Ketahui Jenis Tes COVID-19 yang Paling Akurat di Indonesia

Xperience Team
10 Mar 2021 - Waktu baca 4 menit

(Artikel ini selalu diperbarui sesuai perkembangan informasi terbaru. Pembaruan terakhir per 10 Maret 2021)

Demi menekan angka pasien positif COVID-19, ragam tes COVID-19 pun dihadirkan untuk mencegah penularan virus corona yang makin masif. Di Indonesia sendiri, perjalanan tes COVID-19 pun melibatkan banyak jenis tes COVID-19 yang digunakan. Mulai dari rapid test, swab antigen, hingga PCR swab.

Dari banyaknya jenis tes COVID-19 tersebut, manakah yang paling akurat? Traveloka Xperience merangkum serba-serbi mengenai tes COVID-19 yang digunakan oleh pemerintah Indonesia. Temukan kekurangan dan kelebihan ragam jenis tes COVID-19 di Indonesia berikut ini.

Rapid Test Antibodi

Awal kemunculan COVID-19 di Indonesia, pemerintah langsung bergegas menggalakkan tes COVID-19 dengan rapid tes antibodi. Sebagai informasi, jenis tes COVID-19 ini menggunakan teknik pengahmbilan darah untuk mendeteksi virus. Namun di tengah perjalanannya, penelitian mengungkapkan bahwa rapid test antibodi dinilai sebagai tes COVID-19 yang kurang akurat.

Dilansir dari Time, rapid test antibodi tidak bertujuan untuk mendeteksi infeksi COVID-19. Jenis es COVID-19 ini berfungsi untuk mencari antibodi dalam darah sebagai respons terhadap infeksi. Perlu diketahui, jika seseorang terinfeksi COVID-19, tubuh akan menghasilkan antibodi dalam beberapa hari kemudian yang kemudian dideteksi oleh rapid test antibodi.

Kelebihannya, jenis tes COVID-19 ini memberikan hasil yang cepat yakni sekitar 15 menit. Sementara kekurangannya, rapid test antibodi hanya mendeteksi antibodi yang dikembangkan sistem kekebalan sebagai respons terhadap virus, bukan mendeteksi virus.

Tes Serologi

Tes serologi merupakan jenis tes COVID-19 berbasis darah untuk mengidentifikasi paparan patogen di dalam tubuh manusia. Dengan kata lain, tes serologi dapat melihat respons kekebalan pasien. Mirip dengan rapid test antibodi, tetapi kedua tes COVID-19 ini berbeda. Jika rapid test antibodI hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mendapatkan hasil, tes serologi bisa memakan watu 1-2 jam.

Seperti dikutip dari Center for Health Security, tes COVID-19 ini dapat memberikan perincian yang lebih besar tentang prevalensi penyakit dalam suatu populasi. Caranya dengan mengidentifikasi individu yang telah mengembangkan antibodi terhadap virus.

Jenis tes COVID-19 ini tidak digunakan untuk mendiagnosis COVID-19 aktif karena tidak mendeteksi virus itu sendiri, tetapi bukti dari perlawanan tubuh melawan virus. Dikarenakan hanya mampu melihat respons antibodi di dalam pendeteksian virus SARS-CoV-2, tes serologi digunakan sebagai skrining awal, bukan untuk mendiagnosis. Sementara untuk mengdiagnosis tetap dilakukan lewat tes PCR swab.

Swab Antigen

Jenis tes COVID-19 yang satu ini dilakukan dengan mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi. Maka tes COVID-19 swab antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi. Faktanya, sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya.

Kekurangan dari tes swab antigen adalah tidak banyak bahan kimia yang terlibat dan kurang sensitif. Hasil tes bisa saja salah ketika saat tes yang terambil ataupun terdeteksi adalah protein yang terlihat mirip dengan COVID-19. Dibandingkan dengan rapid test antibodi, tes antigen lebih akurat. Namun jika dibandingkan tes PCR swab, hasil tes swab antigen kurang akurat.

PCR Swab

Sejauh ini, Centers Disease Control and Prevention mengungkapkan PCR Swab (Polymerase Chain Reaction Swab) adalah standar paling akurat untuk pengujian COVID-19. Jenis tes COVID-19 ini mampu mendeteksi penyakit dengan mencari jejak materi genetik virus pada sampel yang dikumpulkan melalui usap/swab hidung atau tenggorokan.

Cara kerja PCR swab adalah dengan mendeteksi secara langsung keberadaan antigen, bukan kehadiran respons imun tubuh atau antibodi. Dengan mendeteksi RNA virus yang ada di dalam tubuh sebelum membentuk antibodi atau gejala penyakit muncul, jenis tes COVID-19 ini dapat mengetahui apakah seseorang memiliki virus sejak dini.

Untuk kekurangannya, hasil tes PCR swab yang salah bisa saja terjadi dengan risiko kesalahan sebesar 30 persen. Maka jangan heran jika beberapa kondisi pemeriksaan perlu dilakukan PCR swab berulang. Walaupun Anda dinyatakan negatif, tapi baru saja kontak dengan pasien positif, Anda tetap diharuskan isolasi mandiri dan melakukan PCR swab secara berkala.

GeNose

Foto: Didik Setiawan / Shutterstock

Pada awal 2021, Satgas Penanganan COVID-19 baru menerbitkan surat edaran terkait perpanjangan ketentuan perjalanan orang dalam negeri. Satgas COVID-19 memperbolehkan penggunaan GeNose test untuk penumpang kereta api jarak jauh.

GeNose merupakan jenis tes COVID-19 yang dilakukan melalui embusan napas untuk kemudian disimpan dalam kantung udara. Setelah itu, kantung udara dihubungkan ke alat GeNose yang menggunakan teknologi canggih, yaitu Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI).

GeNose diyakini mampu mendeteksi dengan lebih cepat dan akurat hingga 90% ke atas. Hanya dengan waktu singkat, yaitu 80 detik sudah mampu mendeteksi virus COVID-19 dalam tubuh. Perlu diketahui, GeNose tidak mendeteksi keberadaan virus corona di dalam tubuh secara langsung. Melainkan mendeteksi partikel atau senyawa yang memang secara spesifik akan berbeda jika terjadi atau dikeluarkan oleh orang yang mengidap COVID-19.

Soal keakuratannya, GeNose masih butuh pengembangan lebih lanjut karena belum dipastikan mampu untuk melakukab screening virus corona dan bisa menggantikan fungsi jenis tes COVID-19 lainnya seperti PCR swab, rapid test antibodi, dan swab antigen.Kini tak perlu lagi mendatangi klinik dan rumah sakit untuk melakukan reservasi. Kamu bisa memanfaatkan layanan tes COVID-19 dari Traveloka Health untuk mengetahui klinik dan rumah sakit mana saja yang menyediakan layanan tersebut hingga melakukan reservasi. Praktis!

Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti tidak bisa mencium bau, pilek dan batuk, hingga demam, segera lakukan tes COVID-19.

Tags:

covid 19

test covid

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan