Bagaimana virus Corona menyebar menjadi salah satu poin penting yang banyak dipertanyakan pada awal merebaknya virus ini. Virus corona dikategorikan ke dalam kelompok yang sama seperti Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Ketiganya sama-sama menyerang sistem pernapasan manusia dan menular dengan cara yang hampir serupa.

Sejak ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global pada awal Maret 2020 silam, kian banyak orang yang mencari tahu informasi mengenai virus COVID-19. Untuk itu, kamu pun harus bisa memahami pengetahuan yang tepat terkait cara penyebarannya, gejala yang perlu diwaspadai, serta usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini.

Umumnya, penularan virus Corona dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet atau percikan kecil dari hidungatau mulut karena ia bersin atau batuk. Droplet yang mengandung virus tersebut dapat menyebar langsung pada orang lain yang berada dalam jarak kurang dari 1 meter.

Sementara itu, situasinya dikategorikan sebagai penularan tidak langsung jika droplet dari penderita jatuh ke tanah maupun benda-benda di sekitarnya. Virus dapat menyebar ketika orang lain menyentuh benda yang telah terkontaminasi. Penyebarannya dapat lebih cepat jika orang tersebut sering menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan karena coronavirus dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, serta rongga mata.

Sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Emerging Infectious Disease menyimpulkan bahwa rantai penyebaran virus corona dapat berlangsung secara cepat. Dalam satu minggu, kurang lebih 10 persen orang dapat terinfeksi dari seorang penderita. Beberapa di antaranya bahkan tidak menunjukkan gejala apa pun sehingga sulit diidentifikasi pada awalnya.

Penyebaran virus COVID-19 yang menyerang sistem pernapasan membuat penderitanya merasakan gejala yang serupa dengan penyakit pernapasan pada umumnya. Beberapa gejala awal virus ini meliputi:

Saat tidak ditindaklanjuti secara cepat dan tepat, gejala-gejala tersebut dapat diiringi pula dengan pembentukan zat infiltrat atau cairan di dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas atau kehilangan fungsi indra penciuman untuk sementara waktu.

Diketahui, masa inkubasi virus corona di dalam tubuh berlangsung dalam waktu 14 hari semenjak masuknya virus. Jika kamu merasakan gejala yang mirip dengan infeksi virus tersebut, tak ada salahnya meyakinkan diri dengan melakukan satu dari tiga pemeriksaan yang dianjurkan, yakni rapid test, tes PCR, atau swab antigen.

Penularan coronavirus yang dapat menyebar melalui udara dan sentuhan membuat pencegahannya harus dilakukan secara lebih intensif. Berikut beberapa tips mencegah penyebaran virus Corona berdasarkan anjuran WHO:

Demikian ringkasan informasi mengenai cara penularan virus corona, gejala yang perlu diwaspadai, serta tips mencegah penyebaran virus tersebut. Semoga paparan mengenai bagaimana virus Corona menyebar di atas dapat membuat kamu lebih waspada sehingga mengurangi risiko tertular maupun menularkan virus ini.

McCool, Craig. 2020. “How Quickly Does Coronavirus Spread?” M Health Lab, April 20, 2021. https://labblog.uofmhealth.org/lab-report/how-quickly-does-coronavirus-spread

The University Texas at Austin. 2020. “Coronavirus Spreads Quickly and Sometimes Before People Have Symptoms, Study Finds.” UT News, April 20, 2021. https://news.utexas.edu/2020/03/16/coronavirus-spreads-quickly-and-sometimes-before-people-have-symptoms-study-finds/

Wolfel, Roman., et. al. “Virological assessment of hospitalized cases of coronavirus disease 2019.” Journal for Health Sciences (March 2020). medRxiv. https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.03.05.20030502v1