Kereta Api Sancaka
KA Sancaka merupakan layanan transportasi massal berbasis rel dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menawarkan kelas Eksekutif dan Ekonomi AC untuk perjalanan rute Surabaya – Yogyakarta, pulang pergi. Kereta api ekspres kelas campuran ini menghubungkan kedua kota tersebut melalui Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Sehari-harinya, KA Sancaka akan menempuh jarak antarkota sejauh 311 kilometer. Dengan kecepatan kereta rata-rata 50 – 120 kilometer per jam, maka KA Sancaka mencatat durasi perjalanan rata-rata 5 hingga 5,5 jam untuk mencapai stasiun akhirnya. Penumpang dari kota Yogyakarta yang ingin mengunjungi kota Surabaya, maupun sebaliknya, bisa memilih antara dua waktu keberangkatan yang tersedia setiap harinya. Bagi penumpang asal Yogyakarta, jadwal keberangkatan KA Sancaka tersedia pada pagi hari pukul 07:30 dan sore hari pada pukul 17:25. Sementara bagi penumpang asal Surabaya, jadwal keberangkatan KA Sancaka tersedia pada pagi hari pukul 06:45 dan sore hari pukul 16:40. Sepanjang perjalanan, KA Sancaka utamanya akan berhenti pada beberapa stasiun, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Mojokerto, Stasiun Jombang, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Yogyakarta.
KA Sancaka berada dalam pengelolaan Daerah Operasi VI Yogyakarta dan Daerah Operasi VIII Surabaya. Sebagai kereta api kelas campuran Eksekutif-Ekonomi AC, KA Sancaka menyediakan fasilitas sesuai dengan kelas penumpangnya. Kelas Eksekutif menyediakan fasilitas tempat duduk yang sangat nyaman, yang dapat diatur posisi sandaran dan hadapannya, lengkap dengan pijakan kaki, meja lipat, stopkontak, lampu baca, bahkan selimut dan bantal. Sementara tempat duduk di kelas Ekonomi sudah dibuat permanen. Fasilitas yang tersedia pada seluruh kelas KA Sancaka adalah AC, TV LCD, toilet, bagasi kabin, stopkontak, meja kecil pada sisi jendela, dan layanan makan berbayar.
Harga tiket KA Sancaka tersedia bervariasi, menyesuaikan pada kelas penumpangnya. Bagi penumpang kelas Eksekutif, kisaran harga tiket mulai dari yang termurah, yaitu Rp165.000 dan yang termahal Rp210.000. Sementara itu, bagi penumpang kelas Ekonomi AC, harga tiket KA Sancaka tersedia mulai dari Rp105.000 hingga Rp155.000 per penumpang. Khusus KA Sancaka dengan rute yang lebih pendek, misalnya Stasiun Yogyakarta – Stasiun Solo Balapan atau Stasiun Surabaya Gubeng – Stasiun Mojokerto, tarif tiket yang ditawarkan mulai dari Rp80.000 – Rp120.000 untuk kelas Ekonomi dan Rp135.000 – Rp160.000 untuk kelas Eksekutif.
Info Menarik tentang Kereta Api Sancaka
Asal Nama
Sancaka sebenarnya adalah nama sesosok ular naga yang diyakini masyarakat sebagai pengayom dan mampu bertahan pada segala situasi. Penamaan dari sosok ular tersebut menginspirasi KA Sancaka agar menjadi transportasi massal andalan masyarakat yang mampu mengayomi penumpangnya dan mampu bertahan di segala situasi.
Sejarah Kereta
Pada operasi pertamanya pada 27 Mei 1997, KA Sancaka menawarkan layanan perjalanan rute Surabaya – Yogyakarta dengan kelas penumpang Eksekutif-Bisnis. Setelah 19 tahun berjalan, layanan KA Sancaka akhirnya berubah menjadi kelas Eksekutif-Ekonomi AC Plus, tepatnya mulai 16 Oktober 2016. Pergantian kelas Bisnis menjadi Ekonomi AC Plus ini memang merupakan salah satu transformasi utama PT KAI (Persero) dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi penumpang, di mana kelas Ekonomi AC Plus ini menjadi layanan dengan tarif bersahabat namun memiliki fasilitas dan kenyamanan sekelas kereta Eksekutif.
Rangkaian Kereta
Kereta Api Sancaka memiliki dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian milik Dipo Lokomotif Sidotopo dan rangkaian milik Dipo Lokomotif Yogyakarta. Keduanya menarik rangkaian yang terdiri dari satu kereta pembangkit, lima gerbong kereta Eksekutif, tiga gerbong kereta Ekonomi AC Plus, dan satu kereta bagasi. Khusus rangkaian dari Dipo Lokomotif Sidotopo, terdapat tambahan satu kereta makan (MI). Sementara itu, rangkaian milik Dipo Lokomotif Yogyakarta menggunakan satu kereta makan plus pembangkit (MP1/MP2). Adapun lokomotif penarik rangkaian KA Sancaka adalah jenis CC201, CC203, CC204, dan CC206.