Total Akomodasi | 391 Properties |
Area Populer | Gunung Sahari, Cempaka Baru |
Hotel Populer | Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Golden Boutique Hotel Kemayoran |
Objek Wisata Populer | ITC Cempaka Mas, Jakarta International Expo |
Jika berada di Kemayoran, kamu juga bisa mengunjungi Gunung Sahari, Cempaka Baru, Utan Panjang, Serdang, Sumur Batu, Harapan Mulya
Jika kamu sedang liburan di Kemayoran, area terbaik untuk menginap adalah di sekitar Tanah Abang, Menteng, Cempaka Putih, Thamrin, Senen, Gambir, Sudirman, Sawah Besar, Johar Baru.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Golden Boutique Hotel Kemayoran, Best Western Plus Kemayoran, Grand Orchardz Hotel Kemayoran, Hotel Orchardz Industri Kemayoran, Senior Living Care, Swiss-Belinn Kemayoran, Grand G7 Hotel Kemayoran, Asyana Kemayoran Jakarta, ASTON Kemayoran City Hotel
Saat ini, ada sekitar 391 hotel yang dapat kamu pesan di Kemayoran
Kemayoran merupakan sebuah kota kecamatan di Jakarta Pusat dan dikenal sebagai wilayah yang kaya akan nilai sejarah sejak zaman Belanda. Di tempat ini pula, dahulu terdapat bandar udara komersil pertama di Jakarta seluas 44 ha yang diberi nama Bandara Kemayoran. Namun pada akhirnya, bandara ini ditutup pada tahun 1992 karena berada di tengah pemukiman padat. Tempat ini kemudian dijadikan lahan penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta sebagai perayaan hari jadi Kota Jakarta yang semula dilaksanakan di halaman Monas, Jakarta Pusat.
Kemayoran pada masa sebelumnya merupakan sebuah wilayah pemukiman yang banyak dihuni oleh orang-orang Belanda berpangkat mayor dengan penguasanya yang bernama Isaac de Saint Martin. Kondisi tersebut menjadi alasan warga setempat untuk menamai daerah tersebut dengan nama Kemayoran. Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Kemayoran yang terletak di wilayah strategis ini banyak didatangi oleh kelompok warga migran dari luar Jakarta. Seiring berjalannya waktu, penduduk asli kemayoran yang berasal dari suku Betawi telah melebur dengan warga pendatang yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan serta daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Kini, di sepanjang Jl. Garuda dan jalan-jalan utama di Kemayoran telah berdiri hotel-hotel yang megah, dan wisma untuk memenuhi kebutuhan penginapan bagi warga luar Jakarta yang sedang berkegiatan di wilayah Kemayoran. Lokasinya yang cukup strategis dan berada dekat dengan pusat kota, membuat pembangunan hotel hingga
Kemayoran mudah dijangkau karena letaknya yang dekat dengan pusat kota. Untuk menuju ke sana, anda dapat mengawali dari terminal bus terdekat yaitu Terminal Senen dengan menggunakan angkutan umum Metromini P 11 atau mikrolet berwarna biru no 01 dengan tujuan Senen – Kemayoran. Dengan waktu tempuh perjalanan kurang dari setengah jam, anda sudah berada di wilayah Kemayoran.
Sebagai alternatif, jika ingin berkeliling Kemayoran, anda bisa menggunakan bajaj atau taksi yang ada di kawasan tersebut. Di Kemayoran juga terdapat satu moda transportasi khas yang hanya ada di wilayah ini, yaitu Mobet atau motor becak yang merupakan modifikasi dari becak. Bentuknya yang relatif kecil dan berukuran sama dengan becak, membuat mobet ini sering digunakan untuk membantu para ibu ke pasar atau mengantar penumpang menuju ke gang-gang kecil sekitar Kemayoran.
Jika anda menggunakan commuter line, anda harus turun di Stasiun Kemayoran. Saat anda berada di Kemayoran dan ingin mengelilingi Kemayoran, anda bisa menggunakan bajaj atau mobet yang cukup mudah ditemukan di wilayah tersebut.
Stasiun Kemayoran
Stasiun Kemayoran menjadi salah satu tempat bersejarah yang ada di Jakarta. Sejak awal berdirinya, stasiun ini merupakan stasiun yang cukup ramai dikunjungi setelah Stasiun Senen. Dengan terbatasnya moda transportasi di zaman dahulu, Stasiun Kemayoran menjadi pilihan utama untuk mencapai wilayah Kemayoran dan sekitarnya. Letaknya yang berada di pinggir jalan, membuat akses menuju stasiun ini mudah dicapai. Saat ini, tersedia angkutan umum dan beragam transportasi lain untuk melanjutkan perjalanan seperti becak, metromini ataupun mobet di sekitar Stasiun Kemayoran
Perguruan Taman Siswa
Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai bentuk kepedulian beliau terhadap pendidikan rakyat Indonesia. Bagi beliau, setiap rakyat Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan sebagai akses menuju kemajuan bangsanya. Perguruan Taman Siswa menjadi sekolah andalan bagi warga Kemayoran karena letaknya dekat dengan pemukiman warga.
