Seiring dengan hampir selesainya vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan, vaksin corona untuk lansia pun menyusul pada tahap kedua. Lansia menjadi salah satu kelompok prioritas penerima vaksin karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala parah — bahkan kematian — akibat virus corona.
Per Mei 2021, lebih dari 2 juta orang berusia 60 tahun ke atas telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19. Namun, sebagian masih ragu untuk menerima vaksin karena kurangnya informasi. Agar tak ragu lagi, simak penjelasan lengkap tentang vaksin COVID-19 untuk peserta lanjut usia berikut ini!
Saat ini, vaksin yang diberikan kepada lansia di Indonesia meliputi vaksin dari Sinovac dan AstraZeneca. Adapun interval antara dosis pertama dan kedua adalah 28 hari untuk vaksin Sinovac, dan 12 minggu untuk AstraZeneca.
Masyarakat diharapkan tidak memilih-milih vaksin dan segera divaksinasi begitu mendapat giliran. Pasalnya, kedua vaksin tersebut telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan POM serta sertifikat halal dari MUI sehingga aman dan halal untuk digunakan. Meski tidak ada vaksin yang 100% efektif, vaksin akan memberikan perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian akibat COVID-19.
Terdapat dua jalur pendaftaran vaksinasi corona untuk lansia, pertama melalui fasilitas kesehatan masyarakat seperti puskesmas ataupun rumah sakit pemerintah. Berikut cara pendaftarannya:
Cara kedua adalah melalui program vaksinasi massal yang diadakan oleh organisasi atau instansi. Suatu organisasi atau instansi dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan untuk menyelenggarakan vaksinasi massal untuk lansia. Jadwal serta lokasi vaksinasi COVID-19 akan ditentukan oleh organisasi atau instansi tersebut. Program yang telah dilaksanakan antara lain vaksinasi lansia di Yogyakarta dan Tangerang Selatan oleh Traveloka.
Agar dapat menerima vaksin COVID-19, Anda harus lolos pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Secara umum, suhu badan Anda tidak boleh melebihi 37,5 derajat Celsius dan tekanan darah tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg. Khusus untuk calon penerima vaksin lansia, Anda juga perlu menjawab apakah Anda:
Jika Anda menjawab ‘ya’ untuk setidaknya tiga pertanyaan di atas, Anda belum bisa menerima vaksin. Juru bicara vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. menjelaskan, tahap ini dilakukan untuk meminimalkan risiko KIPI (Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi) serius. Oleh karena itu, calon peserta vaksinasi diimbau untuk menjawab sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Tes COVID-19
Indonesia
Lihat Harga
Setelah divaksinasi, Anda mungkin akan merasakan efek samping. Efek samping umum vaksin COVID-19 di antaranya:
Efek samping yang Anda alami setelah dosis kedua vaksin mungkin lebih kuat dibandingkan dengan dosis pertama. Jangan khawatir, ini menandakan tubuh Anda sedang membangun perlindungan terhadap virus COVID-19 dan biasanya akan hilang dalam beberapa hari.
Meski sudah divaksinasi, bukan berarti Anda langsung imun terhadap COVID-19. Centers for Disease Control and Prevention menerangkan bahwa tubuh Anda membutuhkan waktu untuk mengembangkan kekebalan terhadap virus corona, umumnya dua minggu setelah suntikan kedua vaksin.
Oleh sebab itu, jangan lupakan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) untuk mencegah penularan virus. Cek juga aplikasi Traveloka secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru terkait vaksin corona untuk lansia dan kelompok lainnya!
CDC. 2021. “Possible Side Effects after Getting a COVID-19 Vaccine.” Centers for Disease Control and Prevention. March 16, 2021. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/expect/after.html.
KPC PEN. 2021a. “Begini Aturan Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia.” Covid19.Go.id. February 15, 2021. https://covid19.go.id/p/berita/begini-aturan-vaksinasi-covid-19-untuk-lansia.
———. 2021b. “Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Masyarakat Lanjut Usia (60 Tahun ke Atas).” Covid19.Go.id. February 20, 2021. https://covid19.go.id/p/berita/mekanisme-pendaftaran-vaksinasi-masyarakat-lanjut-usia-60-tahun-ke-atas.
Pinandhita, Vidya. 2021. “Kemenkes: Juni-Juli, Vaksinasi COVID-19 Sudah Pakai Novavax dan Pfizer.” DetikHealth. May 18, 2021. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5573899/kemenkes-juni-juli-vaksinasi-covid-19-sudah-pakai-novavax-dan-pfizer.
Supriatin, Titin. 2021. “Update Data Penerima Vaksin Covid-19 di RI per 26 Mei 2021.” Liputan6.com. May 26, 2021. https://www.liputan6.com/news/read/4566952/update-data-penerima-vaksin-covid-19-di-ri-per-26-mei-2021.
Tags:
covid 19