Sebagian besar orang yang membeli tiket pesawat ke Aceh bertujuan mengunjungi Pulau Weh. Pulau paling utara di Sumatera ini menawarkan pesona wisata bahari yang memukau dengan pemandangan dunia bawah laut yang masih sangat lestari. Pesona tersebut menjadikan Pulau Weh teramat sempurna bagi wisatawan pencinta snorkeling, diving, dan islandhopping.
Pemandangan tercantik danau ini bisa Anda lihat dengan sempurna dari pegunungan yang mengepung Danau Lut Tawar. Danau Lut Tawar menawarkan pesona negeri di atas awan karena terletak di dataran tinggi Gayo yang tingginya mencapai 1.200 mdpl. Suasananya yang begitu segar dan menenangkan membuat danau yang berada di Takengon, Aceh Tengah ini sangat cocok untuk wisata relaksasi. Kenikmatan tertinggi di tempat ini akan terasa ketika Anda memandangi alam sekitar sembari menyeruput Kopi Gaya yang terkenal sedap.
Cagar alam ini adalah pusat pelestarian kehidupan Aceh. TNGL membentang seluas 1.094.692 hektar di ketinggian 3.404 mdpl sebagai ekosistem asli berbentuk pantai, pegunungan, dan hutan tropis. Saking luasnya, TNGL termasuk kawasan administrasi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Taman ini tercatat sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 2004. Wisatawan bisa mengunjungi taman ini untuk menikmati rekreasi alam edukatif. Beberapa satwa langka di sini, antara lain Orang Utan Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Beruang Madu, Rangkong Papan, Siamang, dan Ajag.
Mengunjungi Aceh berarti siap mengenali sejarah kelamnya. Hal tersebut menjadikan Museum Tsunami Aceh sebagai destinasi wajib di Serambi Mekkah. Museum yang berada di Jalan Sultan Iskandar Muda ini menjadi tempat mengenang sekaligus memahami fenomena alam yang meluluh lantakan Aceh tahun 2004 silam. Wisatawan bisa menyusuri Lorong Tsunami untuk merasakan ketegangan saat tsunami hendak menerjang, melakukan petilasan di Ruang Kenangan dan Lorong Cerobong untuk melihat dokumentasi bencana alam, hingga melakukan perenungan di Sumur Doa dan Jembatan Harapan.
Nama Cut Nyak Dien sudah sangat populer di kalangan masyarakat Tanah Air. Tokoh kebanggaan Aceh ini tercatat sebagai salah satu pahlawan wanita nasional yang ikut bertempur melawan Kolonial Belanda. Rumah tradisional ini merupakan replikasi rumah asli Cut Nyak Dien yang kini berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai arsip dan dokumentasi perjuangan beliau. Rumah Cut Nyak Dien berlokasi di Desa Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar.