Kereta Api Mutiara Timur
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Daerah Operasi 9 Jember, menghadirkan KA Mutiara Timur sebagai layanan kelas campuran Eksekutif-Bisnis bagi penumpang yang ingin bepergian dari Surabaya ke Banyuwangi, atau sebaliknya. Kereta api ekspres ini melayani perjalanan antarkota jarak menengah melalui koridor Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Banyuwangi Baru. Layanan KA Mutiara Timur tersedia sebanyak dua kali perjalanan setiap hari, pergi dan pulang.
Dengan jumlah frekuensi perjalanan tersebut, maka KA Mutiara Timur terbagi atas dua, yakni KA Mutiara Timur Siang dan KA Mutiara Timur Malam. Untuk kereta api asal Stasiun Surabaya Gubeng, KA Mutiara Timur Siang berangkat pukul 09.00 dengan lama perjalanan sekitar 6 jam 20 menit. Sementara itu, KA Mutiara Timur Malam berangkat pukul 22.00 dari stasiun yang sama, dengan lama perjalanan sekitar 6 jam 15 menit. Pada sisi sebaliknya, untuk kereta api asal Stasiun Banyuwangi Baru, KA Mutiara Timur Siang berangkat pukul 09.00, dengan durasi perjalanan sekitar 6 jam 17 menit. Selanjutnya, KA Mutiara Timur Malam akan berangkat pukul 09.00 dari stasiun yang sama, dengan lama perjalanan kurang lebih 6 jam 15 menit.
Sepanjang perjalanan Surabaya-Banyuwangi (atau sebaliknya) sejauh 308 km, KA Mutiara Timur akan berhenti pada sejumlah stasiun. Stasiun tersebut meliputi Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bangil, Stasiun Probolinggo, Stasiun Tanggul, Stasiun Rambipuji, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru, Stasiun Kalisetail, Stasiun Temuguruh, Stasiun Rogojampi, Stasiun Karangasem, dan Stasiun Banyuwangi Baru.
Sebagai sebuah kereta api yang melayani kelas campuran Eksekutif-Bisnis, maka KA Mutiara Timur menyediakan berbagai fasilitas sesuai dengan kelasnya. Fasilitas umum yang tersedia bagi seluruh kelas adalah minimal 2 unit AC dan 2 unit TV LCD pada seluruh gerbong penumpang, 1 unit toilet pada setiap ujung gerbong, bagasi di bagian atas tempat duduk, dan colokan listrik untuk masing-masing penumpang. Perbedaan utama fasilitas kelas Bisnis dan Eksekutif terletak pada tempat duduk penumpang, di mana pada kelas Eksekutif, tempat duduk memiliki desain lebih bagus, bahan yang lebih nyaman, dan posisi atau ketegakannya dapat diatur sendiri oleh penumpang. Khusus layanan makan dan minum, tersedia berbayar, baik melalui pramugari atau pramugara kereta, maupun secara khusus pada kereta makan. Tarif tiket untuk kereta api satu ini tersedia bervariasi, mulai dari Rp100.000-145.000 per penumpang untuk kelas Bisnis dan Rp150.000-Rp200.000 per penumpang untuk kelas Eksekutif.
`
Info Menarik tentang Kereta Api Krakatau
Asal Nama
Krakatau adalah nama sebuah gunung dan pulau yang berada di Selat Sunda, yakni Gunung Anak Krakatau dan Pulau Anak Krakatau. Adapun KA Krakatau adalah kereta api kelas ekonomi pertama yang menggunakan nama gunung.
Sejarah Kereta
KA Krakatau pertama kali beroperasi pada 24 Juli 2013 dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2013. Kereta api ini diresmikan di Stasiun Merak dan menjadi kereta api kelas ekonomi kelima di Tanah Air yang dilengkapi fasilitas AC. KA Krakatau awalnya melayani relasi Stasiun Merak – Madiun dengan tarif tiket Rp300.000 untuk rute Stasiun Merak – Stasiun Kediri dan Rp30.000 untuk relasi Stasiun Merak – Stasiun Pasar Senen. Pengembangan rute hingga Stasiun Blitar merupakan pembaruan berdasarkan Gapeka 2017 yang diberlakukan PT KAI (Persero) sejak 1 April 2017.
Rangkaian Kereta
Rangkaian KA Krakatau terbaru ditarik oleh Lokomotif CC203 35. Lokomotif ini sebelumnya adalah andalan KA New Argo Jati. Saat ini, Lokomotif CC203 35 merupakan andalan KA Krakatau, mengingat lokomotif tersebut adalah yang menarik KA Krakatau Ekspres dalam perjalanan perdananya. Adapun rangkaian kereta ini utamanya terdiri dari satu lokomotif, delapan gerbong kereta kelas ekonomi, satu gerbong kereta makan pembangkit, dan satu gerbong kereta bagasi.
Kereta Satu-satunya
KA Krakatau merupakan satu-satunya layanan kereta api yang melalui semua provinsi di Pulau Jawa. KA Krakatau ini pun melewati seluruh kota administrasi di Jakarta. Kereta api satu ini juga menjadi satu-satunya kereta kelas ekonomi yang berhenti di Stasiun Cirebon Kejaksan, di mana kereta api lain umumnya melakukan pemberhentian di Stasiun Cirebon Prujakan.