Apakah kamu familier dengan istilah belekan? Bagi orang Jawa, istilah ini tentu bukan hal yang baru. Bahkan, tidak sedikit orang yang justru lebih memahami belekan dibanding istilah konjungtivitis. Kalau di daerah kamu, apa sebutan untuk penyakit ini?
Ya, belekan termasuk salah satu jenis penyakit yang menyerang mata. Bagi kamu yang masih awam dengan jenis penyakit ini, yuk, simak ulasan berikut sampai selesai!
Kalau kamu sedang mengalami gangguan pada mata, entah itu mata merah, pedih, terasa gatal, dan sebagainya, jangan hanya diabaikan. Bisa jadi kamu sedang terpapar penyakit belekan.
Penyakit ini memang umum terjadi dan bukan termasuk penyakit yang sangat berbahaya. Namun, jika tak dirawat dengan baik, tidak menutup kemungkinan belekan akan kian parah dan menyebabkan hal-hal fatal yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang penyakit yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua, ini.
Baca juga: Wajib Tahu! Penyebab & Obat Mata Bengkak
Konjungtivitis, atau biasanya dikenal juga dengan sebutan belekan dan mata merah, merupakan sejenis penyakit mata yang disebabkan oleh peradangan selaput lendir yang ada pada kelopak mata.
Penyakit ini secara umum ditandai dengan warna mata yang berubah kemerah-merahan dan terasa tidak nyaman. Ia juga bisa menular. Setiap kali ada seseorang yang sudah terkena serangan penyakit mata merah ini, orang-orang di sekitarnya juga akan terpapar. Biasanya, hal itu dalam kurun waktu beberapa hari.
Jadi, kamu mesti betul-betul berhati-hati dengan penyakit ini. Jika kamu tertular, bukan hanya kamu yang akan terdampak. Orang-orang di sekitar kamu pun bisa mengalami kesulitan karena risiko penularannya cukup tinggi.
For your information, penyakit mata merah ini ternyata terbagi menjadi tiga jenis berdasar pada hal-hal yang memicunya. Berikut ini adalah istilah-istilahnya.
Penyebab dari penyakit mata merah jenis ini adalah adanya paparan virus. Jenis ini juga disebut sebagai penyakit mata merah yang berbahaya karena paling mudah menular kepada orang lain. Meski begitu, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya melalui perawatan rutin terbaik.
Selain virus, penyakit mata merah juga bisa disebabkan oleh adanya zat-zat tertentu yang membuat mata mengalami alergi hingga kemudian berubah menjadi konjungtivitis. Secara umum, hal-hal yang kerap membuat mata alergi adalah polusi udara, bulu binatang, kosmetik, hingga debu dan sebagainya.
Sementara itu, bacterial conjunctivitis adalah penyakit mata merah yang diakibatkan oleh adanya bakteri. Penyakit jenis ini bisa disebut sebagai penyakit mata merah yang paling berbahaya. Pasalnya, ketika tidak mendapat penanganan secara tepat, mata akan mengalami kerusakan serius, bahkan sampai mengganggu fungsi penglihatan.
Memahami gejala suatu penyakit adalah hal yang sangat bermanfaat untuk dipelajari. Dengan begitu, ke depan, kita bisa memanfaatkannya untuk mendeteksi penyakit-penyakit apa saja yang mungkin sedang diderita.
Di samping itu, ketika kita mengetahui gejala suatu penyakit, kita juga akan makin sadar untuk melakukan pemeriksaan kepada dokter untuk membuktikan dugaan kita. Berikut ini adalah beberapa gejala yang kerap muncul kala seseorang menderita penyakit mata merah.
Pada uraian di atas sudah sedikit disinggung terkait hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadinya penyakit konjungtivitis; salah satunya adalah peradangan selaput lendir konjungtiva.
Namun, hal tersebut sesungguhnya tidak terjadi begitu saja. Tentunya di belakang ada suatu hal lain yang turut memengaruhi terjadinya peradangan tersebut. Berikut ini adalah daftarnya.
Dalam upaya menangani penyakit mata merah ini, kita memang bisa mengetahui gejala-gejala yang sedang dialami, sebab kitalah yang merasakannya secara langsung. Namun, jika kamu ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan kondisi mata yang mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri kepada dokter. Akan lebih baik jika dokter tersebut adalah dokter spesialis mata.
Jika kamu hanya bisa menduga-duga tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan kondisi matamu, dokter bisa memberikan diagnosis secara medis. Apakah gejala-gejala yang kamu alami tersebut termasuk tanda bahwa kamu sedang mengalami konjungtivitis atau penyakit mata yang lainnya.
Tidak sedikit orang yang mengalami gejala seperti saat terkena penyakit mata merah, tetapi sebenarnya sedang mengalami penyakit lainnya. Maka, saat melakukan pemeriksaan, dokter biasanya akan bertanya soal gejala yang dirasakan oleh pasien sekaligus melakukan pemeriksaan pada mata secara langsung.
Dari sini, beberapa dokter dapat langsung memberikan diagnosis karena hasil pemeriksaan yang dilakukan telah menunjukkan penyakit tertentu secara jelas. Namun, ada pula yang harus melakukan pemeriksaan lanjutan; salah satunya dengan meneliti sampel cairan dari mata.
Selain konjungtivitis, beberapa penyakit mata lain seperti keratis (peradangan lapisan bening mata), iritis (peradangan selaput pelangi pada mata), serta glukoma, juga memiliki diagnosis awal yang hampir sama.
Seperti yang disinggung di awal, penyakit mata merah ini memang bisa menular. Namun, penularannya bukan melalui tatapan mata seperti yang banyak ditakuti orang. Penyakit ini bisa menular jika ada kontak antara seseorang dengan benda yang telah terkontaminasi virus.
Misalnya, si A sedang menderita penyakit mata merah, kemudian ia mengucek mata, dan tanpa mencuci tangan langsung menyentuh suatu benda. Benda ini kemudian terkontaminasi dan disentuh si B yang sehat. Tanpa mencuci tangan, si B lalu menyentuh matanya. Saat itulah, virus akan menular.
Nah, karena begitu mudahnya proses penularan penyakit ini, kita mesti senantiasa waspada demi dapat mencegahnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.
Di samping enam cara di atas, kamu juga bisa mencegah penyakit konjungtivitis dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Jika kamu telanjur terinfeksi penyakit mata merah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pengobatan. Di antaranya ada upaya secara mandiri dan menggunakan obat-obatan dari resep dokter.
Untuk upaya mandiri, kamu bisa mulai dengan menghentikan kebiasaan memakai lensa kontak (bagi yang biasa memakai), serta selalu membersihkannya saat akan menggunakan kembali. Selanjutnya, kamu bisa mengompres mata dengan air dingin maupun hangat, serta selalu menggunakan tisu atau kain bersih setiap kali menyentuh mata.
Secara medis, penyakit ini biasa diobati dengan pemberian antibiotik berupa tetes mata dan beberapa obat yang dapat meredakan reaksi alergi. Misalnya seperti Kortikosteroid, Anthistamin, dan Dekongestan.
Ingat, berbagai obat ini sebaiknya digunakan dengan resep dari dokter, ya.Demikian beberapa informasi terkait penyakit mata merah atau belekan atau konjungtivitis ini. Meski tak terlalu berbahaya, tetap saja bisa berakibat fatal jika dibiarkan. Di samping itu, tentunya kondisi ini juga sangat mengganggu, baik aktivitas maupun penampilan.