Sedang merencanakan perjalanan ke Malang dan mencari destinasi unik yang menyatukan nuansa sejarah, spiritualitas, serta kesegaran alam? Pemandian Kendedes adalah pilihan menarik yang layak masuk dalam itinerary kamu. Terletak di kawasan bersejarah Singosari, tempat ini menyimpan lebih dari sekadar kolam air alami. Ia menyimpan kisah kebangkitan dinasti, aura mistis yang hidup dalam cerita rakyat, serta ketenangan khas.
Pemandian Kendedes, atau sering disebut juga Petirtaan Ken Dedes, merupakan situs budaya yang dipercaya sebagai tempat mandi Ken Dedes, tokoh perempuan penting dalam sejarah awal berdirinya Kerajaan Singhasari. Lokasinya berada di Desa Ken Dedes, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 20–30 menit perjalanan dari pusat kota Malang.
Kolam ini bukan buatan modern, melainkan warisan masa lampau dikelilingi oleh susunan batu bata kuno serta relief batu yang diduga berasal dari masa kerajaan. Dengan aliran air berasal dari sumber alami di kaki Gunung Arjuno, Pemandian Kendedes Malang memiliki air sangat jernih, segar, serta tak pernah surut meskipun musim kemarau.
Wed, 16 Jul 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Malang (MLG)
Mulai dari Rp 1.172.535
Wed, 16 Jul 2025
Garuda Indonesia
Jakarta (CGK) ke Malang (MLG)
Mulai dari Rp 1.139.600
Mon, 21 Jul 2025
Lion Air
Medan (KNO) ke Malang (MLG)
Mulai dari Rp 2.539.500
Siapa sebenarnya Ken Dedes? Dalam banyak naskah kuno seperti Pararaton, ia digambarkan sebagai perempuan cantik yang memiliki aura wibawa ratu (kesaktian dan keanggunan yang diyakini sebagai pertanda bahwa keturunannya akan menjadi raja).
Dikisahkan bahwa Ken Arok, seorang tokoh ambisius yang kemudian mendirikan Kerajaan Singhasari, jatuh hati pada Ken Dedes setelah melihat kilau cahaya dari tubuh sang wanita saat ia mandi di pemandian ini. Momen ini menjadi titik balik dalam sejarah Jawa Timur. Maka dari itu, Pemandian Ken Dedes Singosari tidak hanya penting secara fisik, tetapi juga simbolis.
Tak sekadar tempat berendam, Pemandian Kendedes adalah destinasi yang menyatukan kekayaan alam, sejarah, serta spiritualitas dalam satu lanskap tenang dan penuh makna. Berikut adalah alasan kuat mengapa kamu tidak hanya harus datang sekali, tetapi juga ingin kembali lagi suatu hari nanti:
Air yang mengalir di kolam Pemandian Kendedes berasal langsung dari sumber mata air pegunungan Arjuno yang bersih, dingin, dan menyegarkan. Air ini tak pernah kering meskipun musim kemarau panjang, menjadikannya sebagai simbol kesuburan dan ketenangan abadi. Saat kamu berendam di dalamnya, ada sensasi yang tak hanya menyegarkan fisik, tetapi juga seperti melepaskan beban pikiran. Banyak pengunjung menyebut pengalaman ini seperti “dimandikan oleh alam”, sejuk, menyucikan, dan membuat tubuh terasa ringan.
Dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan besar, bambu liar, dan vegetasi alami khas dataran tinggi, area pemandian Ken Dedes Singosari terasa seperti oasis tersembunyi. Udara bersih dan sejuk berpadu dengan suara alami seperti kicau burung dan desiran angin membuatmu betah berlama-lama. Suasana ini sangat cocok bagi kamu untuk mencari ketenangan atau ingin menjauh sejenak dari bisingnya rutinitas kota.
Kolam ini bukan hanya tempat berendam, tapi juga merupakan situs budaya bersejarah. Di sekelilingnya, kamu akan menemukan batu-batu candi kuno, pancuran air berbentuk arca sederhana, serta susunan bata merah yang menjadi ciri khas peninggalan era Singhasari. Konteks arkeologis ini menjadikan pemandian kendedes Malang sebagai destinasi edukatif menarik bagi pecinta sejarah dan arsitektur klasik Jawa. Bahkan hanya dengan berjalan mengelilingi area ini, kamu bisa merasakan jejak langkah masa lalu yang masih membekas kuat.
Tak dapat dipungkiri, salah satu daya tarik utama Petirtaan Ken Dedes adalah atmosfer magisnya. Banyak pengunjung melaporkan adanya sensasi berbeda ketika masuk ke area pemandian, entah berupa hawa dingin yang mendadak menyergap, bisikan alam yang hening namun terasa dalam, atau sekadar perasaan damai tak biasa. Ada pula yang datang untuk melakukan meditasi, semedi, atau ziarah spiritual. Kepercayaan akan kekuatan aura Ken Dedes masih hidup dan dijaga, membuat pengalaman di sini menjadi personal dan kontemplatif.
Meski berada di situs kuno, lokasi Pemandian Kendedes sangat mudah dijangkau. Terletak hanya beberapa menit dari jalan utama Malang–Surabaya, tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan roda dua maupun empat. Tidak ada rute pendakian berat atau jalan ekstrem, kamu hanya perlu mengikuti petunjuk arah cukup jelas. Biaya masuk ke pemandian juga tidak memberatkan, bahkan dalam beberapa kesempatan, pengunjung hanya diminta memberikan donasi sukarela untuk perawatan tempat. Ini menjadikannya pilihan wisata ramah bagi semua kalangan.
Dengan kombinasi keaslian suasana, nilai sejarah yang dalam, dan kesegaran alami yang tak tertandingi, Pemandian Kendedes menawarkan pengalaman yang sulit kamu temukan di destinasi lain. Ini bukan sekadar kolam, tapi tempat yang memeluk kamu dengan kisah dan ketenangan. Jadi, saat kamu menyusun rencana liburan berikutnya ke Malang, jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami kesakralan dan kesejukan dari pemandian Ken Dedes Singosari nan menawan ini.
Jika kamu berasal dari luar kota, terutama dari luar Pulau Jawa, cara paling praktis untuk mencapai Pemandian Kendedes adalah dengan mendarat di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Bandara ini melayani berbagai penerbangan domestik dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, atau Makassar. Dari bandara, kamu bisa menyewa mobil, memesan taksi online, atau menggunakan layanan travel lokal untuk menuju Kecamatan Singosari. Waktu tempuhnya sekitar 20–30 menit tergantung kondisi lalu lintas. Lokasi pemandian ini cukup dikenal warga sekitar, jadi jika kamu sempat bingung di jalan, cukup tanyakan "Petirtaan Ken Dedes" atau gunakan Google Maps dengan kata kunci yang sama, lokasinya akan langsung terdeteksi.
Sementara itu, bagi kamu yang berangkat dari arah Surabaya atau kota-kota lain di Jawa Timur bagian utara, jalur darat via tol Trans Jawa menjadi opsi tercepat dan nyaman. Kamu bisa keluar di Gerbang Tol Lawang atau Singosari, lalu lanjutkan perjalanan sekitar 15–20 menit ke arah Desa Ken Dedes.
Jalan menuju lokasi sudah beraspal dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Sepanjang perjalanan, kamu juga akan melewati area persawahan dan kampung tradisional menambah suasana khas pedesaan Jawa. Jika ingin pengalaman lebih autentik, kamu bisa mencoba naik angkutan umum lokal seperti angkot atau ojek, yang biasanya mangkal di terminal kecil kawasan Singosari.
Pemandian Kendedes bukan sekadar kolam alami, destinasi ini adalah ruang sakral yang merangkum elemen sejarah, spiritualitas, dan ketenangan alam dalam satu napas. Di sini, kamu tidak hanya berendam dalam air jernih, tetapi juga menyelami cerita panjang tentang tokoh legendaris Ken Dedes, warisan Kerajaan Singhasari, dan kekuatan alam yang masih mengalir hingga hari ini. Tak banyak tempat yang mampu menawarkan keseimbangan antara kontemplasi dan rekreasi seperti ini, apalagi dengan nuansa lokal begitu kuat serta otentik.
Jadi, jika kamu sedang merencanakan liburan ke Malang dan ingin menjadikan perjalananmu lebih dari sekadar pelesir, Petirtaan Ken Dedes adalah destinasi yang wajib masuk dalam itinerary. Mulailah dengan memesan tiket pesawat menuju Malang melalui Traveloka untuk mendapatkan harga dan jadwal terbaik. Setelah itu, kamu bisa langsung booking hotel di sekitar Singosari agar akses ke lokasi lebih mudah dan nyaman. Jangan lupa lengkapi perjalananmu dengan tiket atraksi dan aktivitas seru lainnya di Malang, karena pengalaman terbaik selalu dimulai dari perencanaan matang.
Kini saatnya kamu menjelajah lebih jauh, membuka lembaran kisah kuno yang masih hidup di tengah kesegaran alami Pemandian Kendedes. Biarkan airnya menyentuh kulitmu, udaranya menenangkan pikiranmu, dan energinya membawamu pulang dengan pengalaman tak terlupakan.