Membaca buku tabungan sering dianggap remeh. Mengerti arti debet dan kredit di buku tabungan adalah dasar penting dalam mengelola keuangan pribadi. Banyak nasabah bank di Indonesia masih bingung dengan istilah-istilah ini. Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa saldo di buku tabungan berkurang setelah penarikan, atau justru bertambah setelah transfer masuk?
Artikel ini mengupas arti dan mekanisme di balik kolom debet, kredit, dan saldo di buku tabungan. Dengan memahami konsep ini, kamu akan lebih cerdas memantau uang dan mengatur keuangan sehari-hari.
Setiap buku tabungan mencantumkan kolom debet, kredit, dan saldo. Namun, tidak semua orang memahami arti sebenarnya dari istilah tersebut. Di bagian ini, kita akan membahas pengertian dasar dan mengapa sudut pandang pencatatan antara bank dan nasabah bisa berbeda.
Saat kamu membuka dan menggunakan rekening tabungan, setiap transaksi, baik penarikan, setoran tunai, maupun transfer, akan tercatat dalam tiga kolom utama: debet, kredit, dan saldo. Masing-masing kolom ini penting untuk dipahami oleh setiap nasabah. Menariknya, pencatatan bank memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda dibandingkan persepsi kita sebagai nasabah.
Perbedaan sudut pandang ini penting karena bank memandang seluruh dana di rekening tabungan sebagai utang yang harus dibayarkan kepada nasabah sewaktu-waktu.
Setelah memahami pengertian dasarnya, mari kita bahas lebih dalam soal debet, istilah yang paling sering muncul saat penarikan dana.
Setiap kali nasabah menarik uang, baik melalui ATM, teller, atau transaksi lain yang menyebabkan uang keluar dari rekening, nominal tersebut tercatat di kolom debet. Proses ini otomatis mengurangi total saldo di rekening kamu. Bayangkan kamu baru saja mengambil uang tunai Rp 500.000 dari ATM, maka Rp 500.000 inilah yang tercatat di kolom debet dan saldo berkurang sebesar nominal tersebut.
Misalkan saldo awal kamu Rp 2.000.000, lalu kamu melakukan penarikan tunai Rp 500.000. Buku tabunganmu akan mencatat:
Semua transaksi yang menyebabkan uang keluar, seperti transfer keluar, pembayaran, atau biaya admin bank, akan tercatat pada kolom debet.
Jika debet identik dengan "uang keluar", maka kredit sebaliknya, menandakan "uang masuk". Mari kita kaji lebih lanjut mekanismenya.
Ketika kamu menabung, menerima transfer, atau mendapat bunga dari bank, uang yang masuk akan ditulis di kolom kredit pada buku tabungan. Setiap kali terjadi transaksi yang menambah saldo rekening, bank menambah nominal pada kolom kredit dan saldo otomatis bertambah.
Sebagai contoh, kamu menerima transfer dari teman Rp 300.000 dan saldo awal kamu adalah Rp 1.500.000. Pada buku tabungan, transaksi itu akan tampak sebagai berikut:
Begitu juga jika kamu menyetor uang tunai di teller atau mendapatkan bunga dari bank, semua dana yang menambah saldo akan tercatat di kolom kredit.
Perbedaan istilah debit-kredit dalam akuntansi dan perbankan sering menimbulkan kebingungan. Agar tidak keliru, perlu dipahami bahwa prinsip pencatatan di dunia perbankan berbeda dengan akuntansi perusahaan.
Pada sistem akuntansi, debit biasanya berarti bertambahnya aset sedangkan kredit berarti bertambahnya liabilitas atau utang. Namun, di sisi perbankan, pencatatan debit dan kredit didasarkan pada perspektif bank terhadap dana nasabah. Jadi, kalau saldo bertambah, dicatat sebagai kredit (karena bertambahnya utang bank ke nasabah), sementara kalau saldo berkurang, dicatat sebagai debet (berkurangnya utang bank kepada nasabah).
