Total Akomodasi | 407 Properties |
Kota Populer | Pekanbaru, Dumai |
Hotel Populer | Grand Jatra Hotel Pekanbaru, The Premiere Hotel Pekanbaru |
Objek Wisata Populer | Mall Pekanbaru, Mall SKA |
Jika berada di Riau, kamu juga bisa mengunjungi Indragiri Hulu, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Kampar, Pekanbaru, Kepulauan Meranti, Siak, Dumai
Kamu bisa mengunjungi dan staycation di daerah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta, Provinsi Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Gorontalo, Aceh, Banten, Papua.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Grand Jatra Hotel Pekanbaru, The Premiere Hotel Pekanbaru, Aryaduta Pekanbaru, The Zuri Pekanbaru, Grand Central Hotel Pekanbaru, Hotel Pangeran Pekanbaru, FOX Hotel Pekanbaru, PRIME PARK Hotel Pekanbaru, Hotel Grand Zuri Duri, BATIQA Hotel Pekanbaru
Saat ini, ada sekitar 407 hotel yang dapat kamu pesan di Riau
"Bumi bertuah negeri beradat", itulah semboyan provinsi Riau yang terletak di tengah pantai timur Sumatera. Di antara provinsi lainnya di Indonesia, Riau termasuk salah satu yang terkaya. Dalam sektor sumber daya alam (SDA) misalnya, Riau kaya akan hasil minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit, serta perkebunan serat kenaf. Lima jenis hasil alam itulah yang mendukung ekonomi masyarakat setempat.
Berpenduduk lebih dari 5,5 juta jiwa, Provinsi Riau dihuni oleh beragam jenis suku seperti Minangkabau, Melayu, Batak, Jawa, Tionghoa, Banjar, dan Bugis. Agama yang dianut masyarakat di Riau pun beragam seperti Islam, Konghucu, Kristen, Hindu, dan Buddha.
Wilayah terpadat di provinsi ini terletak di ibu kotanya, Pekanbaru, dengan jumlah penduduk lebih dari 900.000 jiwa. Sementara itu, populasi terendah berada di Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu sekitar 176.000 jiwa.
Terletak di sepanjang pesisir Selat Melaka, selain kaya akan SDA Provinsi Riau juga kaya akan wisata alam. Tempat wisata populer yang kerap kali dikunjungi wisatawan ialah Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Bagi wisatawan yang hendak berlibur ke sini, hotel-hotel di Riau menetapkan tarif mulai dari Rp 230.000 per malam.
Saat masih bergabung dengan Kepulauan Riau, Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia. Salah satu tokoh sentral di balik pembentukan Provinsi Riau adalah H. Wan Ghalib. Bersama tokoh masyarakat lainnya, beliau menginginkan Provinsi Riau lepas dari pemerintah Provinsi Sumatra Tengah. Alasannya, pemerintah tersebut dianggap bersikap tidak adil terhadap masyarakat di wilayah Provinsi Riau.
Sejarah nama Riau memiliki beberapa versi. Pertama, nama tersebut berasal dari kata rioh atau riuh, yang berarti ramai orang bekerja. Kedua, nama Riau berasal dari bahasa Portugis, rio, yang berarti sungai. Sungai yang dimaksud adalah Sungai Siak di Pekanbaru. Pada tahun 1514, sungai tersebut merupakan sungai terdalam di Indonesia dengan kedalaman 30 meter.
Ibu kota Riau ini merupakan kota perdagangan yang memiliki lebih dari 170 lahan kelapa sawit. Pada tahun 2013, kota ini dianggap sebagai salah satu yang memiliki sumber daya alam terkaya.
Kota yang dijuluki “Kota Istana” ini menyimpan sejarah kerajaan Islam yang sangat populer di Riau, yakni Kesultanan Siak Sri Inderapura. Nilai sejarah menjadikan kota ini sebagai kota wisata yang banyak diincar oleh wisatawan di Riau.
Dumai merupakan salah satu kota terluas di Indonesia. Kota yang kaya akan hasil minyak bumi ini merupakan kawasan ekspor-impor antara Indonesia dan Malaysia.
Salah satu acara populer di Riau, Festival Bakar Tongkang, diselenggarakan setiap tahun di sini. Festival ini dirayakan oleh warga Tionghoa di Riau untuk memperingati kedatangan leluhur mereka ke wilayah ini pada tahun 1820. Selain itu, Bagansiapiapi pernah diberikan penghargaan sebagai salah satu kota terbersih di Riau oleh Gubernur Riau.
