Bengkalis merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Bengkalis berdiri di atas lahan seluas 7.793, 93 Kilometer persegi. Letak daerah penghasil minyak bumi ini cukup strategis karena dilalui oleh jalur pelayaran kapal internasional yang menuju Selat Malaka.
Dengan adanya program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) menjadikan Bengkalis salah satu daerah yang dilalui oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini membuat hotel dan penginapan di Bengkalis dicari wisatawan untuk dijadikan tempat singgah atau istirahat.
Nama Bengkalis terdiri dua akar kata yakni ‘Mengkal’ dan ‘Kalis’. Mengkal berarti sedih, sedangkan Kalis memiliki arti tabah dan sabar. “Mengkal rasanya hati ini karena tidak diakui sebagai sultan yang memerintah negeri, namun tidak mengapalah, kita masih kalis dalam menerima keadaan ini.” Ungkapan inilah yang mengawali dua kata tersebut.
Ungkapan tersebut diucapkan oleh raja kecil kepada pembantunya saat ingin menguasai tahta Kerajaan Johor. Saat itu, beliau sedang berada di Pulau Bengkalis. Kemudian, masyarakat setempat mengatakan bahwa sang raja sedang mengkalis. Sseiring berjalannya waktu, kata tersebut berubah menjadi Bengkalis hingga saat ini.
Bengkalis memiliki kebudayaan yang cukup terkenal, seperti tari zapin. Tarian ini sudah cukup familiar bagi bangsa Indonesia. Tari zapin bagi masyarakat Melayu adalah salah satu kebudayaan yang wajib diketahui.
Selain tari zapin, Bengkalis memiliki kebudayaan lainnya, seperti kain songket dan seni komplang. Biasanya, komplang dilaksanakan untuk acara pernikahan, menyambut tamu, dan acara-acara besar lainnya. Ritual mandi Safar juga merupakan salah satu kebudayaan yang dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Suhu terendah di Bengkalis adalah 26 derajat celsius dan suhu tertingginya mencapai 32 derajat celsius. Untuk musim kemarau di Bengkalis, biasanya terjadi di bulan Februari-Agustus, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan September-Januari.
Bengkalis berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara, Kabupaten Siak di sebelah selatan, Kpta Dumai, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Rokan Hilir di sebelah barat, serta Kepulauan Meranti dan Kabupaten Karimun di sebelah timur.
Anda bisa menuju Bengkalis dengan menaiki pesawat terbang dan turun di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Dari bandara, Anda bisa meneruskan perjalanan menggunakan mobil sewa atau travel menuju Sungai Sakning. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 4 jam.
Sesampainya di Sungai Sakning, Anda akan melanjutkan perjalanan dengan menyeberang menggunakan kapal feri kecil atau disebut Ro-ro. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam.
Anda bisa menggunakan kapal laut dengan tujuan Pelabuhan Dumai. Sesampainya di pelabuhan, Anda akan melanjutkan perjalanan ke Bengkalis dengan menggunakan kapal feri tujuan Batam. Sebelum sampai Batam, kapal feri ini akan melewati Bengkalis.
Jika menggunakan transportasi darat menuju Pekanbaru, Anda bisa menggunakan beberapa jalur. Dari Pekanbaru, Anda bisa menggunakan kendaraan roda empat menuju rute Simpang Logo, kemudian melewati Siak, dan tiba di Sei Pakning. Dari Sei Pakning, jalur yang akan Anda lewati sama dengan menggunakan kapal feri dengan waktu tempuh sekitar 30 menit hingga satu jam.
Bengkalis memiliki beberapa objek wisata alam dan sejarah. Hal ini ditunjang dengan adanya beberapa hotel yang tersedia di pusat kota untuk tempat menginap bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Di antara beberapa objek wisata di Bengkalis adalah:
Pantai Pasir Panjang terletak di Selat Malaka. Di daerah pantai ini, terdapat suku Akit yang merupakan suku pedalaman. Biasanya, suku Akit akan melakukan beberapa atraksi untuk menyambut pengunjung yang datang. Selain keindahan pantainya, pantai ini juga menjadi pantai favorit bagi masyarakat di Bengkalis.
Pantai Selat Baru berada di Kecamatan Bantan, Bengkalis. Keunikan pantai ini terletak pada bibir pantainya yang melebar ke laut sekitar 100 meter. Hal ini disukai para wisatawan karena mereka bisa bermain di tepi pantai dengan puas saat air laut surut.
Selain wisata alam, di Bengkalis juga terdapat wisata bersejarah seperti bangunan peninggalan kolonial Belanda. Bangunan ini masih berdiri gagah dan dirawat dengan baik oleh dinas pariwisata. Salah satu bangunannya adalah penjara Belanda, yang kini dijadikan sebagai cagar budaya. Bangunan ini didirikan sejak 1883.
Cagar alam yang juga menjadi objek wisata di Bengkalis adalah Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah. Objek wisata ini terletak di Kecamatan Mandau, daerah Sebanga, Duri. Di tempat ini, banyak terdapat gajah yang dipelihara dan dilatih untuk melakukan berbagai atraksi menarik bagi pengunjung. Sudah ada beberapa stasiun televisi yang meliput tempat ini karena sangat menarik.
Wisata budaya yang satu ini terletak di tengah Kota Bengkalis. Balai adat bengkalis menjadi wujud dari eksistensinya budaya Melayu yang dilestarikan dan dibanggakan oleh masyarakat. Bangunan balai adat melayu Bengkalis mirip dengan bangunan rumah panggung dari Laksmana Raja di Laut.
Masjid ini dibangun pada 1999 dan selesai pada 2003. Masjid ini menjadi simbol dari perjuangan mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi karena membangun di atas tanah gembur dan gambut tidaklah mudah.
Lempuk durian merupakan kuliner khas yang telah menjadi ikon Bengkalis. Kuliner ini mirip dengan dodol, namun terbuat dari durian. Kuliner ini mudah dijumpai di pusat keramaian dan kota Bengkalis. Selain lempuk durian, terdapat juga mi sagu yang merupakan makanan khas dari Bengkalis, Riau.
Untuk tempat wisata kuliner di Bengkalis yang favorit di Bengkalis adalah taman wisata kuliner Cik Mahaten. Di tempat ini, Anda dapat menjumpai makanan khas Melayu, seperti lempeng sagu, kepurun, saghot, dan asam pedas.