Nama KA |
Kelas |
Harga |
Berangkat |
Tiba |
Durasi |
Malabar |
Ekonomi - Eksekutif |
Mulai dari Rp205.000 |
06.12, 17.17 |
09.42, 21.07 |
3j 30m, 3j 50m |
Matarmaja |
Ekonomi |
Mulai dari Rp135.000 |
09.41 |
14.33 |
4j 52m |
Majapahit |
Ekonomi |
Mulai dari Rp205.000 |
19.16 |
23.12 |
3j 56m |
Malang menjadi salah satu destinasi yang sangat populer untuk liburan karena banyaknya destinasi wisata yang dimiliki, mulai dari wisata alam, budaya, ramah keluarga, hingga kuliner yang begitu istimewa. Tidak jarang jika kota satu ini selalu padat wisatawan, baik lokal maupun internasional.Â
Sebagai kawasan wisata, Malang juga didukung dengan banyaknya moda transportasi, salah satunya adalah kereta api. Terdapat tujuh stasiun di Malang, beberapa termasuk stasiun besar yang aktif untuk melayani penumpang. Stasiun tersebut adalah Stasiun Malang Kota Baru (ML), Stasiun Malang Kota Lama (MLK), Stasiun Lawang (LW), Stasiun Kepanjen (KPN), Stasiun Blimbing (BMG), Stasiun Singosari (SGS), dan Stasiun Sumberpucung (SBP).Â
Memiliki sebutan lain Stasiun Klojen, Stasiun Malang Kota Baru (ML) beralamat di Jl. Panglima Sudirman (pintu timur) dan Jl. Trunojoyo (pintu barat). Stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar kelas A dengan ketinggian +444 mdpl dan masuk dalam wilayah operasional (DAOP) VIII Surabaya sekaligus kereta api komuter (KAI Commuter).
Stasiun Malang melayani relasi perjalanan kereta api dari kelas ekonomi, campuran, dan kelas eksekutif. Dari lintas Jawa bagian utara, tersedia KA, Jayabaya, KA Majapahit, KA Matarmaja, dan KA Brawijaya. Lalu, dari lintas Jawa bagian selatan, tersedia KA Malabar, dan KA Tawang Alun yang melayani perjalanan lintas Jawa bagian timur.
Sementara itu, dari lintas Jawa bagian tengah terdapat KA Kertanegara, KA Malioboro Ekspres, dan KA Gajayana. Terakhir, relasi kereta api aglomerasi yang dilayani di Stasiun Malang, yaitu KA Arjuno Ekspres, dan kereta api komuter Penataran dan Tumapel.Â
Sebagai stasiun kereta api besar dan aktif, Stasiun Malang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Beberapa di antaranya area parkir, parkir untuk sepeda, jalur khusus difabel, mesin cetak tiket mandiri, ruang tunggu, area tunggu VIP, layanan pembelian tiket langsung, layanan pelanggan, pusat informasi, mushola, toilet, jalur naik dan turun, tangga, pos kesehatan, dan area bermain anak.Â
Tak hanya itu, Stasiun Malang juga memiliki beberapa gerai restoran, area belanja atau pertokoan, ruangan khusus untuk menyusui, tempat khusus untuk mengisi daya baterai, area tertentu khusus untuk merokok, layanan penitipan barang, dan eskalator untuk memudahkan mobilitas calon penumpang.
Sebelumnya, Stasiun Ngawi (NGW) lebih populer dengan nama Stasiun Paron (PA). Stasiun ini berlokasi di Jl. Raya Paron, Gelung, Ngawi, Jawa Timur, merupakan stasiun kereta api kelas II yang ada di ketinggian +56 mdpl dan masuk dalam wilayah operasional (DAOP) VII Madiun. Pergantian nama dari Stasiun Paron menjadi Stasiun Ngawi resmi dilakukan pada 1 Desember 2019 dengan tujuan untuk pengenalan wilayah Ngawi pada wisatawan.Â
Sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023, terdapat beberapa relasi perjalanan kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Ngawi, di antaranya KA Brantas, KA Majapahit, dan KA Matarmaja (lintas utara Jawa), KA Logawa, KA Bangunkarta, KA Singasari, dan KA Jayakarta (lintas tengah Jawa), KA Malabar, KA Wijayakusuma, KA Pasundan, KA Kahuripan, dan KA Sri Tanjung (lintas selatan Jawa).Â
Selain itu, stasiun kereta api yang berada sejauh 8 kilometer sisi barat Kota Ngawi ini juga memiliki fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Beberapa di antaranya area parkir, jalur khusus difabel, mesin cetak tiket mandiri, ruang tunggu, pemesanan langsung di loket, area informasi, mushola, toilet, pos kesehatan, ruangan khusus untuk menyusui, area pengisian daya baterai, dan area khusus untuk merokok.
Sebagai kawasan kecil di Provinsi Jawa Timur, Ngawi memiliki destinasi wisata yang cukup beragam, beberapa di antaranya merupakan wisata alam. Selain itu, kuliner yang ditawarkan juga memiliki citarasa yang unik, tak heran jika kawasan ini mulai diminati oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk Malang.
Perjalanan dari Malang ke Ngawi berjarak sekitar 250,2 kilometer, dapat ditempuh kurang lebih selama 3 jam 30 menit sampai 4 jam 52 menit dengan menggunakan kereta api, bergantung dari jenis kereta yang digunakan. Relasi perjalanan dari Malang ke Ngawi dilayani di Stasiun Kepanjen (KPN), dengan pilihan kereta KA Malabar, KA Matarmaja, dan KA Majapahit.Â
Kereta api pemberangkatan pertama adalah KA Malabar yang berangkat dari Stasiun Kepanjen pada pukul 06.12 WIB, sedangkan kereta api yang terakhir berangkat adalah KA Majapahit yang berangkat dari Stasiun Kepanjen pada pukul 19.16 WIB. Tersedia ekonomi dan eksekutif yang dapat dipilih, dengan harga tiket mulai dari Rp130 ribu sampai Rp250 ribu untuk kelas ekonomi, dan mulai dari Rp355 ribu hingga Rp460 ribu untuk kelas eksekutif.Â