Sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, Makassar sudah terkenal sebagai tempat tujuan wisata yang penuh pesona. Mulai dari berbagai ikon kota Makassar yang terkenal, wisata pelabuhan yang seru, taman rekreasi untuk santai bersama keluarga, hingga tempat-tempat healing yang bisa bikin fresh lagi, ‘Kota Anging Mammiri’ ini wajib dikunjungi para wisatawan lokal maupun internasional.

Namun, Makassar bukan hanya terkenal dengan keindahan laut dan warisan sejarahnya seperti Benteng Fort Rotterdam, tetapi juga kekayaan kuliner tradisional yang menggoda selera. Salah satu daya tarik kuliner khas Makassar adalah aneka kue tradisionalnya yang unik, beraroma khas, dan tentu saja lezat. Kue-kue ini tidak hanya hadir dalam acara adat, tapi juga mudah ditemukan di pasar tradisional hingga toko oleh-oleh.

Setiap kue memiliki cerita dan filosofi tersendiri yang mencerminkan budaya lokal yang kaya. Proses pembuatannya pun masih banyak yang dilakukan secara tradisional, menjaga keaslian rasa dari generasi ke generasi. Tak heran jika kue khas Makassar menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Menyantapnya bukan sekadar soal rasa, tapi juga pengalaman budaya yang autentik.

Baca juga: 10 Penginapan Murah di Makassar, Mulai Rp50 Ribuan

Bagi para pecinta kuliner nusantara, mencicipi makanan tradisional dari berbagai daerah adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Makassar, sebagai salah satu kota besar di Indonesia Timur, menawarkan ragam cita rasa autentik yang kaya akan rempah dan tradisi. Tidak hanya terkenal dengan hidangan berat seperti coto Makassar atau konro, kota ini juga menyimpan kekayaan jajanan pasar yang menggoda.

Kue-kue tradisionalnya memiliki keunikan tersendiri dalam hal rasa, bentuk, dan bahan baku yang digunakan. Perpaduan antara warisan budaya dan sentuhan lokal menjadikan setiap kue memiliki nilai historis dan kenikmatan yang tak terlupakan.

Berikut 10 kue khas Makassar yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Sulawesi Selatan!

Barongko adalah kue tradisional khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang raja yang dihaluskan, dicampur dengan telur, santan, gula, dan sedikit garam. Campuran ini kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Barongko memiliki tekstur lembut seperti puding dengan cita rasa manis gurih yang nikmat.

Biasanya barongko disajikan sebagai hidangan penutup dalam acara pernikahan atau perjamuan adat. Kue ini juga cocok dijadikan bekal perjalanan karena tahan lama meski tanpa pengawet. Aromanya yang khas dari daun pisang membuat barongko tak tertandingi oleh kue modern.

Bolu Peca merupakan kue tradisional yang sekilas mirip dengan brownies, tetapi dibuat dari campuran telur, gula merah, dan tepung beras. Warna cokelat gelapnya berasal dari gula aren, menciptakan rasa legit yang kaya dan khas.

Kue ini umumnya disajikan dalam acara adat Bugis, termasuk mappacci (ritual sebelum pernikahan). Cita rasa manis pekat dan tekstur padat menjadikan bolu peca sebagai simbol kemakmuran dalam budaya lokal.

Baje atau wajik bugis adalah kue berbahan dasar ketan yang dimasak dengan gula merah dan santan, kemudian dibungkus dengan daun jagung kering. Teksturnya kenyal dan manis, dengan aroma harum dari balutan daun jagung yang khas.

Kue ini melambangkan kelekatan hubungan antar keluarga dan biasa dihidangkan saat Lebaran atau pesta adat. Baje juga menjadi oleh-oleh favorit karena awet dan mudah dibawa dalam perjalanan jauh.

Kue Dange adalah camilan khas Makassar yang berbahan dasar kelapa parut dan tepung sagu. Proses memasaknya unik, yakni dengan dipanggang dalam cetakan khusus dari besi, sehingga menciptakan aroma gosong khas yang menggugah selera. Rasanya manis dan gurih, cocok disantap bersama teh hangat. Di Makassar, kue ini banyak dijual di pasar tradisional dan sering menjadi sajian sore hari bagi masyarakat setempat.

Songkolo Bandang atau dikenal juga dengan nama kue janda, adalah kue tradisional khas Makassar yang memiliki rasa manis dan legit yang sangat digemari. Kue ini dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti singkong parut, pisang tanduk, kelapa, gula, dan garam, yang dicampur dan dikukus hingga matang.

