Kerajinan khas Aceh merupakan salah satu kerajinan yang hampir setiap bentuk, motif, atau desainnya memiliki nilai filosofis dan menceritakan falsafah dari masyarakat Aceh itu sendiri. Tak hanya diminati oleh masyarakat lokal saja, kerajinan Aceh juga banyak diminati oleh masyarakat luar Aceh. Bahkan, kerajinan Aceh telah masuk dalam pasar internasional. Memiliki kerajinan khas suatu daerah adalah kebanggaan dan kesenangan tersendiri, serta merupakan salah satu cara mencintai produk buatan lokal. Traveloka memiliki daftar kerajinan Aceh yang bisa kamu jadikan oleh-oleh atau koleksi pribadi. Berikut daftar kerajinan khas Aceh yang bisa kamu dapatkan.
Kasab Aceh atau yang bisa juga disebut dengan sulaman benang emas, merupakan kerajinan Aceh yang dibuat dengan cara menyulam benang emas pada kain beludru. Warna kain yang sering digunakan untuk menyulam biasanya berwarna hitam, merah, kuning, dan hijau.
Dahulu, warna tersebut memiliki arti tersendiri. Warna hitam merupakan kain yang melambangkan rakyat jelata, merah untuk panglima atau raja, kuning untuk raja, serta warna hijau adalah lambang warna untuk para ulama. Namun, seiring berjalannya waktu, warna pada kain Kasab Aceh tidak lagi menjadi perbedaan status sosial.
Motif pada Kasab Aceh yang seringkali dibuat yaitu flora serta fauna. Biasanya, kain ini digunakan sebagai hiasan dinding, payung, tirai, karpet, atau hiasan pada pelaminan. Dulunya, kerajinan ini ada di daerah Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Namun sekarang, kerajinan Kasab Aceh banyak dijumpai di berbagai daerah lainnya di Aceh.
Kasab Aceh tak hanya dikenal dan dipasarkan di dalam negeri saja. Kain tersebut juga dapat ditemukan di pasar Brunei, Malaysia, Singapura, Pakistan, India. Meski berada di pasar luar negeri, kain tersebut pastinya dibuat oleh pengrajin asal Aceh.
Setiap daerah di Indonesia memiliki senjata tradisional khusus yang pernah digunakan untuk melawan penjajah, tak terkecuali Aceh. Rencong merupakan senjata tradisional khas Aceh yang melambangkan keberanian, ketangguhan, serta identitas dari masyarakat Aceh.
Tak hanya satu saja, rencong memiliki beberapa jenis yang perlu kamu ketahui. Jenis rencong yang pertama adalah rencong pudoi. Rencong ini memiliki gagang yang lurus dan pendek, rencong pudoi merupakan senjata rencong yang belum sempurna. Jenis rencong kedua yaitu rencong meukure, memiliki hiasan pada mata pisau yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Kemudian rencong ketiga yaitu rencong meupucok, rencong ini memiliki pucuk dan terbuat dari emas. Terakhir, rencong meucugek, rencong yang gagangnya memiliki perekat atau berbentuk panahan yang berguna agar mudah dipegang pada saat sedang bertarung dengan lawan.
Jenis rencong tersebut tak digunakan oleh sembarang orang. Bagi rakyat biasa, mereka akan menggunakan rencong meucugek dengan gagang yang terbuat dari kayu, para ulama menggunakan rencong meucugek dengan gagang yang dilapisi emas dan tembaga, serta para sultan biasanya akan menggunakan rencong meupucok.
Kerajinan senjata tradisional ini bisa kamu dapatkan di berbagai daerah di Aceh. Biasanya, semakin panjang rencong, semakin mahal harganya.
Tenun sutra atau yang biasa dikenal dengan Tenun Aceh adalah kain tenun tua khas Aceh yang telah ada sejak beberapa abad yang lalu. Tenun pada kain ini tak dibuat sembarangan, namun ada cerita tentang falsafah hidup masyarakat Aceh di dalamnya. Memiliki corak yang khas, membuat kain tenun ini banyak diminati oleh banyak orang.
