The worst hoter ever! Di sini saya akan bahas 3 point. 1. Pihak management. Dari pihak management tidak ada konfirmasi ke pegawai hotel apabila akan ada tamu yang akan menginap di sana. Sehingga pegawai hotel tidak tau akan ada tamu yang akan menginap. 2. Pegawai hotel. Ketika saya baru sampai hotel dan akan cek-in tidak ada petugas hotel yang berjaga di receptionist, bahkan ketika saya menunggu di tempat receptionis, pegawai hotel keluar dari ruangan di samping receptionis dengan keadaan baru bangun tidur siang. Saya langsung ucap “pak saya mau cek-in” dan dia pun cuma diam ‘bengong’ dan menjawab “apa?” Saya tegaskan lagi dan bilang ke dia “saya mau cek-in pak” diapun menjawab kembali “enggak ada, enggak ada yang nginap di sini untuk hari ini” dengan si petugas hotel berbicara seperti itu sayapun mulai emosi dan mengatakan “ini coba dilihat saya ada pesan kamar di sini untuk 2 malam melalui aplikasi pemesanannya” dan bukannya melihat dan mengecek apa yang saya tunjukan ke dia, diapun langsung menjawab “engak ada, gak ada yang pesan kamar di sini, salah hotel kali bukan di sini, coba cari di tempat lain” nada bicaranya pun seperti mengusir saya. Benar benar saya di perilakukan seperti pengemis yang meminta minta di depan pintu rumahnya. Dari mimik muka hinga nada bicaranya sangat tidak menghargai saya sebagai tamu di tempatnya berkerja. Mendengar dia berbicara seperti itu sayapun menjawab “lah ini artaloka hotel kan? Apa emang ada artaloka yang lain?” Diapun tidak menjawab. Karena tidak ada penyelesaian dari dia sayapun mencoba membuka aplikasi dan melihat peta lokasi hotel tersebut dan benar saja ternyata peta lokasinya berbeda dengan titik saya berada yaitu di hotel artaloka. Dalam hati saya mungkin salah hotel karena dari peta pun menunjukan bukan di sini lokasinya dan sayapun langsung menuju titik yang di arahkan oleh peta menuju hotel yang saya pesan. Setelah 10 menit berkendara saya sampai di titik yang di arahkan, dan ternyata titik tersebut hanya ada kebun kosong di pinggir tebing. Semakin jadi emosi saya dan bertanya kepada penduduk sekitar bahwa lokasi yang sebenernya saya tuju memang hotel yang pertama saya datangi dan di usir. Tidak perpikir panjang sayapun kembali ke hotel tersebut dan bertemu kembali dengan petugas hotel tersebut sambil menunjukan bukti tiket voucher saya. Diapun masih menyangkal bahwa tidak ada yang memesan kamar atas nama saya, sayapun menyuruh dia untuk mencari tau kepihak management atau pemilik hotel. Setelah 1 jam menunggu di tangga depan receptionis dan tidak di kasih duduk atau minum sayapun di izinkan masuk dan memilih kamar. 3. Fasilitas. Dari segi fasilitas 0 besar! Ketika saya sampai di kamar tidak ada bantal, kasurpun tidak dipakaikan sprei, kolam renang kotor airnya berlumut, Tidak ada persediaan minum, di kamar mandi tidak ada sabun, tidak ada pasta gigi dan sikat gigi. Air showernya kecil hampir tidak keluar sama sekali, air toiletnyapun sama kecil sekali. Karena sudah kesal dengan semuanya sayapun pergi keluar hotel untuk melanjutkan rencana liburan saya dan berharap ketika kembali semua sudah di siapkan. Tetapi ketika kembali yang sudah disiapkan hanya beberapa. Airpun shower dan toiletpun tetap sama, akhirnya saya komplain dan petugas hotelnya langsung menyuruh saya pindah ke kamar lain, bahkan saya sampai 3x pindah kamar. Tetapi tetap saja saya tidak dapat sikat gigi dan di kamar barupun saya tidak dapat sabun mandi shampoo dan handuk, saya harus ambil handuk dari kamar lain. Yang awalnya saya pesan kamar untuk 2 hari akhirnya cuma malam itu saja saya menginap. Di hari kedua saya langsung pergi dan pindah hotel. Untuk pihak management tolong di tingkatkan lagi kinerjanya dalam mengelolah hotel, bagaimana bisa misskomunikasi dengan petugas hotel sehingga petugas hotel tidak tau kalau akan ada tamu yang akan meningap dan menyebabkan tidak adanya persiapan dari petugas hotel untuk menyiapkan semuanya. Waktu saya terbuang banyak karena hal ini, kerugian sayapun banyak yang di timbulkan karena keteledoran ini, dari segi waktu dan materi. Terima kasih.