Hotel Tugu Sri Lestari

Karena datang malam menikmati suasana malam enak banget, semua yang ada di Tugu mengingatkan kita tentang suasana rumah 30-50 tahun lalu, etnik banget, pagi kelihatan semua, sejuk pohon yang rimbun, dan banyak banget arca di sana, suka.

Hotel selesa, makanan sedap, sesuai untuk keluarga, lokasi hotel berdekatan dengan dataran bandar Blitar.

Di sini adalah tempat di mana anda dapati kedua-dua suasana gabungan Jawa kolonial.

Hotel warisan yang sangat selesa, bilik bersih, restoran juga sangat estetik dan 5 bintang. Semua kakitangan hotel sangat ramah dan membantu. Menu sarapan dan makan malam semuanya sedap. Sungguh tidak dapat dilupakan tinggal di Tugu Blitar. Saya akan tinggal lagi di Tugu. Terima kasih.

Saya menyesal menginap di sini semalam dan pilih kamar paling murah tanpa lihat yang lain. Ketika selesai sarapan saya keliling hotel dan menemukan kamar khusus yang keren banget. Kamar Bung Karno. Aduh, nyesel banget. Begitu klasik, begitu rapi, koleksi bukunya, penantaan interiornya, pokoknya kalau saya rasanya ingin berlama-lama di kamar itu sambil menulis, membaca, diskusi. Jadi, hotel ini tuh mirip Hotel Tugu Malang. Ownernya juga sama. Kesan pertama sih nyaman banget dengan keramahan stafnya. Njawani banget dan sangat full hospitality. Saya hanya menginap semalam untuk urusan bisnis, dan tergesa ingin istirahat, jadi tidak sempat membaca semua ulasan atau milih kamar. Saya ambil yang paling atas di aplikasi. Ternyata tidak mengecewakan. Dengan harga segitu saya merasa dapat fasilitas lebih dari cukup. Air putih, teh, kopi, kettle ada. Sandal jepit, handuk, sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, shower cap ada. TV, AC, lampu tidur, gantungan baju, kulkas, side table ada. Masih ketambahan 2 kursi lagi. Wastafel ada, kaca cermin ada. Kamar mandi bersih, shower panas dingin, toilet duduk. Cuma sayangnya colokan kettle ga di dekat bar, jadi harus bawa ke side bed table. Non Smoking ya, tapi di depan kamar ada meja kursi, buat merokok bisa. Minesnya kalau menurut saya hanya di kasurnya yang memang spring bed dan tanpa pelapis lagi, jadi ya memang tidak terlalu empuk. Kelemahan spring bed kan memang kalau pirnya aus, bangun tidur bisa pegel semua badan. Restorannya oke. Gak banyak menu, tapi pecelnya aja enak banget. Menu yang lain juga enak. Diserve dengan sangat berkelas. Restoran meski agak terbuka tapi non smoking, kalau yang smoking di depan resepsionis. Yang saya suka dari hotel ini selain gaya klasiknya adalah soal bagaimana menunjukkan "berkelas" tanpa harus mahal atau susah susah. Tempat sampo misalnya, itu tembikar doang tapi bagus. Wrappingnya alat mandi, cover buku menu, juga hanya kertas daur ulang atau malah cuma kardus gitu saja, tapi kesannya ramah lingkungan karena ditata rapi. Samponya juga sepertinya natural karena ada bau bau seperti rempah. Sesuai banget dengan konsep hotelnya. Klasik, alami. Kalau ke Blitar lagi saya pasti menginap di hotel ini. Atau bahkan saya berencana liburan sendirian bersama buku-buku di hotel ini. Note ya, walau bangunan gedung ini sangat-sangat tua (200an th) tapi gak ada serem-seremnya ya. Biasa aja. Ga ada aneh aneh. Terima kasih Hotel Tugu. Anda luar biasa menjaga warisan leluhur dan sejarah.

Cakep banget, klasik, dan suasana adem. Banyak benda-benda bersejarah dan tradisional. Kalo ke blitar lagi, pinginnya istirahat di sini aja.

Lokasi strategik yang baik di tengah-tengah bandar,

Sudah kali ke-2 menginap di sini. Kakitangan semua ramah, sarapan pagi masih sedap. Akan menjadi pelanggan hotel jika sesuai dengan Blitar.