Kapan pasien COVID-19 boleh vaksin? Perlu diketahui, penerima vaksin corona harus memenuhi sejumlah kriteria. Salah satu syarat untuk bisa divaksinasi adalah telah berusia 18 tahun. Selain itu, tubuh calon penerima vaksin harus dalam keadaan sehat.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ketentuan menerima vaksin bagi pasien corona, simak ulasannya di sini.
Orang sehat dapat divaksin kapan saja. Namun, penyintas COVID-19 perlu menunggu selama tiga bulan sebelum menjalani vaksinasi. Hal tersebut karena antibodi alami yang terbentuk dalam tubuh setelah terinfeksi penyakit menular ini masih sangat tinggi.
Seperti diketahui, vaksin berfungsi menciptakan antibodi pada tubuh terhadap penyakit tertentu. Jadi, jika penyintas COVID-19 divaksin, fungsi ini justru menjadi sia-sia karena tubuh telah memiliki antibodi sendiri. Setelah tiga bulan, antibodi tubuh akan menurun. Pada saat itulah vaksin ideal untuk dilakukan.
Ketentuan mengenai vaksin untuk penyintas COVID-19 diatur dalam surat edaran dari Kementerian Kesehatan. Ketentuan ini juga mengatur vaksinasi untuk lansia dan kelompok komorbid.
Bagi orang sehat, vaksin disarankan untuk diberikan dalam dua tahap. Jarak dosis pertama dan dosis kedua adalah sekitar 28 hari supaya antibodi terbentuk dengan baik. Dosis pertama untuk mengenali dan menyerang lonjakan protein di permukaan virus. Dosis kedua untuk meningkatkan antibodi agar mendapatkan perlindungan yang lebih..
Dr. Francis Collins dari National Institutes of Health mengatakan respons terhadap vaksin dosis pertama pada penyintas sama dengan respons terhadap vaksin dosis kedua pada orang yang belum pernah terinfeksi COVID-19.
Karena itu, mereka yang pernah mengalami penyakit ini diperkirakan hanya butuh satu dosis vaksin. Meskipun demikian, diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas dari pernyataan tersebut.
Saat sembuh dari paparan virus SARS-CoV-2, tubuh penderita akan membentuk antibodi. Ada yang menganggap bahwa antibodi penyintas COVID-19 telah mencukupi sebagai perlindungan diri terhadap virus.
Faktanya, jumlah antibodi akan berkurang pada 3 bulan setelah terkena penyakit. Hal ini disebabkan oleh kemampuan sel memori dalam sistem imunitas manusia yang menurun. Karena itu, tubuh perlu menerima vaksin agar kekebalan tubuh semakin baik.
Meskipun ada yang tidak bertahan, sebagian besar penderita COVID-19 akhirnya bisa sembuh. Setelah sembuh, penyintas memiliki keunggulan dalam sistem kekebalan tubuhnya. Berbeda dengan orang sehat yang belum pernah tertular, sistem ini belum mengenali virus terbaru ini.
Dengan alasan tersebut, prioritas vaksin lebih ditujukan kepada orang sehat terlebih dahulu. Sementara itu, penyintas COVID-19 dapat merasa lebih tenang selama 3 bulan berikutnya karena tubuh dapat melindungi diri pasca terkena corona.
Meskipun telah berhasil sembuh dari COVID-19, para penyintas tetap harus waspada dengan virus mutasi. Saat ini, sejumlah jenis virus mutasi telah menyebar ke berbagai wilayah dan dapat menginfeksi kembali orang yang pernah terpapar corona.
Karakteristik virus mutasi berbeda dengan virus yang telah dikenal oleh sistem kekebalan tubuh. Karena itu, tubuh bisa jadi tidak mengenalinya sehingga dapat kembali tertular.
Dengan informasi ini, kamu bisa lebih memahami pentingnya vaksin bagi penyintas COVID-19. Namun, jika kamu mengalami gejala yang sama, bahkan setelah sembuh dari corona, segera lakukan tes swab di pusat kesehatan. Jadi, kapan pasien COVID-19 boleh vaksin? Jangan lupa untuk berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang berwenang.
Layanan Tes COVID-19 di Sekitar Anda
Lihat Harga
Kementerian Kesehatan. 2021. “Kelompok Komorbid bisa Divaksinasi, Begini Ketentuannya,” February 21, 2021. https://www.kemkes.go.id/article/view/21021800001/kelompok-komorbid-bisa-divaksinasi-begini-ketentuannya.html
Collins, Dr. Francis. 2021. “Is One Vaccine Dose Enough After COVID-19 Infection?” Februari 23, 2021. https://directorsblog.nih.gov/2021/02/23/is-one-dose-of-covid-19-vaccine-enough-after-covid-19-infection/
Tags:
covid 19