Rambut rusak akan membuat pemiliknya menjadi tidak nyaman dan kurang percaya diri. Ciri-ciri rambut rusak di antaranya bercabang, rapuh, kusut, tekstur kering, kian menipis, dan rontok. Sebagian masyarakat tidak sadar bahwa mereka kerap melakukan kebiasaan yang memicu kerusakan rambut. Lalu, apa saja penyebab rambut rusak dan bagaimana cara memperbaikinya? Temukan jawabannya pada artikel ini.
Panas yang dihasilkan oleh alat penata rambut akan mengurangi kelembapan rambut sehingga menyebabkan rambut kering dan mudah patah. Cara mengatasi rambut rusak akibat kebiasaan over-styling yaitu mengurangi frekuensi menata rambut dengan alat, setidaknya menjadi seminggu sekali. Sebelum mulai prosesnya, pakailah heat protector demi mengurangi risiko kerusakan rambut.
Mirip dengan penggunaan alat, biarkan rambut bernapas sejenak dengan mengurangi frekuensi pemakaian bahan kimia ke rambut. Bahan kimia yang diaplikasikan secara terus-menerus akan berakibat kutikula rambut rusak. Berikan waktu lebih di antara touch up model rambut menjadi 8 – 10 minggu, khususnya jika udara sedang kering.
Dengan mencuci rambut hingga beberapa kali dalam sehari justru berisiko mengurangi vitalitas rambut. Bagi pemilik rambut berminyak, keramas maksimal satu kali dalam sehari. Sebaliknya, bagi pemilik rambut kering, disarankan untuk keramas dalam beberapa hari sekali. Fokuslah mengusap kulit kepala saat keramas dan biarkan sisa shampo mengalir sepanjang rambut saat pembilasan. Selanjutnya, aplikasikan conditioner pada rambut. Pilih conditioner untuk rambut kering yang mengandung pelembap. Gunakan air hangat saat mencuci rambut jika memang perlu.
Rambut cenderung rentan dalam keadaan basah, mengusap dengan handuk hanya akan membuatnya mudah rontok atau patah. Keringkan rambut dengan membalutnya dengan handuk secara hati-hati agar airnya terserap. Bisa juga membiarkannya kering terkena angin begitu saja.
Hindari menyisir rambut yang masih basah demi mencegah sekaligus memperbaiki rambut rusak. Menyisir rambut hingga beberapa kali sehari pun tidak dianjurkan para ahli. American Academy of Dermatology Association (AAD) menyarankan untuk menyisir rambut hanya saat sebelum ditata. Biarkan ia sampai setengah kering, lalu sisirlah dengan sisir gigi jarang. Jika terdapat ujung rambut yang kusut, maka sisirlah dengan lembut.
Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko kerontokan dan rambut patah. Ikat rambut menarik bagian akar rambut dan kulit kepala. Setelah ikat ini dilepas, tak jarang ditemukan banyak rambut patah dan kulit kepala terasa gatal.
Oleh sebab itu, kurangi frekuensi dan intesitas mengikat rambut. Misalnya, membiarkan rambut digerai untuk memberinya waktu istirahat. Apabila memang ingin mengikatnya, gunakan ikat rambut bahan kain atau ikat rambut elastis (bukan karet gelang). Selain itu, usahakan tidak mengikatnya terlalu kencang.
Memotong rambut setiap 2 – 3 bulan sekali merupakan cara merawat rambut rusak agar kembali sehat. Dengan rajin memotong ujung rambut, Anda dapat mengurangi rambut bercabang dan mencegah rusaknya batang rambut.
Menurut Medical News Today, stres berlebih dapat menyebabkan rambut rusak dan memicu kondisi rambut “telogen effluvium”. Kondisi ini memiliki gejala rambut rontok parah hingga muncul kebotakan yang terlihat jelas. Menjaga level stres agar tetap stabil menjadi sebuah upaya mengatasi rambut rontok parah. Setelah stres berlalu, konsultasikan dengan dokter apabila kondisi rambut tidak kunjung membaik.
Rambut akan menyerap nutrisi dari apa yang kita konsumsi sehari-hari. Apabila nutrisi tersebut jumlahnya tidak cukup, dikhawatirkan akan memicu rambut kering, kusut, hingga rontok. Perawatan rambut rusak secara alami dapat dilakukan dengan rutin mengonsumsi omega 3, protein, vitamin D, zat besi, dan zinc.
Gangguan makan dapat menyebabkan malnutrisi yang memerlukan pertolongan medis. Oleh sebab itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalaminya, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahli di bidangnya serta mencari tahu bagaimana penyintas lainnya mengatasi kondisi tersebut.
Referensi
American Academy of Dermatology Association. n.d. “10 hair care habits that can damage your hair.” American Academy of Dermatology. https://www.aad.org/public/everyday-care/hair-scalp-care/hair/habits-that-damage-hair.
Cherney, Kristeen. 2019. “Hair Breakage: 12 Possible Causes and Treatment.” Healthline. https://www.healthline.com/health/hair-breakage.
Sissons, Beth. 2019. “Hair breakage: Common causes, types, repair, and prevention.” Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325026.
Watson, Stephanie. 2021. “Hair Problems: Gray Hair, Damaged Hair, Greasy Hair, and More.” WebMD. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hair-loss/hair-problems.