Kereta Api Majapahit
Kereta Api Majapahit hadir melayani perjalanan kelas ekonomi dengan rute utama kota Malang – Jakarta. Kereta api ekspres ini beroperasi untuk menghubungkan Stasiun Malang Kotabaru dan Stasiun Jakarta Pasar Senen, melewati Stasiun Semarang Tawang. Dengan rute ini, tentunya KA Majapahit akan menyuguhkan pemandangan cantik bagi penumpangnya, terutama ketika kereta api melintasi daerah Pantura Jawa, yaitu antara Pekalongan dan Semarang, serta Demak, Grobogan, dan Solo-Madiun.
PT KAI (Persero) memberlakukan frekuensi perjalanan harian KA Majapahit sebanyak satu kali pulang pergi, dengan keberangkatan dari Stasiun Malang Kotabaru pada pukul 18:30. Durasi perjalanan untuk rute ini sekitar 15 jam 38 menit, sehingga kereta api direncanakan tiba di Stasiun Jakarta Pasar Senen pada pukul 10:08 keesokan harinya. Sebaliknya, keberangkatan dari Stasiun Jakarta Pasar Senen tersedia pada pukul 18:15. Durasi perjalanan untuk rute kebalikan ini kurang lebih 15 jam 50 menit, di mana kereta api direncanakan memasuki Stasiun Malang Kotabaru pada pukul 10:05 keesokan harinya.
Dalam perjalanan mencapai kota Malang dari kota Jakarta maupun sebaliknya, KA Majapahit akan berhenti pada beberapa stasiun. Stasiun perhentian dalam rute ini antara lain Stasiun Malang Kotalama, Stasiun Kepanjen, Stasiun Wlingi, Stasiun Blitar, Stasiun Tulungagung, Stasiun Kediri, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Paron, Stasiun Kedunggalar, Stasiun Walikukun, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, dan Stasiun Cirebon Prujakan. Khusus KA Majapahit tujuan Pasar Senen, kereta juga akan berhenti di Stasiun Jatinegara sebelum perhentian akhirnya. Sementara itu, khusus KA Majapahit tujuan Stasiun Malang Kotabaru, kereta juga akan berhenti di Stasiun Sragen sebelum memasuki Stasiun Walikukun.
Kereta Api Majapahit termasuk kereta Ekonomi AC Plus Non-PSO (non subsidi). Dengan demikian fasilitas kereta ini terbilang lebih baik dibandingkan kereta ekonomi pada umumnya. Adapun fasilitas dalam setiap gerbong penumpang meliputi dua unit AC, toilet pada setiap ujung gerbong, 64 – 80 tempat duduk berlapis kulit yang tersusun 2-2, stopkontak, meja kecil, dan ruang penyimpanan bagasi. Layanan makanan dan minuman tersedia secara khusus di kereta makan dengan biaya tersendiri. Selain itu, penumpang juga bisa menyantap makanan di tempat duduknya masing-masing dengan layanan dari pramugara/pramugari kereta.
Info Menarik tentang Kereta Api Majapahit
Asal Nama
Majapahit dikenal luas sebagai nama salah satu kerajaan di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sepanjang 1293 – 1500 dan berpusat di kawasan Jawa Timur. Kerajaan Hindu-Buddha ini dianggap sebagai satu satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kemegahan dan kebesaran nama kerajaan inilah yang menginspirasi penamaan KA Majapahit.
Sejarah Kereta
Sebelum bernama KA Majapahit, kereta ini didahului dua generasi. Generasi pertama adalah Kereta Api Senja Kediri yang beroperasi sejak 5 Desember 2009 hingga 1 Maret 2012. Generasi pertama ini melayani rute Kediri – Semarang – Pasar Senen, dengan rangkaian khusus kelas bisnis. Rute ini sempat diperpanjang hingga Kota Tulungagung sejak 23 Desember 2009. Generasi kedua KA Majapahit hadir sejak 1 Maret 2012, seiring dengan berlakunya Gapeka 2011. Sejak tanggal tersebut, kereta ini beralih nama menjadi KA Senja Singosari. Sejak 21 September 2012, KA Senja Singosari akhirnya secara resmi beralih nama menjadi KA Majapahit, dan berlaku hingga hari ini.
Kereta Api Sponsor
Kereta Api Majapahit menggunakan rangkaian kereta produksi PT INKA. Kereta ini tercatat sebagai kereta api ketiga yang dipesan PT KAI (Persero) dengan sponsor Kementerian Perhubungan Indonesia, namun tanpa subsidi dari pemerintah.