Akhir-akhir ini tersiar berita hoaks mengenai kepanjangan COVID-19 adalah Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence (sumber: Website Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Nah, agar tidak mudah termakan informasi bohong lainnya mengenai penyakit menular ini, kamu agaknya perlu mempelajari beberapa istilah yang digunakan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Untuk itu, simak ulasan lengkap istilah COVID terbaru berikut ini!
Melansir pernyataan resmi WHO melalui petingginya, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Director-General), kepanjangan COVID-19 ialah Coronavirus Disease 2019.
Bila diperincikan satu per satu, “CO” merujuk pada Corona, “VI” merujuk pada virus, “D” merujuk pada disease/penyakit. Lalu, angka 19 merujuk pada tahun ditemukannya varian baru virus Corona, yaitu 2019.
Apa pun penyebutannya kasus suspect, suspect Corona, ataupun suspect COVID, semua sebutan itu merujuk pada pasien dengan kriteria berikut:
Sebagai informasi, sebelum adanya Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 yang memuat tentang istilah baru COVID, pasien suspect ini merujuk pada PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Probable COVID adalah golongan individu yang memenuhi semua atau salah satu kriteria suspect, atau meninggal tetapi belum ada hasil uji RT-PCR (Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction).
Oleh karenanya, status probable ini bisa saja berubah menjadi kasus konfirmasi sewaktu-waktu hasil tes RT-PCR keluar.
Kasus konfirmasi adalah orang-orang dengan hasil uji RT-PCR positif terinfeksi Coronavirus. Pasien dengan status ini terbagi atas dua jenis, yaitu:
Istilah berikutnya adalah kontak erat. Hal ini berarti kamu memiliki riwayat kontak dengan pasien-pasien berstatus konfirmasi maupun probable. Riwayat kontak yang dimaksud bisa berupa bersentuhan secara fisik, bertemu tatap muka dengan jarak duduk kurang dari 1 meter selama 15 menit, dan merawat pasien kategori konfirmasimaupun probable tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) yang sesuai standar medis..
Discarded memiliki arti tidak terinfeksi COVID. Kategori ini dihubungkan dengan dua kategori sebelumnya, yaitu status suspect dan status kontak erat.
Discarded berlaku untuk pasien dengan status kontak erat dan sudah menyelesaikan masa karantina mandirinya selama setidaknya 14 hari.
Selain itu, status suspect berubah menjadi discarded ketika kamu menerima hasil uji RT-PCR negatif. Agar tes PCR menunjukkan hasil efektif, kamu wajib melakukan uji RT-PCR selama 2 kali berturut-turut dengan waktu jeda sebanyak 2 hari.
Belum tahu informasi tentang lokasi, jam layanan, dan biaya tes pada fasilitas kesehatan di sekitarmu? Kalau begitu, kamu wajib mengunjungi laman resmi Traveloka. Semua informasi penting mengenai tes, mulai dari antibodi hingga RT-PCR bisa kamu dapatkan.
Tidak hanya itu, Traveloka juga mendukung pembelian voucher di fasilitas kesehatan rekanan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Jadi, kamu hanya tinggal pilih tanggal, jam, hari, dan jenis tes yang diinginkan. Perlu link-nya? Lanjutkan di sini!
Jadi, jangan sampai disinformasi ya! Kepanjangan COVID 19 adalah sesuai dengan penjelasan di atas.
Afifah, Mahardini Nur. 2021. “7 Istilah Terkait COVID-19 yang Perlu Diketahui, Jangan Salah Kaprah.”Kompas, February 6, 2021. https://health.kompas.com/read/2021/02/06/101000168/7-istilah-terkait-COVID-19-yang-perlu-diketahui-jangan-salah-kaprah?page=all.
Rokom. 2021. “Kemenkes Kenalkan Istilah Probable, Suspect, Kontak Erat, dan Terkonfirmasi COVID-19.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. January 19, 2021. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200714/2834469/kemenkes-kenalkan-istilah-probable-suspect-kontak-erat-dan-terkonfirmasi-COVID-19/.
Tags:
covid 19