Kereta Api Bangunkarta
Bangunkarta merupakan layanan kereta api kelas eksekutif dalam Daerah Operasional VIII Surabaya. Kereta kelas eksekutif satwa ini melayani rute Surabaya – Jakarta, pergi pulang. Stasiun perhentian utama adalah Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Jakarta Gambir. Jarak antara kota Surabaya dan Jakarta yang terbentang sekitar 738 kilometer akan ditempuh KA Bangunkarta dengan kecepatan rata-rata 90 – 120 kilometer per jam dalam durasi 12,5 jam sekali jalan. Durasi perjalanan terbilang cukup panjang karena kereta singgah di beberapa stasiun dalam jalur perjalanan Surabaya – Gambir, atau sebaliknya.
Perjalanan KA Bangunkarta dari Surabaya Gubeng menuju Gambir, atau sebaliknya, melalui kota Madiun dan Semarang, dengan total perhentian 12 hingga 14 stasiun. Stasiun utama yang dilalui dalam perjalanan KA Bangunkarta antara lain Stasiun Mojokerto, Stasiun Jombang, Stasiun Kertosono, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Paron, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Pemalang, Stasiun Tegal, Stasiun Cirebon, dan Stasiun Jatinegara.
KA Bangunkarta merupakan salah satu kereta api ekspres kelas eksekutif dengan tingkat okupansi yang sangat tinggi. Setiap harinya, KA Bangunkarta mampu mengangkut hingga total 700 penumpang. Tiket KA Bangunkarta dapat Anda beli dengan tarif mulai dari Rp375.000 hingga Rp470.000 per penumpang. Untuk tiket dengan rute yang lebih dekat, misalnya Surabaya – Madiun, tarif yang berlaku berkisar antara Rp285.000 – Rp355.000 per penumpang. Besaran tarif tiket sesuai posisi kursi atau subkelas kereta, maupun waktu pemesanan tiket dan waktu keberangkatan kereta.
Sebagai kereta api kelas eksekutif, KA Bangunkarta menyediakan fasilitas utama berupa gerbong full-AC, TV LCD, dan toilet. Dalam satu gerbong penumpang, terdapat 50 kursi yang disusun dalam pengaturan 2-2. Kursi dapat diatur sandaran punggungnya serta dapat diputar posisinya untuk saling berhadapan dengan kursi di depan atau di belakangnya. Masing-masing kursi dilengkapi dengan stopkontak, meja lipat, dan pijakan kaki. Layanan makan tersedia di dalam kereta dengan menu yang dapat penumpang pesan sendiri. Selain itu, ruang penyimpanan bagasi juga tersedia di atas tempat duduk seperti di pesawat.
Info Menarik tentang Kereta Api Bangunkarta
Asal Nama
Sebelum bernama Bangunkarta, kereta api ini menggunakan nama Tebuireng. Nama tersebut diberikan karena saat peluncuran kereta pada 1985, penumpang yang menaiki kereta mayoritas berasal dari kalangan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Nama Bangunkarta sendiri merupakan gabungan dari nama kota utama yang dilalui kereta ini, yaitu Surabaya, Jombang, Madiun, dan Jakarta.
Sejarah Kereta
KA Bangunkarta beroperasi pertama kali pada Januari 1985. Awalnya, kereta ini menggunakan nama KA Tebuireng dan melayani perjalanan kelas ekonomi dengan rute Jombang – Jakarta. Memasuki Desember 1994, PT KAI meningkatkan layanan KA Tebuireng dengan mengadakan rangkaian kereta kelas bisnis. Tujuh bulan setelahnya, KA Tebuireng resmi menjadi kereta kelas bisnis sepenuhnya. Adapun penambahan layanan kelas eksekutif berlaku sejak awal Februari 1999. Nama Bangunkarta digunakan setelah KA Tebuireng melayani kelas eksekutif dan bisnis sejak Juli 2001. Memasuki 5 Desember 2009, PT KAI mentransformasi KA Bangunkarta menjadi kelas eksekutif sepenuhnya, dengan menggunakan rangkaian kereta bekas Gajayana. Adapun perpanjangan rute menjadi Surabaya – Jakarta, atau sebaliknya, diberlakukan sejak Desember 2013.
Rangkaian Kereta
KA Bangunkarta saat ini beroperasi menggunakan Lokomotif CC206. Lokomotif ini memiliki rangkaian yang terdiri dari satu kereta pembangkit, tujuh gerbong kereta kelas eksekutif, satu kereta makan, dan satu kereta bagasi. Dengan jumlah tujuh gerbong penumpang, kereta ini dapat membawa hingga 350 penumpang satu kali jalan.
Keretanya para Santri
KA Bangunkarta berawal dari KA Tebuireng yang penumpangnya didominasi kalangan santri. Tujuan utama pengadaan kereta ini memang untuk mengakomodasi para santri atau pengunjung Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, yang hendak berkunjung ke Jakarta, atau sebaliknya. KA Bangunkarta hingga saat ini melayani masyarakat yang ingin mengunjungi kota-kota destinasi wisata religi di sepanjang Pulau Jawa, seperti Surabaya, Jombang, Madiun, dan Cirebon.