Pada awal Maret 2021, Indonesia telah kedatangan jutaan dosis vaksin AstraZeneca. Menurut juru bicara vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto, seperti dikutip dari detikHealth, vaksin AstraZeneca didapatkan dari skema kerja sama multilateral global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Simak selengkapnya mengenai vaksin AstraZeneca di bawah ini.
Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 buatan AstraZeneca-Oxford dikembangkan dengan platform vektor adenovirus, yakni virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia. Virus tersebut membawa sebagian materi dari virus corona, yaitu protein spike.
Untuk penggunaannya, dosis yang dianjurkan adalah dua dosis yang diberikan secara intramuskular (masing-masing 0,5ml) dengan selang waktu 8 hingga 12 minggu. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut guna memahami potensi perlindungan jangka panjang setelah dosis pertama.
Soal efikasinya, mengutip dari hasil penelitian Lancet, efikasi dari vaksin AstraZeneca mencapai 70,4 persen berdasarkan analisis interim uji klinis tahap ketiga di Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris.
Menurut WHO, vaksin AstraZeneca memiliki efikasi 63,09% untuk melawan gejala infeksi SARS-CoV-2. Adapun interval dosis yang memakan waktu lebih lama dalam rentang 8 hingga 12 minggu bisa berpengaruh pada kemanjuran vaksin yang lebih besar.
Per 19 April 2021, vaksin AstraZeneca dinyatakan aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko COVID-19 yang sangat serius, termasuk dari kematian, kemungkinan rawat inap, dan penyakit parah.
Dilansir dari GOV.UK, vaksin AstraZeneca pada umumnya bisa memicu reaksi yang ringan hingga sedang. Efek samping lokal yang umum dirasakan seperti nyeri, gatal, dan bengkak atau memar di tempat suntikan. Sementara efek samping sistemik yang bisa dialami di antaranya:
Namun pada pernyataan tertulis tanggal 16 April 2021, Komite Penasihat Global WHO tentang Keamanan Vaksin memberikan laporan bahwa sangat langka ditemukan efek samping yang serius dari vaksin AstraZeneca.
Dikutip dari halaman resmi WHO, vaksin AstraZeneca direkomendasikan untuk orang dengan penyakit yang telah diidentifikasi meningkatkan risiko COVID-19 parah, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan diabetes.
Untuk pengidap HIV atau kondisi autoimun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca. Namun bagi mereka yang telah disetujui oleh ahli kesehatan melalui konseling bisa mendapatkan vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca dapat diberikan kepada ibu menyusui jika bagian dari kelompok yang diprioritaskan untuk vaksinasi. WHO tidak merekomendasikan penghentian menyusui setelah vaksinasi.
Sementara menurut studi penelitian, golongan yang tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin AstraZeneca sejauh ini adalah orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin serta anak berusia di bawah 18 tahun (sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut).
Layanan Tes COVID-19 di Sekitar Anda
Indonesia
Lihat Harga
Walaupun telah ada beberapa vaksin yang digunakan oleh Indonesia, Anda tetap harus waspada dalam mencegah penularan COVID-19. Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti hilangnya indera perasa dan penciuman, nyeri tenggorokan, batuk kering pilek, demam, hingga diare, segera lakukan tes COVID-19. Anda bisa mendapatkan layanan tes COVID-19 dengan mudah melalui Traveloka Xperience.
Kunjungi traveloka.com, pilih menu Aktivitas dan Hiburan, klik Xperience. Kamu bisa melihat menu Tes COVID-19 dan pilih klinik atau rumah sakit sesuai preferensi. Kemudian booking dengan sekali klik. Nantinya Anda akan menerima email mengenai tata cara tes COVID-19 yang telah dipilih.
Kini Anda bisa menggunakan fitur Chat dengan Dokter dariTraveloka, layanan telekonsultasi yang memungkinkan Anda untuk berbicara dengandokter secara online tentang gejala dan/atau kesehatan secara umum. Travelokamenerapkan proses penyaringan yang ketat untuk memastikan dokter di platformTraveloka merupakan praktisi medis terdaftar. Fitur ini hanyaberlaku di aplikasi Traveloka (Android/iOS).
Demikian ulasan mengenai vaksin AstraZeneca, jika Anda memiliki kesempatan mendapatkan vaksin, segera lah mendaftarkan diri!
DetikHealth. (2021). Perbandingan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Vs Sinovac, Jenis hingga Harganya. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5485432/perbandingan-vaksin-covid-19-astrazeneca-vs-sinovac-jenis-hingga-harganya
The Lancet. (2020). Oxford–AstraZeneca COVID-19 vaccine efficacy. https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(20)32623-4/fulltext
WHO. (2021). The Oxford/AstraZeneca COVID-19 vaccine: what you need to know. https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/the-oxford-astrazeneca-covid-19-vaccine-what-you-need-to-know?
GOV.UK. (2021). Information for UK recipients on COVID 19 Vaccine AstraZeneca. https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-covid-19-vaccine-astrazeneca/information-for-uk-recipients-on-covid-19-vaccine-astrazeneca
Tags:
covid 19