Songkolo Bandang memiliki tekstur kenyal dan lembut dengan kombinasi rasa manis, gurih, dan sedikit asin yang khas. Kue ini sangat cocok dinikmati sebagai camilan atau hidangan ringan, baik dalam keadaan hangat maupun dingin. Biasanya disajikan bersama secangkir kopi atau teh, dan seringkali hadir dalam acara-acara khusus atau perayaan.

Baca juga: Rindu Wisata di Makassar? 5 Aktivitas Ini Jangan Terlewat Masuk Daftar!

Pisang epe adalah jajanan khas Makassar yang populer di kalangan wisatawan maupun warga lokal. Nama "epe" berasal dari kata "jepit", yang merujuk pada cara pembuatan pisang ini yang dijepit kayu sebelum dibakar. Biasanya, pisang yang digunakan adalah pisang raja, meskipun pisang kepok juga dapat menjadi alternatif.

Proses pembuatan pisang epe melibatkan bahan saus yang terbuat dari gula kelapa, gula pasir, air, air jeruk nipis, dan kacang tanah. Kombinasi saus manis dengan pisang bakar yang kenyal menciptakan rasa yang khas dan menggoda selera. Jajanan ini menjadi salah satu makanan ringan yang paling dicari di Makassar.

Kue apam khas Makassar atau Apang Bugis terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, santan, dan gula merah, lalu dikukus hingga mengembang. Hasilnya adalah kue bertekstur lembut dengan cita rasa manis. Kue apam biasa disajikan dalam ritual adat dan keagamaan. Rasa legitnya membuat siapapun ingin mencicipinya kembali.

Jalangkote adalah makanan tradisional khas Sulawesi Selatan, khususnya dari Makassar, yang menyerupai pastel tetapi memiliki ciri khas tersendiri dengan kulit tipis dan renyah serta isian bihun, wortel, kentang, tauge, dan telur rebus. Keunikan lainnya terletak pada cara penyajiannya yang selalu ditemani sambal cair asam-pedas berbahan dasar cuka, cabai, dan bawang putih, yang memperkaya cita rasa.

Tak hanya populer sebagai jajanan pasar atau hidangan saat berbuka puasa, Jalangkote juga menjadi simbol kearifan lokal masyarakat Bugis-Makassar dalam menyajikan camilan praktis, lezat, dan bergizi yang tetap bertahan di tengah arus modernisasi.

Taripang adalah kue goreng khas Makassar berbahan dasar tepung beras ketan, air, dan gula merah yang dibentuk memanjang dan dilapisi dengan wijen. Setelah digoreng, kue ini memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Kue ini cocok dinikmati sebagai kudapan pagi atau sore hari. Manisnya gula merah dan aroma wijennya menjadikan taripang sebagai camilan tradisional yang digemari lintas generasi.

Katirisala merupakan kue lapis khas Bugis-Makassar yang terdiri dari dua lapisan utama: ketan kukus sebagai dasar dan campuran telur serta gula merah di atasnya. Teksturnya lembut di atas dan kenyal di bawah, memberikan sensasi unik saat disantap. Kue ini sering hadir dalam acara syukuran atau pesta pernikahan. Perpaduan rasa manis dan gurih membuat katirisala menjadi primadona di antara kue tradisional lainnya.

Baca juga: 8 Rekomendasi Hotel dengan Kolam Renang di Makassar

Kue-kue khas Makassar bukan hanya sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan keunikan bahan dan proses pembuatannya, setiap kue memiliki cerita dan filosofi tersendiri. Jika kamu berencana menjelajahi Makassar dan mencicipi langsung ragam kue tradisional ini, jangan ragu untuk memesan perjalananmu melalui Traveloka.

Traveloka menyediakan berbagai pilihan tiket pesawat ke Makassar dengan Promo Tiket Pesawat. Jika kamu lebih suka jalur darat, ada juga pilihan tiket kereta api dengan Promo Tiket Kereta dan tiket bus & shuttle yang praktis dengan Promo Tiket Bus serta Promo Tiket Travel & Shuttle.

Ingin menginap nyaman? Booking hotel terbaik di Makassar melalui Traveloka dan manfaatkan berbagai Kode Kupon Traveloka. Jangan lewatkan juga Promo Bank dan Promo BCA untuk potongan spesial. Nikmati liburanmu di Makassar dengan kenyamanan dan kemudahan hanya dari Traveloka. Temukan rasa, jelajahi budaya, dan bawa pulang kenangan manis dari setiap gigitan kue khas Makassar!