Mata merupakan salah satu indera yang punya peranan penting. Jika terjadi gangguan pada mata, dapat terbayang beta aktivitas sehari-har kita dapa terganggu. Meskipun demikian, ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu fungsi kerja mata kita.
Salah satu kondisi mata yang mengganggu adalah konjungtivitis. Barang kali, ketika mendengar namanya, akan merasa asing. Namun, kondisi ini sebenarnya cukup umum kita alami sehari-hari. Apa itu konjungtivitis? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Wajib Tahu! Penyebab & Obat Mata Bengkak
Konjungtivitis atau pinkeye adalah peradangan konjungtiva, yakni selaput transparan yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan kelopak mata bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan mata menjadi merah dan nyeri sehingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Umumnya, di Indonesia sakit mata ini muncul di musim hujan.
Konjungtivitis dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata. Namun demikian, meskipun menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan, jarang ditemukan kasus penderita yag sampai mengalami gangguan ketajaman penglihatan.
Sebagai catatan, dalam beberapa kasus, infeksi ini sangat mudah menular melalui kontak langsung. Dengan demikian, walapun terhitung tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, kondisi ini sebaiknya secepatnya ditangani.
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami konjungtivitis. Dalam hal ini, berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dapat dikelompokkan menjadi tiga. Apa sajakah? Berikut penjelasan selengkapnya.
Konjungtivitis jenis ini merupakan jenis peradangan konjungtiva yang tidak menular. Gejalanya, mata akan terasa gatal dan berar, serta kemerahan walaupun tidak semerah konjungtivitas lainnya. Dari jenisnya, konjungtivitis non-infeksi dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
Konjungtivitis alergi biasanya muncul pada seseorang yang memiliki alargi musiman. Pada kondisi tertentu yang dapat memicu kambuhnya alergi, mata penderita akan bengkak, memerah, dan gatal.
Dalam beberapa kasus, konjuntivitis alergi dapat menyebabkan pembengkakan jangka panjang atau kronis pada lapisan luar mata. Kondisi ini disebut juga kinjungtivitis vernal. Biasanya, kondisi ini umum terjadi pada seseorang yang punya riwayat alergi kua, seperti rinitis aleri, eksim, atau asma.
Penyebab konjungtivitis alergi yang satu ini adalah adanya benda asing yang masuk ke mata. Selain itu, penggunaan lensa kontak mata yang tidak sesuai anjuran atau melewati batas penggunaan juga dapat menjadi pemicu munculnya kondisi ini.
Berbeda dengan jenis yang telah kita bahas sebelumnya, konjungtivitis infeksi dapat mundah menular melalui kontak langsung. Dari penyebabnya, konjungtivitis alergi dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut.
Konjungtivitis bakteri biasanya disebabkan infeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus dari sistem pernapasan atau kulit. Penyebab lainnya, antara lain terkena serangga, kontak fisik dengan penderita lain, kurang menjaga kebersihan, atau menggunakan produk kecantikan atau lensa kontak yang telah terkontaminasi bakteri.
Konjungtivitis virus umumnya disebabkan oleh adenovirus. Biasanya, infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2 sampai 4 minggu. Ada kalanya, infeksi juga disertai dengan gangguan pernapasan atas, demam, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Soal penularan, konjungtivitis virus juga menular melalui kontak langsung, seperti kontak mata, lendir saluran napas, hingga handuk atau air kolam renang yang terpapar virus.
Infeksi konjungtiva yang satu ini merupakan kondisi konjungtivitis parah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini dapat terjadi apabila bayi terpapar klamida atau gonore saat melewati jalan lahir. Bahayanya, jika tidak segera ditangani, opthalmia neonatorum dapat menyebabkan kerusakan permanent pada mata.
Penyebab konjungtivitis kimia adalah paparan zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, seperti polusi udara, zat klorin yang terdapat dalam air kolam renang, serta paparan zat kimia berbahaya lainnya.
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan Infeksi ini, antara lain:
Setelah mengetahui penyebab konjungtivitis, hal selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara menjaga diri agar tidak terpapar Infeksi ini. Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar terhindar dari Infeksi konjungtiva pada mata.
Sebelum menentukan langkah untuk mengobati konjungtivitis, penting untuk terlebih dahulu mengenali penyebabnya. Dalam hal ini, jika ini merupakan kasus pertama yang dialami pasien, dokter Akan melakukan tes untuk mengetahui penyebab umum gejalanya.
Adapun tujuan pengobatan yang dilakukan, antara lain untuk meredakan gejala, mengurangi Infeksi atau peradangan, serta mencegah penyebaran dan penularan infeksi. Bagaimana cara mengobati konjungtivitis berdasarkan penyebabnya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Temukan benda yang kemungkinan menyebabkan alergi dan jauhkan dari jangkauan. Untuk mengurangi rasa gatal pada mata, gunakan kompres dingin. Jika kondisi tak kunjung membaik, dokter biasanya akan memberikan tetes mata dan antihistamin untuk mengurangi peradangan. Sementara itu, untuk meringankan gejala alergi, dokter Akan memberikan dekongestan hidung.
Jika penyebab Infeksi adalah bakteri, dokter akan memberikan obat tetes mata maupun salep dengan kandungan antibiotik. Untuk mengurangi bengkak, pasien juga dianjurkan untuk memberikan kompres hangat. Biasanya, mata merah karena infeksi bakteri Akan sembih dalam 48 jam sampai satu minggu.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah virus, dokter akan memberikan tetes mata untuk meningkatkan kelembapan, bersamaan dengan pemberian kompres hangat. Umumnya, konjungtivitis akibat virus akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
Baca juga: Tahap Medical Check-Up yang Harus Diketahui
Penanganan pertama untuk iritasi mata akibat paparan zat kimia adalah dengan memberikan larutan garam secara hati-hati. Selain itu, perlu untuk diberikan steroid oles (topikal).
Dalam kasus lain, misalnya iritasi mata yang disebabkan luka bakar, sebaiknya bilas mata dengan air mengalir selama beberapa menit dan segera temui dokter. Hal ini karena kemungkinan besar mata kamu akan membutuhkan penanganan serius.
Lebih lanjut, jika iritasi yang terjadi disebabkan oleh penggunaan lensa kontak, ada baiknya sementara waktu hindari penggunaan lensa kontak. Kemudian, ganti lensa kontak atau larutan disinfeksi yang kamu gunakan, setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Demikian beberapa hal tentang konjungtivitis yang perlu kamu ketahui. Sebenarnya, konjungtivitis dapat sembuh dengan sendirinya dan jarang sampai menyebabkan gangguan penglihatan serius. Namun demikian, ada baiknya konsultasikan dengan dokter apabila gejala yang dirasakan tidak kunjung membaik.