupakan sosok yang berhasil mengembangkan kekuasaannya pada masa itu. Keberhasilan ini menjadi inspirasi penamaan KA Jayabaya dengan harapan mampu membawa kebanggaan bagi setiap penumpang yang menaikinya.
Sejarah Kereta
KA Jayabaya lahir pada 1961 dengan nama KA Jayabaya Utara dan melayani rute Jakarta – Surabaya. Pada 2006, KA Jayabaya Utara berhenti beroperasi karena minimnya jumlah penumpang dan digantikan oleh KA Gumarang. Memasuki Oktober 2014, PT KAI (Persero) menghidupkan kembali KA Jayabaya dengan perpanjangan rute hingga ke kota Malang.
Rangkaian Kereta Ramah Kaum Difabel
Saat ini, Kereta Api Jayabaya menggunakan livery baru dari PT INKA yang bernama livery “Kesepakatan”. Menggunakan Lokomotif CC206, rangkaian KA Jayabaya terdiri dari delapan gerbong kereta ekonomi, satu gerbong kereta makan dan pembangkit. Adapun dua dari delapan gerbong penumpang merupakan kereta yang ramah untuk kaum difabel. Kereta khusus difabel tersebut berisi 64 tempat duduk disusun 2-2, serta memiliki ruang yang lebih luas untuk menampung penumpang dengan kursi roda.