Ini sebabnya, uang masuk ke rekening nasabah tercatat di kolom kredit dan menambah saldo, sementara uang keluar tercatat di debet dan mengurangi saldo. Prinsip ini penting dipahami agar kamu tidak salah kaprah dalam memantau arus keuangan pribadi.
Setiap transaksi keuangan yang terjadi pada rekening tabungan berdampak langsung pada saldo. Kolom debet, kredit, serta saldo pada buku tabungan saling terhubung dan membantu nasabah memonitor arus keluar masuk uang.
Penarikan tunai, pembayaran via ATM, transfer keluar, hingga biaya admin bulanan akan menambah nominal pada kolom debet dan mengurangi saldo. Sebaliknya, setoran tunai, transfer masuk, dan bunga bank akan tercatat pada kolom kredit dan menambah saldo.
Agar pengelolaan finansial makin efektif, biasakan membaca buku tabungan secara rutin. Perhatikan setiap keterangan transaksi, tanggal, nominal, dan lihat kolom saldo pada baris terakhir untuk mengetahui jumlah uang terakhir yang tersedia. Dengan cara ini, kamu bisa mengevaluasi pola keuangan, mengidentifikasi pengeluaran berlebih, dan merencanakan anggaran lebih baik.
Memahami teori saja tidak cukup. Mari simulasikan pencatatan transaksi harian yang sering dialami kebanyakan orang. Simulasi ini akan membantumu memahami bagaimana kolom-kolom di buku tabungan bekerja secara praktis.
Bayangkan kamu punya saldo awal Rp 2.000.000. Dalam seminggu, kamu melakukan beberapa transaksi berikut:
Maka pencatatan di buku tabungan akan seperti ini:
Tanggal | Debet | Kredit | Saldo |
---|---|---|---|
(awal) |
|
| 2.000.000 |
Setor tunai |
| 500.000 | 2.500.000 |
Tarik ATM | 400.000 |
| 2.100.000 |
Transfer in |
| 200.000 | 2.300.000 |
Transfer out | 100.000 |
| 2.200.000 |
Dengan pemahaman yang benar, kamu bisa lebih waspada terhadap setiap transaksi, menghindari salah paham soal pengurangan saldo, dan merencanakan budgeting lebih baik. Misalnya, saat melihat terlalu banyak transaksi debet, kamu bisa segera mengevaluasi pengeluaran untuk menahan laju uang keluar. Atau saat kolom kredit rutin bertambah dari transferan dan setoran, kamu jadi tahu kebutuhan menabung terpenuhi dengan baik.
Di era digital seperti sekarang, memantau arus debit dan kredit di rekening bank bisa dilakukan lewat aplikasi banking online. Selain lebih praktis, aplikasi seperti Traveloka tidak hanya memudahkan kamu dalam perjalanan, tapi juga membantu memantau pengeluaran untuk tiket pesawat, hotel, dan aktivitas lainnya secara transparan. Kamu tidak perlu khawatir soal saldo yang tiba-tiba berkurang karena semua transaksi dicatat rapi dan bisa dicek kapan saja.
Bayangkan kamu sedang merencanakan liburan impian. Dengan pemahaman yang matang tentang debet, kredit, dan saldo tabungan, kamu bisa merencanakan anggaran perjalanan dengan lebih bijak. Nah, untuk pengalaman liburan yang aman dan nyaman, manfaatkan fitur pemesanan Traveloka untuk mengatur tiket, hotel, maupun aktivitasmu. Semuanya mudah dipantau, transparan, dan tanpa kejutan biaya tambahan!
Saatnya wujudkan pengalaman finansial yang sehat serta perjalanan impian bersama TPayLater untuk liburan sekarang, bayar nanti Dengan literasi keuangan yang baik, setiap rupiah di buku tabungan akan terasa lebih berarti!