Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Memiliki nama yang terbilang cukup panjang, KA Gaya Baru Malam Selatan lebih akrab dipanggil GBMS. Kereta yang dulunya bernama Limited Express (Limex) Gaja Baru ini merupakan kereta kelas Ekonomi Plus PSO yang melayani koridor Stasiun Pasar Senen (Jakarta)-Stasiun Gubeng (Surabaya). Sebagaimana tersurat dalam namanya, KA Gaya Baru Malam Selatan melayani rute Jakarta-Surabaya melewati jalur selatan. Hal tersebut menjadikan kereta yang termasuk Daerah Operasi 1 Jakarta ini sebagai satu-satunya KA kelas Ekonomi rute Jakarta-Surabaya yang melalui jalur tersebut.
Jarak antara Kota Surabaya dan Jakarta terbentang sekitar 825 km. KA GBMS akan menempuh jarak ini dengan kecepatan rata-rata 50-100 km per jam, menjadikannya mampu mencapai tujuan dengan durasi kurang lebih 14 jam. Jadwal keberangkatan kereta ini adalah pukul 12.00 dari Stasiun Surabaya Gubeng dan pukul 10.15 dari Stasiun Pasar Senen. Kereta ini memiliki kata “malam” dalam namanya karena setiap harinya, KA GMBS akan tiba di tujuan selepas tengah malam, baik untuk kereta keberangkatan Surabaya maupun Jakarta.
KA GBMS merupakan kereta Ekonomi AC Plus PSO. Dengan demikian, kereta ini menyediakan fasilitas utama sebagai berikut: AC, TV, toilet, dan 106 tempat duduk pada masing-masing kereta penumpang. Tempat duduk berbahan kulit tersusun 3-2 saling berhadapan (tidak bisa diputar balik maupun diatur posisi sandaran punggungnya). Untuk setiap 4 nomor tempat duduk, terdapat 2 colokan listrik yang dapat digunakan penumpang secara bergantian. Layanan makanan tersedia berbayar di kereta penumpang dengan bantuan pramu/prama, maupun secara khusus pada kereta makan. Kenyamanan ini dapat Anda nikmati dengan tarif tiket Rp104.000 per penumpang.
Rute Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Sepanjang perjalanannya, KA GBMS akan singgah pada sejumlah stasiun. Jumlah stasiun persinggahan bergantung pada rute yang diambil. Berikut rute Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan:
- Rute Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan tujuan Jakarta berhenti di: berhenti di: Stasiun Wonokromo, Stasiun Mojokerto, Stasiun Jombang, Stasiun Madiun, Stasiun Sragen, Stasiun Purwosari, Stasiun Klaten, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Gombong, Stasiun Purwokerto, Stasiun Bumiayu, Stasiun Ketanggungan, Stasiun Ciledug, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang, Stasiun Pegaden Baru, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Jatinegara.
- Rute Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan tujuan Surabaya berhenti di: Stasiun Pegaden Baru, Stasiun Haurgeulis, Stasiun Jatibarang, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Ciledug, Stasiun Ketanggungan, Stasiun Bumiayu, Stasiun Purwokerto, Stasiun Gombong, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Wates, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Klaten, Stasiun Purwosari, Stasiun Sragen, Stasiun Walikukun, Stasiun Kedunggalar, Stasiun Paron, Stasiun Geneng, Stasiun Madiun, Stasiun Baron, Stasiun Jombang, Stasiun Mojokerto, dan Stasiun Wonokromo.
Info Menarik tentang Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Sejarah Kereta Gaya Baru Malam Selatan
KA Gaya Baru Malam Selatan mulai beroperasi tanggal 17 Februari 1975. Sebelum menjadi kereta Ekonomi AC Plus PSO, KA GBMS mengangkut penumpang dalam jumlah besar dan tidak terbatas tiket. Harga tiket sebelumnya juga terbilang sangat merakyat, yaitu Rp55.000. Namun, tarif murah tersebut juga sepadan dengan layanan seadanya yang terbilang kurang nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Pada awal operasionalnya, KA Gaya Baru Malam Selatan melayani relasi Stasiun Surabaya Gubeng-Stasiun Jakarta Kota, alih-alih Stasiun Pasar Senen.
Rangkaian Kereta Gaya Baru Malam Selatan
KA Gaya Baru Malam Selatan menggunakan Lokomotif CC201 atau CC203. Rangkaian kereta ini umumnya terdiri dari satu kereta makan pembangkit, satu kereta bagasi/parsel/kargo, dan delapan kereta penumpang. Masing-masing kereta penumpang berkapasitas 106 penumpang. Dengan demikian, KA Gaya Baru Malam Selatan mampu mengangkut hingga 800 lebih penumpang, dengan total nyaris 2.000 penumpang per harinya. Dalam perjalanan melalui jalur selatan, kereta api ini akan melewati panorama cantik alam terbuka hijau, utamanya di Bumi Banyumas, Yogyakarta, dan Kota Madiun.