Kereta Api Stasiun Bangil

Stasiun Bangil (BG) berlokasi di Pogar, Bangil, Pasuruan yang termasuk menjadi Stasiun Kelas 1. Stasiun Bangil adalah salah satu stasiun yang paling aktif dan teramai di Jawa Timur. Tidak jauh dari Stasiun Bangil, terletak jalur percabangan menuju Probolinggo dan Malang. Stasiun Bangil dikelilingi oleh beberapa Stasiun yang sudah tidak aktif lagi saat ini. Seperti Stasiun Kraton, Stasiun Porong dan juga Stasiun Gununggangsir. Sekitar pada tahun 2010, Stasiun Bangil mengubah sistem pensinyalan mereka menjadi sistem persinyalan berbasis elektrik PLC (Programmable Logic Controller) buatan PT. LEN Industri Indonesia yang disebut juga sebagai sistem persinyalan Sistem Interlocking LEN versi 2 (SIL-02). Terdapat delapan jalur kereta api di Stasiun Bangil, ditambah dua jalur lagi kearah gudang yang berlokasi di sebelah barat daya stasiun. Jalur 2 adalah sepur lurus dari dan ke arah timur (Jember-Banyuwangi), jalur 3 adalah sepur lurus arah selatan (Malang-Blitar-Kertosono) dan barat (Surabaya), kemudian ada jalur 6-8 yaitu jalur parkir dari rangkaian KA angkutan BBM.

Serangan Udara Agresi Militer Belanda I

Menurut sejarah, pada masa Agresi Militer Belanda I, Stasiun Bangil dijatuhi bom melalui serangan udara di wilayah Pasuruan-Sidoarjo. Hal itulah yang menyebabkan bangunan Stasiun Bangil sudah tidak lagi asli seperti yang dibangun pertama kali. Masih ada beberapa bagian Stasiun Bangil yang asli, seperti atap over capping serta dipo lokomotif yang sudah tidak lagi dipakai saat ini. Pasca serangan tersebut, Stasiun Bangul sudah dibangun ulang oleh DKA pasca-agresi agar dapat digunakan seperti sedia kala.

Stasiun Cabang Pandaan

Dahulu, terdapat Stasiun percabangan menuju Pandaan di Stasiun Bangil, namun sekarang sudah dinonaktifkan bersama seluruh jalur kereta api Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) pada tahun 1969. Awalnya jalur ini digunakan untuk angkutan barang, yang kemudian menyambung dengan Japanan.