Berjarak 60 km dari Pekanbaru, Bangkinang adalah kota berpenduduk mayoritas muslim. Kota ini memiliki satu-satunya kawasan candi di Riau, Kompleks Candi Muara Takus.
Provinsi Riau memiliki tujuh bandara, namun yang melayani penerbangan internasional hanyalah Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU) di Pekanbaru. Enam bandara lainnya hanya melayani penerbangan domestik atau penerbangan khusus, yaitu:
Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax PKU
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Transportasi dari dan ke bandara
Berikut ini hanya tercantum keterangan transportasi dari dan ke PKU sebagai satu-satunya bandara internasional di ibu kota Riau.
Jarak antara bandara dan Pekanbaru adalah 10 km. Berikut adalah pilihan transportasi yang melayani rute antara bandara dan pusat kota Pekanbaru:
Taksi
Kebanyakan taksi di Pekanbaru tidak menggunakan argo. Tarif yang dikenakan dari bandara ke pusat kota berkisar antara Rp 50.000 - Rp 80.000.
Bus Trans Metro Pekanbaru
Bus Trans Metro Pekanbaru yang melayani rute dari bandara ke pusat kota adalah koridor 1. Tarif sekali jalan sebesar Rp 3.500 per penumpang.
Angkutan kota (angkot)
Angkot dapat ditemukan di luar area bandara, berjarak sekitar 1 km dari pintu keluar. Tarif dari bandara ke pusat kota adalah Rp 3.000.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Provinsi Riau memiliki tujuh pelabuhan, dengan Pelabuhan Dumai sebagai yang utama. Kapal-kapal yang singgah di pelabuhan ini datang dari berbagai kota antara lain Bengkalis, Bintan, dan Batam. Selain itu, Pelabuhan Dumai juga melayani rute internasional dari beberapa pelabuhan di Malaysia seperti Pelabuhan Klang dan Port Dickson, Melaka.
Tarif kapal dari Pelabuhan Sekupang ke Pekanbaru: Rp 300.000 - Rp 400.000 per penumpang.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Perjalanan menggunakan mobil menuju Riau dapat dimulai dari kota-kota di Pulau Sumatera. Dari luar Sumatra, kendaraan dapat menyeberang menggunakan kapal ferry.
Dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP), perjalanan dari kota lain di Pulau Sumatra menuju Riau dikenakan tarif mulai Rp 100.000. Tarif bus AKAP dari luar Sumatera mulai Rp 350.000.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Untuk bepergian antar kota di Riau, Anda dapat menyewa mobil. Tarif yang dikenakan per 12 jam sekitar Rp 400.000. Tarif tersebut sudah termasuk sopir.
Tarif bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Provinsi Riau mulai Rp 100.000 per penumpang untuk sekali jalan. Misalnya, rute dari Palembang ke Pekanbaru dikenakan tarif mulai Rp 300.000. Contoh lain, dari Jakarta menuju Pekanbaru, tiket bus dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp 500.000.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Provinsi yang berdekatan dengan Singapura ini menawarkan berbagai tempat wisata menarik, mulai dari wisata alam hingga wisata religi. Berikut ini adalah tiga tempat wisata yang wajib Anda kunjungi jika hendak berkunjung ke Riau:
Sungai Bono merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat populer di Riau. Sungai ini bagaikan magnet yang dapat menarik banyak wisatawan lokal dan asing. Alasannya, terdapat ombak air laut yang dapat bergelombang sebanyak tujuh kali berurutan. Selain itu, ombak di Bono dapat bergelombang sepanjang 50 km dan mencapai ketinggian hingga 6 meter. Karena keunikan ini, Sungai Bono kemudian dijuluki Seven Ghosts atau Gelombang Tujuh Hantu.
Popularitas Bono semakin meningkat ketika dikunjungi oleh tiga peselancar asal Inggris. Di atas ombak Bono, tiga peselancar tersebut berhasil menempuh jarak sekitar 20 km dalam waktu 1 jam 40 menit. Jarak tersebut menciptakan angka tertinggi dalam rekor dunia surfing dan juga melebihi Guinness World of Records.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Bono, tempat wisata ini berada di aliran Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Dari Pekanbaru, Anda perlu menuju Pangkalan Kerinci terlebih dahulu. Melalui darat, perjalanan ini akan menghabiskan waktu 1,5 jam. Anda dapat menggunakan mobil travel atau yang biasa disebut superben seharga Rp 20.000. Dari Pangkalan Kerinci, perjalanan menuju Teluk Meranti dapat menggunakan speedboat dengan tarif sebesar Rp 150.000. Perjalanan laut tersebut membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Ada beberapa lokasi yang dapat Anda kunjungi untuk melihat ombak Bono. Dari Teluk Meranti, Anda bisa mengunjungi Tanjung Sebayang dan Pulau Muda dengan speedboat, harga sewa mulai Rp 300.000.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Bagi pecinta flora dan fauna, Anda wajib mengunjungi TNBT. Di sini terdapat beragam jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan langka di Indonesia. Untuk jumlah hewan, terdapat sebanyak 59 jenis mamalia, 6 jenis primata, 151 jenis burung, 18 jenis kelelawar, dan beraneka jenis kupu-kupu.
