Kereta Api Putri Deli
PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga menyediakan layanan transportasi massal berbasis rel untuk kawasan Pulau Sumatera. Secara khusus, satu-satunya badan pemerintah penyedia jasa angkutan kereta api di Tanah Air tersebut menghadirkan Kereta Api Putri Deli sebagai kereta api kelas Ekonomi penghubung Kota Medan dan Kota Tanjung Balai. Melalui pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional 1 Sumatera Utara, Kereta Api Putri Deli melayani perjalanan antarkota melalui koridor Stasiun Medan dan Stasiun Tanjung Balai.
Ke dua kota dalam relasi Kereta Api Putri Deli terhubung dengan frekuensi perjalanan yang cukup tinggi, yaitu mencapai tiga kali sehari, baik perjalanan pergi maupun pulang. Dari ke dua kota, Kereta Api Putri Deli menyediakan jadwal keberangkatan pada pagi, siang, dan sore hari. Untuk titik keberangkatan dari Stasiun Kota Medan, Kereta Api Putri Deli menyediakan waktu keberangkatan pada pukul 06.30, pukul 12.15, dan pukul 17.10. Durasi perjalanan dalam jurusan ini rata-rata 4,5 jam. Namun khusus untuk perjalanan sore, Kereta Api Puteri Deli akan memakan durasi hingga 5 jam. Sebaliknya, jadwal keberangkatan Kereta Api Putri Deli dari Stasiun Tanjung Balai adalah setiap pukul 06.55, pukul 12.10, dan pukul 19.25. Durasi perjalanan Kereta Api Putri Deli untuk rute Stasiun Tanjung Balai-Stasiun Medan ini rata-rata 4,5 jam. Dalam satu kali perjalanan, Kereta Api Putri Deli akan berhenti pada sekitar sembilan stasiun. Stasiun persinggahan dalam perjalanan ini antara lain Stasiun Kisaran, Stasiun Sei Bejangkar, Stasiun Limapuluh, Stasiun Bandar Tinggi, Stasiun Tebingtinggi, Stasiun Bamban (khusus perjalanan asal Medan), Stasiun Lubuk Pakam, Stasiun Batang Kuis, dan Stasiun Bd. Khalipah. Adapun tiket kereta api kelas Ekonomi AC ini tersedia dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp27.000 per penumpang. Tiket kereta ini menjadi sangat murah karena mendapat subsidi pemerintah.
Meskipun merupakan jenis kereta api kelas Ekonomi dengan subsidi, Kereta Api Putri Deli menyediakan fasilitas dan layanan yang memanjakan. Setiap gerbong penumpang menyediakan minimal 2 pendingin udara yang membuat seluruh penumpang tidak perlu merasa kegerahan sepanjang perjalanan. Toilet kereta tersedia pada setiap ujung gerbong dan telah didesain ramah lingkungan, lengkap dengan WC jongkok, wastafel, dan semprotan air yang selalu terjaga kebersihannya. Tempat duduk penumpang berlapis kulit sintetis dan disusun permanen 2-2 (dua orang di sebelah kanan dan dua orang di sebelah kiri). Pada setiap empat nomor tempat duduk, tersedia dua buah stop kontak yang dapat penumpang gunakan untuk mengisi daya perangkat elektroniknya sepanjang perjalanan. Bagasi pun tersedia langsung pada setiap sisi atas tempat duduk. Untuk penumpang yang terserang dahaga dan lapar di tengah perjalanan, kereta makan khusus tersedia dengan menu khas PT Kereta Api Indonesia. Makanan dan minuman tersebut tersedia dengan biaya tambahan.
Info Menarik tentang Kereta Api Putri Deli
Sejarah kereta
Peluncuran perdana Kereta Api Putri Deli berlangsung pada hari Sabtu, 5 Januari 2008. Kehadiran kereta api kelas Ekonomi ini merupakan pengganti Kereta Api Putri Ungu. Kereta ini juga merupakan gabungan dari dua kereta kelas Ekonomi pendahulunya yang melayani rute yang sama. Kereta pendahulu tersebut adalah Kereta Lancang Kuning dan Kereta Api Putri Hijau.
Rangkaian kereta
Kereta Api Puteri Deli beroperasi menggunakan Lokomotif BB302, BB303, BB203, dan CC201 dengan Dipo Induk Medan. Lokomotif tersebut akan menarik tujuh rangkaian Kereta Api Puteri Deli yang terdiri dari lima unit kereta kelas Ekonomi AC, satu unit kereta makan pembangkit, dan satu unit kereta bagasi.