Total Akomodasi | 30 Properties |
Area Populer | Pusat Kota Pati, Juwana |
Hotel Populer | Hotel Safin Pati, Hotel New Merdeka |
Objek Wisata Populer | Stadion Joyo Kusumo Pati, Masjid Al-Aqsho Ngemplak Kidul |
Jika berada di Pati, kamu juga bisa mengunjungi Pusat Kota Pati, Cluwak, Gembong, Tlogowungu, Tambakromo, Trangkil, Pucakwangi, Tayu, Dukuhseti, Gabus
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Hotel Safin Pati, Hotel New Merdeka, Hotel 99 Pati , Hotel 21 Pati, Gitrary Hotel, RedDoorz Plus @ Jl Pemuda Pati, Super OYO 2855 Sartika Hotel Pati, Hotel Winong Asri, One Hotel Pati, Hotel Mahkota
Saat ini, ada sekitar 30 hotel yang dapat kamu pesan di Pati
Pati yang terkenal dengan slogan Pati Bumi Mina Pati adalah sebuah Kabupaten Pati yang berjarak sekitar 75 km dari Semarang. Slogan Bumi Mina Pati ini memiliki makna bahwa Pati akan menjadi pusat sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tujuan utama pemerintah daerah setempat. Daerah ini berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, sedangkan Kabupaten Rembang, Blora dan Grobogan, serta Kudus dan Jepara masing-masing berbatasan di bagian timur, selatan dan barat. Jalan menuju Pati merupakan jalur pantura yang cukup padat dan didominasi oleh angkutan berupa truk-truk besar yang melewati jalan ini.
Kota Pati dikenal sebagai kota pensiunan dan terkesan sepi. Hal ini disebabkan oleh penduduk Kota Pati yang didominasi oleh orang-orang yang berusia lanjut dan pensiunan. Sedangkan penduduk berusia muda lebih memilih merantau ke daerah-daerah sekitar Pati bahkan ke luar Pulau Jawa. Pati juga dikenal dengan adanya pabrik kacang yang cukup terkenal, yaitu Dua Kelinci dan Garuda food yang berada di jalan utama menuju pusat kota.
Alun-alun Pati juga dinamai Simpang Lima yang terletak di pusat kota. Wilayah ini akan ramai pada saat sabtu malam dan hari minggu. Banyak warga sekitar yang menghabiskan waktu di alun-alun sehingga mengundang para pedagang untuk menjajakan barang dagangannya di keramaian Simpang Lima. Di sekitar alun-alun juga terdapat sebuah bangunan kuno khas Cina yang menjadikan kawasan ini seperti wilayah Pecinan Kota Semarang.
Tidak banyak yang mengenal obyek wisata Pati. Walaupun demikian, bukan berarti Pati tidak memiliki obyek wisata yang khas. Dengan adanya dua macam bentang alam, maka Pati memiliki obyek wisata yang kaya berupa pantai dan dataran tinggi. Sebagai kota transit, Pati memiliki keuntungan tersendiri di bidang obyek wisata maupun transportasi. Sehingga untuk mencari hotel dan wisma yang nyaman di Pati tidaklah sulit. Hotel, wisma ataupun penginapan di kota ini tersedia dalam beragam pilihan menarik sesuai kebutuhan anda.
Karena hanya berjarak sekitar 75 km dari Kota Semarang, maka perjalanan menuju Pati hanya memerlukan waktu sekitar 1,5–2 jam saja. Sedangkan dari Yogyakarta, akan melewati Kota Semarang – Demak – Kudus – Pati yang banyak dilalui oleh truk-truk besar dengan waktu tempuh selama kurang lebih 5 jam. Pati sebagai kota transit banyak dilalui oleh kendaraan bermotor dengan jalan yang sempit sehingga sering terjadi antrian kendaraan terutama di akhir pekan atau liburan.
Juwana Water Fantasy adalah pusat rekreasi keluarga yang berada di Jl. Juwana, Rembang, Kecamatan Batangan, Pati, Provinsi Jawa Tengah. Tersedia 35 jenis wahana permainan, baik permainan darat maupun permainan air yang bisa anda coba di lokasi wisata yang diresmikan sejak 7 Juni 2012 ini.
Lereng Gunung Muria mempunyai sebuah waduk yang diberi nama Waduk Gunung Rowo yang memiliki keindahan tersendiri karena dikelilingi oleh hutan. Waduk yang menjadi sumber irigasi lahan pertanian warga ini juga menghadirkan sisi wisata yang cukup menarik. Di sini banyak tersedia gazebo-gazebo sebagai tempat makan bagi wisatawan untuk menikmati beragam menu makanan dengan menghadap langsung pada panorama waduk.
