Total Akomodasi | 10 Properties |
Hotel Populer | Grand Dian Slawi, Permata Inn Slawi |
Objek Wisata Populer | Stasiun Slawi , Kantor Kecamatan Slawi TEgal |
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Grand Dian Slawi, Permata Inn Slawi, Cozy Room in Slawi at Red House, Affordable Room in Slawi at Red House, Smart Room in Slawi at Red House, Homestay Syariah Amanah, Hotel Kudus Permata , Daile Homestay, Comfy Room at HONEY guesthouse Syariah, OYO 3797 Wisma Amanah Syariah
Saat ini, ada sekitar 10 hotel yang dapat kamu pesan di Slawi
Slawi merupakan sebuah kecamatan yang berada di Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Slawi sangat dikenal dengan produksi teh serta kebudayaan Moci, yaitu meminum teh Poci. Meskipun Slawi sangat terkenal sebagai produsen teh, daerah ini bukan merupakan dataran tinggi dengan hawa sejuk dan dipenuhi oleh kebun teh yang luas. Ibu kota dari Kabupaten Tegal ini berada di dekat daerah panas, yaitu Pantura.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam objek wisata menarik. Salah satu yang paling diminati oleh para wisatawan dari seluruh penjuru dunia adalah Pulau Bali. Di sisi lain, objek wisata yang ada di Slawi juga tak kalah menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional. Selain itu, berbagai macam makanan khas Tegal mampu menambah pengalaman serta pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di Slawi. Jadi, sangat disayangkan jika Anda tidak sempat mampir ke Slawi.
Slawi telah dikenal oleh penduduk asli sekitar ratusan tahun silam. Sekitar tahun 1600, seorang pendiri Tegal bernama Ki Gede Sedayu memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Nini Dwijayanti. Kecantikan putri Ki Gede Sedayu itu telah menyebar hingga ke pelosok negeri, sehingga membuat para pemuda datang bergantian dan berebut untuk mempersunting Nini Dwijayanti. Namun, karena begitu banyak pemuda yang ingin melamar putrinya, Ki Gede Sedayu dan anaknya berdiskusi dan menetapkan bahwa akan diadakan sebuah sayembara untuk para pemuda di seluruh negeri. Tak peduli dia tampan atau tidak, kaya atau miskin, siapapun pemenangnya, ia akan diizinkan untuk memperistri Nini Dwijayanti. Sayembara yang akan diadakan adalah siapa yang dapat menebang atau merobohkan pohon jati raksasa dari Gunung Selatan, berhak memperistri Nini Dwijayanti.
Kemudian, sayembara yang telah ditunggu-tunggu itu akhirnya dilaksanakan pada hari Jumat. Ada 25 pemuda dari segala tempat yang ikut-serta dalam sayembara. Untuk menghormati kehadiran mereka, Ki Gede Sedayu membangun 25 tenda di sekitar pohon jati tersebut. Para pemuda itu membawa kapak yang akan mereka gunakan sebagai alat untuk menebang pohon jati. Namun, tidak ada satu orang pun yang sanggup memotong pohon jati tersebut. Setelah itu, hadirlah seorang pemuda bernama Ki Jadug. Beliau memohon izin kepada Ki Gede Sedayu untuk mengikuti sayembara karena beliau baru saja sampai dan mendengar tentang sayembara tersebut.
Ki Jadug yang telah mendapatkan restu dari Ki Gede Sedayu kemudian melakukan wudu dan solat dua rakaat disaksikan oleh para penduduk dan pemuda yang ada di sana. Setelah melaksanakan solat, Ki Jadug mulai mengayunkan kapaknya ke arah pohon jati dan pada ayunan kelima, akhirnya pohon jati raksasa itu tumbang, dan Ki Jadug berhasil memenangkan sayembara itu. Batang pohon itu dijadikan sebagai tiang utama di bumi Tegal yang diberi nama Candi Selawe. Pangeran Purbaya adalah nama asli dari Ki Jadug dan beliau merupakan bangsawan dari Mataram. Arti dari Candi Selawe adalah rumah berjumlah 25 yang pengucapannya berubah menjadi Selawi atau Slawi hingga sekarang.
Di Slawi terdapat berbagai macam kebudayaan yang wajib kita lestarikan, salah satunya adalah batik tulis tradisional khas Tegal. Batik Tegal cukup terkenal di seluruh wilayah yang ada di Indonesia, bahkan sampai ke luar Negeri karena memiliki motif yang sangat khas. Selain batik tradisional, di Slawi, Tegal juga terdapat wayang kulit dan beberapa industri logam, serta industri kerajinan tangan yang sangat menarik.
Bahasa yang di gunakan di Slawi, Tegal adalah bahasa daerah Tegal. Bahasa daerah ini masih sering digunakan oleh masyarakat Slawi dan sekitarnya. Umumnya, bahasa Tegal hampir sama dengan bahasa daerah Banyumas, yaitu bahasa Ngapak dilihat dari kosakatanya. Namun, masyarakat Tegal tidak ingin bahasa daerah mereka disamakan dengan bahasa Ngapak karena kedua bahasa ini memiliki dialek yang berbeda. Kabupaten Brebes di sebelah timur, Kabupaten Pemalang di sebelah barat, Kabupaten Tegal sebelah utara, dan Kota Tegal itu sendiri lah yang sering menggunakan bahasa daerah Tegal, sedangkan selebihnya menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah lain.
