Kereta Api Gajahwong
Kereta Api Gajahwong atau dalam Bahasa Jawa disebut Sepur Gajah Wong, merupakan layanan kelas ekonomi dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menghubungkan Kota Yogyakarta dengan Kota Jakarta. Sebagai kereta api kelas Ekonomi AC, KA Gajahwong beroperasi pada koridor Stasiun Lempuyangan Yogyakarta-Stasiun Pasar Senen Jakarta, alih-alih Stasiun Tugu Yogyakarta dan Stasiun Jakarta Gambir yang lebih diperuntukkan bagi kereta kelas Eksekutif.
Kereta api produksi PT INKA ini berada dalam pengelolaan Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Frekuensi perjalanan tersedia sebanyak satu kali sehari, pergi pulang. Kereta Api Gajahwong pagi berangkat dari Stasiun Lempuyangan pukul 06.45 untuk menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam 43 menit guna mencapai Stasiun Pasar Senen. Sementara itu, kereta sore akan berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 18.00 setiap harinya. Kereta dari Jakarta ini akan menempuh perjalanan selama sekitar 8 jam 15 menit hingga akhirnya memasuki Stasiun Lempuyangan.
Adapun kecepatan rata-rata KA Gajahwong untuk relasi ini adalah 60-100 km per jam. Dalam perjalanan antar dua kota ini, KA Gajahwong akan berhenti pada kurang lebih 13 stasiun persinggahan. Stasiun tersebut adalah Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Kebumen, Stasiun Gombong, Stasiun Kroya, Stasiun Purwokerto, Stasiun Bumiayu, Stasiun Ciledug, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Jatinegara. Perihal tiket, KA Gajahwong menawarkan tiket dengan variasi harga Rp115.000-Rp220.000 per penumpang. Variasi harga ini menyesuaikan pada subkelas kereta, rute kereta, waktu pemesanan tiket, dan waktu perjalanan.
KA Gajahwong menawarkan pelayanan khas kereta kelas Ekonomi dari PT. KAI. Kereta ini menyediakan gerbong khusus penumpang berisi 80 tempat duduk berlapis kulit untuk masing-masing gerbong. Tempat duduk tersebut berbentuk memanjang dengan kapasitas 2 orang per tempat duduk, tanpa sekat, dan tidak dapat diatur posisi sandaran punggungnya. Selain itu, pada setiap gerbong, KA Gajahwong juga telah menyematkan fasilitas AC dan toilet, serta 2 buah colokan listrik untuk setiap 4 nomor tempat duduk. Layanan makan tersedia bagi penumpang, baik di kereta penumpang maupun secara khusus di kereta makan. Bagasi juga sudah tersedia langsung di bagian atas masing-masing tempat duduk. Untuk muatan bagasi yang lebih besar, penumpang dapat memanfaatkan kereta bagasi yang tersedia.
Info Menarik tentang Kereta Api Gajahwong
Asal nama
Gajahwong merupakan sebuah nama yang terinspirasi dari Kali Gajah Wong. Kali Gajah Wong sendiri adalah nama salah satu sungai yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai ini mengaliri sepanjang kawasan timur Kota Yogyakarta.
Sejarah kereta
Kereta api Gajahwong hadir meramaikan layanan PT. KAI (Persero) sejak 24 Agustus 2011. Peluncuran perdana KA Gajahwong ini diresmikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi, tepatnya di Stasiun Jakarta Kota. Kala itu, KA Gajahwong adalah kereta kelas Ekonomi ke dua di Tanah Air (setelah KA Bogowonto) yang memiliki fasilitas AC.
Rangkaian kereta
KA Gajahwong menggunakan empat jenis lokomotif selama beroperasi. Lokomotif tersebut adalah CC201, CC203, CC204, dan CC206. Dikatakan bahwa rangkaian kereta ini sering bertukar pakai dengan KA Bogowonto. Sejak tahun 2015, rangkaian KA Gajahwong merupakan kereta livery “Kesepakatan” produksi tahun 2010-2011, menggantikan livery “ombak biru” yang dulunya merupakan ciri khas kereta api kelas Ekonomi. Adapun rangkaian kereta terdiri atas satu lokomotif, satu kereta bagasi, sembilan kereta Ekonomi, dan satu kereta makan plus pembangkit. Dengan jumlah sembilan kereta penumpang dalam satu rangkaian, maka KA Gajahwong dapat mengangkut hingga 700an penumpang sekali jalan (atau sekitar 1400an penumpang dalam satu hari).