Bagi yang ingin melihat keanekaragaman flora di TNBT, di dalamnya terdapat 660 jenis tumbuhan, dengan 246 di antaranya merupakan obat-obatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Berikut ini adalah beberapa lokasi di dalam kawasan TNBT yang populer:
Untuk mengeksplorasi kawasan konservasi flora dan fauna ini secara maksimal, Anda dapat menggunakan jasa pemandu yang tersedia.
Untuk mencapai TNBT, Anda dapat menggunakan mobil sewaan ataupun bus umum. Dari Pekanbaru, taman nasional ini dapat ditempuh sejauh 285 km atau kurang lebih 4 jam.
Setelah menikmati wisata alam di TNBT, berikutnya Anda wajib singgah di Kompleks Candi Muara Takus. Candi ini merupakan satu-satunya peninggalan sejarah berbentuk candi di Provinsi Riau. Dari luasnya, juga merupakan salah satu candi terbesar di Sumatra.
Berbicara sejarahnya, Candi Muara Takus ditemukan oleh Yzerman pada tahun 1893 ketika ia sedang mengelilingi hutan di Sumatra. Usia candi ini masih menjadi perdebatan di antara masyarakat Riau. Ada yang mengatakan bahwa sudah sejak abad ke-11. Opini lain mengatakan berbeda. Menurut sejarawan, kompleks percandian ini ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya.
Di kompleks Candi Muara Takus, terdapat beberapa candi seperti Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka. Masing-masing candi dibangun oleh sekumpulan batu bata, batu pasir, dan batu sungai. Menariknya, setiap candi masih berdiri kokoh.
Pada tahun 2009, situs Candi Muara Takus diakui UNESCO sebagai salah satu situs Warisan Dunia.
Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIiI Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Dari pusat kota Pekanbaru, jaraknya adalah 135 km atau sekitar 2,5 jam. Dari pusat Desa Muara Takus, kompleks percandian ini berjarak 2.5 km.
Harga tiket masuk: Rp 3.000.
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Objek bersejarah yang sangat populer di Riau adalah Istana Siak Sri Indrapura. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak.
Di dalam istana ini, Anda dapat melihat alat musik bernama Komet yang hanya ada dua di dunia, selain di Siak ada di Jerman. Komet sederhanya adalah sejenis Gramafon besar yang dahulunya digunakan untuk memainkan musik klasik. Berbeda dengan Komet di Jerman, Komet di Siak masih bisa digunakan.
Selain Komet terdapat benda-benda milik Kesultanan Siak pada zamannya antara lain kursi singgasana yang terbuat dari emas, tombak, dan payung kerajaan. Selain itu terdapat sebuah patung perunggu Ratu Wilhelmina di bagian tengah istana. Patung ini terbuat dari tembaga yang dibuat langsung oleh Kesultanan Siak ke-11 sebagai bentuk kekagumannya terhadap Ratu Wilhelmina.
Istana seluas 32.000 meter persegi ini dibangun pada tahun 1889 oleh seorang arsitek asal Jerman. Arsitektur istana megah ini menggabungkan unsur-unsur Melayu, Arab, dan Eropa.
Terdapat dua lantai di istana berjulukan “Istana Matahari Timur” ini. Di lantai bawah, terdapat 6 ruang yang dahulunya digunakan sebagai ruang tunggu para tamu. Ada pula ruang sidang kerajaan dan ruang pesta. Sementara itu, lantai atas dibagi menjadi 9 ruang yang dahulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan sultan dan tamu.
Di halaman depan istana, Anda dapat melihat 8 buah meriam yang tersebar ke berbagai sudut istana. Pada bagian belakang istana, terdapat sebuah bangunan kecil yang pernah difungsikan sebagai penjara sementara.
Istana Siak Sri Indrapura terletak di Kabupaten Siak, berjarak sekitar 125 km atau sekitar 3 jam dari pusat kota Pekanbaru.
Jam buka
Harga tiket masuk
(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)