Makam Syeh Jangkung Saridin menjadi salah satu obyek wisata religi bagi warga sekitar Pati. Tokoh Saridin merupakan sosok terkenal di Pati dan menjadi tokoh cerita dalam pertunjukan ketoprak. Menurut cerita masyarakat, Syeh Jangkung Saridin adalah salah satu anak dari Sunan Muria, sehingga makamnya selalu dikunjungi oleh peziarah, terutama peziarah yang berasal dari Pati.
Letak Pati berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sehingga kondisi tersebut memberikan salah satu spot pantai yang indah dan disebut Pantai Banyutowo. Pantai ini terletak di Desa Banyutowo, Tayu dan berdekatan dengan obyek wisata lain, yaitu Benteng peninggalan Portugis dan Pulau Mandalika.
Wisata Jolong yang terdapat di lereng Gunung Muria menyuguhkan wisata yang beragam, mulai dari bumi perkemahan, agrowisata, outbond dan air terjun Grenjengan. Air terjun Grenjengan menjadi salah satu spot favorit dengan deburan air terjun yang mampu memberi rasa damai dan asrinya hutan di sekitar air terjun. Namun, akses menuju wisata Jolong ini masih tergolong kurang baik, sehingga kondisi tersebut membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah agar lokasi wisata ini dapat lebih berkembang.
Goa Pancur terletak di Desa Jimbaran, Kecamatan Payen. Goa ini merupakan goa alam yang memiliki aliran sungai di dalamnya dengan kedalaman air mencapai pinggang orang dewasa. Keindahan stalaktit dan stalakmit yang ada di sepanjang goa menjadi daya tarik obyek wisata ini. Anda harus menggunakan jasa pemandu lokal agar wisata goa dapat berjalan lancar.
Salah satu peninggalan Majapahit yang masih dapat dilihat di Pati adalah pintu gerbang yang berukuran cukup besar, terbuat dari kayu jati dan mempunyai naungan seperti sebuah gapura. Sejarah seputar gerbang Majapahit menjelaskan mengenai keberadaan dan makna dibangunnya gerbang ini. Gapura Majapahit ini sebagai salah satu bukti bahwa kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar di zamannya.
Letak pulau Seprapat berada di Desa Bendar, muara Sungai Silugonggo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati dan berdekatan dengan Pelabuhan Juwana. Pulau yang hanya mempunyai luas 220 x 65 meter ini mempunyai sebuah makam yang diyakini adalah makam salah seorang wali yaitu Ki Lodang Datuk Wali Joko.
Air terjun tadah hujan adalah sebuah lokasi wisata yang masih tersembunyi di sebuah gunung kapur yang bernama Gunung Kendeng. Air terjun ini mempunyai tinggi 75 meter dan cukup sulit untuk dikunjungi wisatawan karena akses jalan yang ada belum cukup memadai. Namun, bagi pecinta alam yang menginginkan obyek wisata dengan pemandangan yang indah dan masih alami, Anda harus mengunjungi tempat ini.
Walaupun sebuah kota kecil, Pati memiliki makanan khas yang perlu anda coba. Nasi gandul adalah makanan khas Pati berupa nasi yang disajikan di atas daun pisang, kemudian disiram dengan kuah daging dan lauk lainnya sebagai tambahannya. Ada pula mangut ndas manyung, soto kemiri, petis kambing runting, kotokan gereh tongkol, sego tewel, kempleng urang maupun sayur tempe bosok.
Beberapa menu makanan tersebut banyak ditemukan di sekitar simpang lima Pati dan di sepanjang Jalan Pangeran Diponegoro. Jalan tersebut telah dikenal sebagai kawasan dengan beragam pilihan hotel yang menarik, nyaman dan tawaran harga yang cukup variatif.
Semua masakan di kawasan ini bercita rasa khas masakan Jawa Tengah, sehingga bagi anda pecinta kuliner Jawa, tentu akan menyukai beragam kuliner khas Pati ini. jangan lupa untuk membawa bandeng presto Juwana yang sudah terkenal di hampir seluruh kawasan Indonesia sebagai oleh-oleh perjalanan Anda. Selain itu, juga ada kerupuk daging, kerupuk ampo, dan jenang landoh (Jatimulyo) sebagai penganan khas Pati.
Sedangkan untuk minuman, Anda perlu mencoba dawet siwalan, wedang coro, kopi jolong dan wedang cemoe yang akan memperkaya khasanah kuliner Anda saat berada di daerah Pati.