Di Slawi memiliki iklim Tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu rata-rata sekitar 27 derajat celsius. Meskipun Slawi merupakan sebuah Kecamatan di Tegal yang terkenal dengan teh Poci-nya, daerah ini tidak memiliki udara dingin. Sebaliknya, Slawi memiliki udara yang cukup hangat karena daerah ini berada di dataran rendah dengan wilayah yang berdekatan dengan Pantura. Bulan Oktober dan September merupakan musim panas, sedangkan musim hujan jatuh pada bulan Januari.
Di Kecamatan Slawi terdapat 5 desa dan 5 kelurahan. Wilayah Slawi di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pangkah, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lebaksiu, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Adiwerna, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dukuhwaru.
Untuk transportasi menuju ke Slawi, Anda dapat menggunakan kereta api melalui Stasiun Slawi. Kereta api yang berasal dari Stasiun Slawi hanya mengangkut penumpang menuju Semarang, Purwokerto, dan sebaliknya. Jika dari Jakarta, Anda bisa menggunakan Stasiun Tegal.
Selain kereta api, Anda bisa menggunakan bus antar kota menuju ke Terminal Slawi dan Terminal Tegal.
Beberapa objek wisata menarik yang ada di Slawi, di antaranya adalah:
Objek wisata ini merupakan tempat yang akan selalu ramai dikunjungi muda-mudi dari Slawi. Terdapat sebuah air mancur dengan ukuran yang lumayan besar, terletak di depan pendopo Kabupaten Tegal. Tidak hanya muda-mudi dari Slawi, di pinggir alun-alun juga terdapat beberapa pedagang yang menjual berbagai macam makanan dan minuman, salah satunya adalah minuman khas Tegal, yaitu teh Poci atau Moci.
Ini adalah sebuah monumen bersejarah yang wajib Anda kunjungi jika berwisata ke Slawi. Monumen Perjuangan GBN dibangun untuk mengenang perjuangan masyarakat Slawi sewaktu pemberontakan Darul Islam yang menyerang Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah. Akhirnya, di bawah pimpinan Letkol Sarbini, dibentuklah sebuah Gerakan Benteng Negara (GBN) sekitar Januari 1950.
Anda dapat membeli oleh-oleh khas Tegal dengan harga yang terjangkau di tempat ini. Pedagang yang ada di sini menjual berbagai macam dagangan, baik makanan atau barang kebutuhan sehari-hari. Pusat perdagangan yang terletak di pusat Kota Slawi ini bisa dibilang sebagai pasar tradisional dari Kota Slawi.
Objek wisata alam yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Slawi ini memperlihatkan keindahan alam yang sungguh indah. Anda dapat melihat Kota Slawi dari puncak gunung. Objek wisata ini sangat cocok untuk Anda yang senang mendaki. Objek wisata Gunung Tanjung berada di Desa Lebaksiu.
Objek wisata ini merupakan sebuah kolam renang yang berada di depan Terminal Slawi. Jika ingin masuk ke Waterboom Yogya menggunakan pintu depan, Anda harus melalui supermarket terlebih dahulu karena memang waterboom ini satu area dengan supermarket. Anda juga bisa menggunakan pintu samping yang menuju langsung ke waterboom. Ada beberapa wahana seluncur dengan ketinggian yang berbeda dan fasilitas yang cukup lengkap di sini.
Objek wisata yang dibangun sejak 2013 ini terletak di depan terminal Slawi. Taman ini dibangun sebagai sebuah tempat berkumpul atau bersantai masyarakat Slawi. Anda dapat bersantai sambil menikmati makanan khas Tegal yang dijual di pinggir taman. Sesuai dengan namanya, taman ini memang dibangun untuk rakyat, dalam arti tidak dikenakan biaya jika ingin mampir ke Trasa. Di sini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti bermain sepak ola, bermain sepeda, duduk-duduk, bersantai, makan dan minum, dan kegiatan lainnya. Banyak juga komunitas tertentu yang sengaja berkumpul di TRASA.
Beberapa makanan khas Tegal yang wajib Anda coba adalah teh Poci, tempe mendoan, sega lengko, tahu kuping, rujak teplak dengan sambal tape, gemblong kucar-kacir, soto Tegal, kemronyos, kupat Bangkok, opak, sate bebek Majir, olos, nasi ponggol setan, sate blengong, kerupuk antor, kacang bogares, dan masih banyak lagi.
Untuk Anda yang ingin berkunjung ke Slawi, jangan lupa menggunakan topi, payung atau pelembap karena daerah ini sangat dekat dengan Pantura yang suhu cukup panas.
Jika Anda ingin menuju ke Slawi dari Jakarta, gunakanlah kereta api yang menuju Stasiun Tegal agar perjalanan Anda tidak memakan banyak biaya dan waktu.
Bagi Anda yang ingin membawa oleh-oleh khas Tegal untuk keluarga tercinta, disarankan agar membeli batik Tegal atau teh Poci yang memang terkenal dari Tegal.