Perguruan Taman Siswa terdiri dari level taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas serta universitas. Di tingkat universitas, dikenal dengan istilah Taman Indria, Taman Muda, Taman Dewasa, Taman Madya dan Taman Guru. Namun, Seiring meningkatnya sarana transportasi dan pesatnya perkembangan institusi pendidikan, kini Perguruan Taman Siswa tidak lagi menjadi sekolah tujuan utama bagi warga sekitar Kemayoran. Markas Besar Komando Armada Wilayah Barat (Koarmabar)
Tentara Nasional Indonesia memiliki markas besar komando angkatan laut yang dinamakan Koarmabar atau Komando Armada RI kawasan Barat yang berada di Jl. Gunung Sahari 67, Jakarta Pusat. Koarmabar ini membawahi lima Lantamal (Pangkalan Utama Angkatan Laut) yang terdiri dari Lantamal Medan, Lantamal Padang, Lantamal Jakarta, Lantamal Tanjungpinang dan Lantamal Pontianak. Selain itu, juga terdapat KRI Kapitan Patimura, KRI Teuku Umar, KRI Barakuda, KRI Welang dan KRI Balikpapan yang kesemuanya merupakan contoh KRI yang tergabung dalam armada barat.
JIEXPO Kemayoran
Jakarta International Expo menjadi tempat penyelenggaraan Jakarta Fair atau yang dikenal dengan Pekan Raya Jakarta. Acara ini diadakan setiap tahun sebagai perayaan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta. Penyelenggaraannya berlangsung di setiap bulan Juni–Juli dalam waktu selama satu bulan penuh. Semula, tempat penyelenggaraan acara ini berada di halaman Monas dengan durasi acara yang hanya berlangsung selama sepekan.
Dengan semakin banyaknya peminat pameran dan pengunjung yang datang, maka penyelenggaraan tidak lagi diselenggarakan dalam waktu satu minggu, tetapi menjadi satu bulan. Selain itu, halaman Monas tidak dapat lagi menampung jumlah pengunjung yang terus bertambah karena pendatang tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga penduduk dari luar Jakarta.
Dalam acara tersebut, banyak barang-barang yang dipamerkan, berupa kerajinan, industri hingga kuliner. Selain pameran, Jakarta Fair juga menghadirkan atraksi dan seni budaya Betawi yang menjadi fokus utama dan akar diselenggarakannya Jakarta Fair. Tidak lupa, makanan khas Betawi seperti kerak telor, sering kali menjadi kuliner favorit yang didatangi oleh pengunjung pameran. Selain cara pembuatannya yang unik, rasa khas makanan ini juga menjadi daya tarik pengunjung untuk mencicipinya.
Taman Monumen Ondel-ondel (Mondel)
Pada tanggal 17 Januari 2014, berlokasi di Jl. Benyamin Sueb, telah diresmikan sebuah monumen yang mengingatkan kita akan budaya Betawi, yaitu Taman Monumen Ondel-ondel yang lebih dikenal dengan sebutan mondel. Ondel-ondel dengan tinggi 8 meter ini berupa sepasang laki-laki dan perempuan dengan pakaian dan dandanan khas Betawi. Pakaian dan perlengkapan yang dipakai tersebut semakin memperjelas karakter ondel-ondel yang selalu hadir dalam setiap acara budaya Betawi.
Monumen ini dimasukkan ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai monumen ondel-ondel tertinggi di Indonesia. Karena keunikannya, Mondel menjadi arena baru bagi warga Jakarta yang ingin berswa foto atau selfie. Ondel-ondel juga dijadikan sebagai salah satu maskot Kota Jakarta dan selalu hadir dalam setiap kegiatan yang mengatasnamakan Jakarta. Hal tersebut menjadikan budaya Betawi sebagai acuan serta bagian sejarah Kota Jakarta yang tak terpisahkan. Kehadiran ondel-ondel selalu menyemarakkan setiap kegiatan seperti pernikahan, hajatan sunat, ulang tahun Kota Jakarta maupun kegiatan yang diadakan oleh instansi di wilayah Jakarta.
Pempek Garuda dahulunya adalah sebuah tempat makan favorit kawula muda. Dengan menyebut nama Pempek Garuda, masyarakat sudah tahu bahwa pempek tersebut berada di Jl. Garuda, Kemayoran yang merupakan jalan utama wilayah ini. Kini, di sepanjang Jl. Garuda telah berdiri tenda-tenda makanan yang buka setiap hari, saat menjelang sore. Sehingga pada malam hari anda mempunyai banyak pilihan untuk berwisata kuliner.
Di pertigaan Jl. Garuda dengan Jl. Jiung, terdapat sebuah warung makan kecil yang hanya menyediakan ketan dan aneka gorengan. Oleh masyarakat setempat, kawasan tersebut dinamakan Tansu atau ketan susu.
Walaupun tempatnya cukup sederhana, namun pengunjung tempat ini berasal dari seluruh wilayah Jakarta yang selalu ingin mencicipi rasa tansu Kemayoran. Tansu Kemayoran yang dikenal cukup legendaris menyediakan olahan ketan bertekstur lembut dengan tambahan susu kental manis di atasnya, selain itu juga aneka gorengan yang dapat mengisi perut dan mengatasi rasa lapar anda di malam hari. Warung ini buka mulai sore hari dan akan semakin ramai pada malam hari. Setelah mencoba beberapa kuliner yang ada, kamu dapat istirahat untuk bermalam di hotel atau