Kereta Api Kertajaya
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan KA Kertajaya sebagai bentuk layanan kereta api kelas Ekonomi AC PSO untuk Daerah Operasi 8 Surabaya. Secara khusus, kereta api ini menjadi andalan penumpang untuk rute kota Jakarta – Surabaya. Kedua kota tersebut terhubung oleh KA Kertajaya melalui Stasiun Pasar Senen Jakarta dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.
Setiap hari, KA Kertajaya melayani perjalanan antar-kota Jakarta – Surabaya sebanyak satu kali, pergi pulang. Sekali jalan, kereta akan menempuh jarak 725 kilometer dengan kecepatan rata-rata 60 – 100 kilometer per jam. Dengan kecepatan rata-rata tersebut dan jumlah stasiun perhentian yang kurang lebih adalah 12 stasiun, maka durasi perjalanan KA Kertajaya rata-ratanya adalah 11 jam 40 menit. Adapun stasiun-stasiun yang disinggahi dalam jalur perjalanan KA Kertajaya utamanya adalah Stasiun Lamongan, Stasiun Babat, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Cepu, Stasiun Randublatung, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, Stasiun Cirebon Prujakan, dan Stasiun Bekasi.
KA Kertajaya berangkat masing-masing satu kali dari stasiun utamanya. KA Kertajaya akan berangkat pukul 14:00 setiap harinya dari Stasiun Pasar Senen sehingga tiba di Stasiun Pasar Turi pada pukul 01:40. Dari sisi sebaliknya, KA Kertajaya akan berangkat malam hari dari Stasiun Surabaya Pasar Turi, tepatnya pukul 21:00. Kereta ini akan tiba di Stasiun Pasar Senen pada pukul 08:40 keesokan harinya.
Dalam perjalanan ini, harga tiket tersedia mulai dari Rp150.000 untuk subkelas P dan Rp165.000 untuk subkelas C. Harga tiket tersebut menyesuaikan subkelas/posisi tempat duduk dalam kereta, waktu pemesanan tiket kereta, dan waktu keberangkatan kereta. Khusus untuk rute yang lebih pendek dalam rute yang dilalui KA Kertajaya, tiket kereta tersedia dengan pilihan harga Rp90.000 untuk subkelas P dan Rp100.000 untuk subkelas C.
Demi memberikan kenyamanan bagi penumpang, PT KAI (Persero) menyediakan beberapa fasilitas dalam KA Kertajaya. Fasilitas tersebut utamanya berupa dua unit AC dan toilet pada setiap gerbong penumpang. Tempat duduk penumpang juga berlapis kulit dan berbentuk memanjang sehingga satu tempat duduk bisa memuat tiga atau dua orang sekaligus. Tempat duduk ini disusun berhadapan dan untuk setiap empat nomor tempat duduk, tersedia dua buah stopkontak di bawah meja kecil yang ada pada sisi jendela kereta. Selimut dan bantal juga tersedia, namun dengan biaya sewa tertentu. Layanan makan juga tersedia secara berbayar dan penumpang bisa menikmatinya secara lebih leluasa di kereta restorasi.
Info Menarik tentang Kereta Api Kertajaya
Sejarah Kereta
KA Kertajaya awalnya dikenal dengan nama KA Gaya Baru Malam Utara yang beroperasi sepanjang 1978 – 2002. Setelah KA Gaya Baru Malam Utara berganti nama menjadi KA Kertajaya, kereta ini membawa gerbong penumpang ekonomi, yang pada saat itu belum semua gerbongnya memiliki fasilitas AC. Barulah mulai awal 2013, KA Kertajaya beroperasi menggunakan rangkaian gerbong penumpang Ekonomi AC. Pada 4 Desember 2015, PT KAI (Persero) menghadirkan KA Kertajaya tambahan dengan rangkaian mencapai 14 unit kereta Ekonomi. Namun, sejak 1 April 2016, layanan KA Tambahan tersebut dihentikan dan dialihkan menjadi kereta reguler.
Rangkaian Kereta Terpanjang
Rangkaian kereta yang digunakan untuk KA Kertajaya adalah salah satu yang terpanjang di Indonesia, khususnya untuk kereta penumpang. Rangkaian kereta panjang ini berawal dari KA Kertajaya Tambahan yang beralih fungsi menjadi KA Kertajaya Reguler sejak 1 April 2016. Rangkaian tersebut terdiri dari satu Lokomotif CC206, satu gerbong kereta makan pembangkit kelas Bisnis, satu gerbong kereta makan pembangkit, dan empat belas gerbong kereta Ekonomi. Jumlah gerbong kereta Ekonomi ini menjadikan KA Kertajaya mampu mengangkut total 1.484 penumpang sekali jalan. KA Kertajaya Rangkaian Panjang ini akrab disapa “Keranjang”.