Tenun Siem adalah salah satu kain tenun khas Aceh yang terkenal. Tenun Siem merupakan kain tenun pertama yang dikenal orang. Hiasannya yang eksotis dan menarik membuat orang terpikat akan keindahannya. Bahan baku utama dari tenun ini adalah benang sutra, benang emas, serta benang perak. Motif untuk satu kain tenun bisa mencapai 50 motif yang berbeda.
Tak hanya tenun Siem saja, Aceh juga memiliki banyak kain tenun lainnya, seperti tenun dengan motif bunga delima, motif Bungong Kalimah, motif Tulang Ikan dan Pagar, motif tampuk manggis, motif daun sirih, motif awan, dan masih banyak lagi. Motif tersebut pastinya memiliki arti dan falsafah tersendiri yang menceritakan masyarakat Aceh.
Kupiah Meukutop adalah kerajinan dan sekaligus ikon Aceh. Kupiah meukutop merupakan peci atau kopiah yang digunakan oleh pria Aceh untuk acara adat atau pelengkap saat menggunakan pakaian adat Aceh. Kupiah ini berasal dari wilayah Tungkop. Tak heran, jika kupiah meukutop juga disebut sebagai kupiah tungkop.
Ciri khas dari kupiah meukotop yaitu memiliki bentuk yang menjulang tinggi dan lonjong serta dihiasi kain sutra yang dililit menjadi bentuk segi delapan. Pada bagian bawahnya, terdapat anyaman berwarna hitam, merah, kuning, dan hijau. Serta di bagian tengah kupiah, terdapat anyaman yang dibatasi oleh lingkaran dengan kain hijau di bagian atas dan kain hitam di bagian bawah.
Hampir setiap kerajinan Aceh memiliki warna yang melambangkan simbol tertentu. Pada kupiah meukeutop, warna putih melambangkan kesucian, hitam dengan arti ketegasan, kuning adalah simbol kerajaan, merah adalah simbol jiwa pahlawan, serta warna hijau melambangkan keagamaan.
Sebagai ikon dari Aceh, kupiah meukutop dijadikan tugu bangunan yang dikenal dengan Tugu Kupiah Meukeutop. Tugu tersebut menjadi destinasi wisata dan sekaligus dijadikan sebagai penghormatan bagi pahlawan perjuangan Aceh yaitu Teuku Umar. Pahlawan Teuku Umar juga merupakan salah satu orang yang menggunakan kupiah meukeutop.
Anyaman pandan adalah salah satu kerajinan Aceh yang bisa kamu bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh khas Aceh. Anyaman pandan seringkali dibuat untuk tempat tisu, tas, tikar, serta sandal. Seperti namanya, bahan baku utama dari anyaman pandan ini adalah daun pandan atau yang dalam bahasa Aceh juga dikenal dengan Seukeu. Bagi kamu yang sedang berada di Aceh dan ingin membawa oleh-oleh, jangan lupa untuk membeli kerajinan dari anyaman pandan. Kerajinan ini juga telah dijual ke seluruh penjuru Indonesia, terutama Pulau Jawa. Bagi kamu yang ingin membeli anyaman pandan namun sedang tidak berada di Aceh, carilah toko terdekat yang menjual kerajinan menarik ini.
Aceh juga memiliki kerajinan tanah liat yang cocok untuk dijadikan souvenir, yaitu Nepa. Dalam bahasa Gayo, arti dari nepa yaitu meratakan tanah liat atau gerabah Kerajinan ini banyak dijumpai di wilayah Aceh Tengah. Biasanya, nepa akan dibentuk menjadi barang yang bermanfaat, seperti cangkir, piring, periuk, atau kendi. Barang tersebut tentunya bisa kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari.
Baca juga: Mengenal 7 Ragam Upacara Adat Aceh
Tertarik untuk memiliki kerajinan khas Aceh? Akan lebih seru dan menyenangkan jika kamu mendapatkan kerajinan tersebut langsung dari tempat asalnya! Bahkan, kamu bisa melihat bagaimana proses pembuatan kerajinan Aceh secara langsung. Rencanakan keberangkatanmu ke Aceh bersama Traveloka dan dapatkan promo menarik untuk tiket pesawat, hotel, atau tempat wisata hanya di Traveloka. Download gratis aplikasinya di handphonemu agar tidak ketinggalan promo menariknya.
Penginapan dan Hotel di Aceh
Cari Penginapan dan Ho...
Lihat Harga