4 malam saya dan suami menginap di sini. Lokasi strategis. Dekat Alun-alun dan banyak tersedia tempat makan (baik restoran-restoran maupun warung-warung), apotek, ATM, POM bensin, rumah sakit, dan mall. Ukuran kamar luas, kamar mandi bersih, tersedia air panas sentral. TV dan AC oke. Tersedia kopi, teh, dan air panas free di dapur. Jangan khawatir dengan parkir. Parkir depan memang hanya muat 3 mobil. Tapi ternyata ada parkir belakang juga. Hanya saja harus melewati gerbang dan halaman SMA Panjura. Ada musholla, tapi kamar cukup luas untuk dipakai shalat. Tembok kamar agak lembab, jadi beberapa bagian cat mengelupas. Tapi bukan masalah untuk saya. Tersedia amenities berupa sikat, odol, dan handuk.
Hal yg kurang berkenan dan membuat ragu untuk mengulang:
- Di kamar hanya tersedia 3 hanger baju. Ga bisa minta tambahan. Kata resepsionis sudah jatahnya segitu. Jadi sangat merepotkan kaeran beberapa hari hujan deras dan baju basah.
- Di kamar tersedia lembaran peraturan yang ditempel dekat pintu. Tertulis kita bisa extend ½ hari atau beberapa jam dengan harga 50%. Saat saya tanya ke resepsionis, katanya itu harga lama. Sekarang, mau hanya beberapa jam atau ½ hari terhitungnya ya 1 hari. Ya kenapa itu peraturan tetap ditempel dan ga diperbarui lagi kan.
- Malam terakhir menginap, ada 1 tamu (keluarga) yang baru check in kira-kira pukul 9 malam. Berisiknya minta ampun. Lari-larian, tertawa dan mengobrol dengan keras, tiap masuk dan keluar banting pintu. Brak, bruk, brak! Kejadian ini berlangsung sekitar 40 menit. Saya yg ingin istirahat dengan tenang, datang ke resepsionis, minta tolong keluarga tersebut diberitau baik-baik untuk lebih tenang lagi. Bapak-bapak resepsionis malah garuk-garuk kepala dan bilang 'Aduh.. gimana ya.. Ibu yang sabar aja dulu. Ini mereka baru check in dan ada keluarganya (sedang makan-makan di lobby. Total ada kurang lebih 10 orang termasuk beberapa anak kecil), paling bentar lagi pulang'. Saya mengangkat satu alis dan masih berusaha senyum bilang 'Kalau 10 menit lagi masih ramai, tolong diingatkan njih. Tamu lain juga ingin istirahat. Toh ini sudah malam'. Sekitar 5 menit berikutnya, saya yang terlanjur ga bisa tidur, nyicil packing, tapi kaget setengah mati karena pintu kamar saya digedor-gedor dengan keras lalu ada suara tertawa dan beberapa langkah lari dan masuk kamar depan. Kejadian seperti ini terjadi lagi 3x di pagi harinya. Sepertinya tamu tersebut tidak terima. Coba kalau sejak awal resepsionis ga membiarkan mereka seberisik itu lama-lama, ga perlu nunggu tamu lain komplain, saya ga perlu merasakan teror dari keluarga tersebut. Benar-benar ga nyaman. Padahal 3 malam sebelumnya baik-baik saja.