Kereta Api Matarmaja
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan Kereta Api Matarmaja sebagai layanan kereta api ekspres kelas ekonomi, khusus untuk menghubungkan Stasiun Malang Kotabaru – Stasiun Jakarta Pasar Senen. Kereta ekonomi ini akan menghubungkan kota Malang dengan kota Jakarta yang berjarak sekitar 881 kilometer, dengan durasi perjalanan sekitar 16 sampai 16,5 jam untuk satu kali perjalanan. Adapun dalam perjalanan, KA Matarmaja selalu melewati dua kota, yaitu Blitar dan Madiun.
Sebagai kereta api kelas Ekonomi AC, KA Matarmaja menawarkan perjalanan dengan fasilitas standar kelas Ekonomi PT KAI (Persero). Kereta ini menyediakan kereta penumpang dengan AC, toilet, dan layanan makan berbayar. Tempat duduk kereta ini berbentuk memanjang dan berbalut kulit sintetis, di mana setiap tempat duduk bisa memuat dua atau tiga penumpang dan tersusun saling berhadapan. Pada setiap empat nomor tempat duduk, tersedia dua buah colokan listrik yang dapat digunakan penumpang dalam perjalanan. Adapun kisaran harga tiket untuk kereta kelas ekonomi ini adalah Rp109.000 per penumpang.
Setiap harinya, KA Matarmaja hanya melayani satu kali perjalanan pulang pergi. Keberangkatan dari Stasiun Malang Kotabaru umumnya tersedia pada sore hari, tepatnya pukul 17:30. Perjalanan tersebut akan memakan waktu kurang lebih 15 jam 50 menit sehingga kereta direncanakan untuk tiba di Stasiun Pasar Senen pada pukul 09:20 keesokan harinya. Dari sisi sebaliknya, KA Matarmaja selalu berangkat pukul 15:15 dari Stasiun Pasar Senen. Perjalanan dari Jakarta ini memakan waktu lebih panjang, yaitu sekitar 16,5 jam. Dengan demikian, kereta akan dijadwalkan tiba di Stasiun Malang Kotabaru pada pukul 07:51 keesokan harinya.
Dalam peta rute KA Matarmaja, tercatat cukup banyak stasiun kereta persinggahan yang dilalui dalam perjalanan antarkota ini. Beberapa di antaranya adalah Stasiun Malang Kotalama, Stasiun Kepanjen, Stasiun Sumberpucung, Stasiun Kesamben, Stasiun Wlingi, Stasiun Blitar, Stasiun Ngunut, Stasiun Tulungagung, Stasiun Kediri, Stasiun Kertosono, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Paron, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, Stasiun Babakan, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang, Stasiun Pegadenbaru, dan Stasiun Jatinegara.
Info Menarik tentang Kereta Api Matarmaja
Asal Nama
Nama Matarmaja bukan berasal dari nama gunung, tokoh legenda, maupun nama bentang alam lainnya. Nama ini sebenarnya merupakan bentuk singkatan dari nama-nama kota utama yang dilaluinya. Matarmaja adalah nama yang merujuk pada nama kota Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta.
Sejarah Kereta
KA Matarmaja pertama kali beroperasi pada 28 September 1983. Kereta ini dulunya bernama Kereta Api Senja Maja, dengan rute layanan Madiun – Jakarta, pulang pergi. Rangkaian kereta perdana ini terdiri dari rangkaian Ekonomi, dengan tambahan satu kereta Bisnis. Pada 1983, PT KAI (Persero) memperpanjang rute KA Matarmaja hingga BIiltar, lalu Malang.
Perpanjangan rute ini merupakan suatu respon terhadap permintaan penumpang. Selain itu, sepanjang sejarahnya, KA Matarmaja juga kerap mengalami perubahan jalur. Berawal dari melewati rute Selatan melalui kota Purwokerto dan Yogyakarta, KA Matarmaja kemudian beralih melewati jalur utara, yaitu melalui Pekalongan hingga Semarang, untuk kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo dan Malang. Perubahan rute ini bertujuan untuk mengisi kekosongan pada layanan rute Semarang – Solo.
Rangkaian Kereta
Kereta api ekonomi ini beroperasi menggunakan Lokomotif CC201 atau CC203. Adapun rangkaian yang ditarik oleh lokomotif KA Matarmaja terdiri atas delapan kereta Ekonomi AC, satu kereta makan pembangkit, dan satu kereta bagasi.
Populer berkat Film Bioskop
Jika Anda pernah menonton film 5 cm yang dirilis pada Desember 2012 lalu, tentu Anda akan mengingat adegan ikonik perjalanan kereta enam sekawan saat berencana mendaki Gunung Semeru. Kereta yang digunakan dalam adegan tersebut adalah KA Matarmaja. Berkat film ini, popularitas KA Matarmaja juga ikut terdongkrak.