Hotel di Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Tenggara beribukotakan

. Dengan luas sekitar 38.067 km persegi, provinsi ini dibagi menjadi 12 kabupaten dan 2 kota. Beberapa wilayah utamanya antara lain: Kendari, Bau-Bau, Wakatobi, Buton dan Kolaka.

Suku asli yang mendiami Sulawesi Tenggara adalah Buton, Bugis, Toraja, Tolaki dan beberapa suku lainnya. Mata pencaharian masyarakat bervariasi mulai dari pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan sampai kehutanan.

Untuk kesenian, masyarakat memiliki beberapa tarian khas, salah satunya adalah tarian Malulo yang biasa dilakukan pada acara pernikahan, panen raya dan pelantikan raja. Tarian ini merupakan tari persahabatan yang dilakukan banyak orang dengan cara membentuk lingkaran besar sambil bergandengan tangan.

 

Cara ke Sulawesi Tenggara

Berikut beberapa cara ke Sulawesi Tenggara:

Melalui udara

Perjalanan dengan pesawat dapat mendarat di salah satu dari tiga bandara berikut ini:

• Bandara Internasional Haluoleo (KDI) di Kendari (sebelumnya bernama Bandara Wolter Monginsidi)
• Bandara Matahora (WNI) di Wakatobi
• Bandara Betoambari (BUW) di Bau-bau.

 

Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax

• Penerbangan domestik: Rp 20.000 – Rp 40.000
• Penerbangan internasional: Rp 100.000

 

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Transportasi dari dan ke bandara

Bandara Internasional Haluoleo di Kendari

Jarak bandara ke pusat kota adalah sekitar 23 km. Anda bisa menggunakan taksi yang berupa jenis mobil keluarga seperti Avanza dan semacamnya.

Tarif taksi sekitar Rp 70.000

 

Bandara Matahora di Wakatobi

Jarak bandara ke pusat kota Wangi-Wangi, Wakatobi, adalah sekitar 17 km. Transportasi yang bisa digunakan adalah mobil sewa dan ojek sepeda motor.

Tarif

• Ojek sepeda motor: sekitar Rp 50.000.
• Sewa mobil: sekitar Rp 100.000 sekali jalan.

 

Bandara Betoambari di Bau-Bau

Jarak bandara ke pusat kota Bau-Bau adalah sekitar 8 km. Anda bisa memilih menggunakan taksi atau ojek sepeda motor ke pusat kota.

Tarif

• Ojek sepeda motor: sekitar Rp 15.000.
• Taksi: sekitar Rp 60.000.

 

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Melalui darat

Perjalanan darat untuk menuju ke wilayah Sulawesi Tenggara dapat dilakukan dengan menyewa mobil dari kota lain di Sulawesi seperti

di

Sulawesi Selatan

dan

Palu

di

Sulawesi Tengah

.

Jika berangkat dari Makassar ke Kendari yang berjarak sekitar 985 km, waktu tempuh yang dibutuhkan adalah sekitar 16 jam. Dari Makassar, ambil jalan ke arah kota Pare-Pare melewati Taman Nasional Bantimurung. Selanjutnya, ambil jalan ke arah kota Palopo, sampai ke Jalan Simpang Tiga Pramuka, belok kiri dan masuk ke Jalan Trans Sulawesi. Ikuti jalan besar sampai masuk ke Jalan Poros Kolaka - Kendari, lanjutkan perjalanan sampai ke kota Kendari.

 

Tarif sewa mobil: mulai dari Rp 350.000 per hari (tergantung jenis mobil)

 

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Melalui laut

Perjalanan dengan menggunakan kapal dapat menuju ke salah satu dari empat pelabuhan di Sulawesi Tenggara, antara lain:

• Pelabuhan Nusantara Kendari di kota Kendari.
• Pelabuhan Bau-Bau di kota Bau-Bau.
• Pelabuhan Wanci di Wakatobi.
• Pelabuhan Nusantara Raha di kabupaten Muna. 

 

Tarif dan waktu tempuh

Makassar – Kendari (waktu tempuh sekitar 2 hari).

• Dewasa: mulai dari Rp 229.000.
• Anak-anak: mulai dari Rp 177.000.
• Bayi: mulai dari Rp 32.000.

Makassar – Bau-Bau (waktu tempuh sekitar 15 jam).

• Dewasa: mulai dari Rp 171.000.
• Anak-anak: mulai dari Rp 134.000.
• Bayi: mulai dari Rp 26.000.

Makassar – Muna (waktu tempuh sekitar 24 jam).

• Dewasa: mulai dari Rp 196.000.
• Anak-anak: mulai dari Rp 152.000.
• Bayi: mulai dari Rp 30.000.

Makassar - Wakatobi (waktu tempuh sekitar 34 jam)

• Dewasa: mulai dari Rp 233.000.
• Anak-anak: mulai dari Rp 180.500.
• Bayi: mulai dari Rp 32.500.

 

Waktu tempuh tergantung rute dan kondisi cuaca saat berlayar.

 

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Objek wisata di Sulawesi Tenggara

Taman Nasional Wakatobi

Nama Wakatobi berasal dari singkatan empat nama pulau utama di Kabupaten Wakatobi antara lain Wangi-wangi, Kalidupa, Tomia dan Binongko. Perairan di sini dikenal sangat kaya dengan beragam biota laut. Taman Nasional Wakatobi menjadi salah satu lokasi menyelam dan snorkeling terbaik di dunia.

Selain menyelam, snorkeling dan berenang, Anda juga bisa berkeliling pulau-pulau di kawasan taman nasional ini. Suku asli yang tinggal di Wakatobi adalah Suku Bajo, suku ini dikenal dengan keahliannya menombak ikan dan menyelam ke dasar laut tanpa bantuan alat apapun.

Untuk dapat mencapai Taman Nasional Wakatobi, Anda harus menyeberang dari Bau-Bau ke Wangi-Wangi. Ada dua pilihan transportasi untuk menyeberang yaitu speed boat dan kapal kayu. Speed boat berangkat dari Bau-Bau jam 1 siang dua hari sekali, tepatnya pada tanggal genap. Speed boat kembali ke Bau-Bau pada jam 9 pagi keesokan harinya. Untuk kapal kayu, berangkat setiap hari pada jam 9 malam. Sesampainya di Wangi-Wangi, Anda bisa menyewa perahu nelayan setempat untuk menjelajahi pulau lainnya.

 

Tarif dan waktu tempuh

• Speed boat: sekitar Rp 160.000 sekali jalan (waktu tempuh sekitar 3 jam)
• Kapal kayu: sekitar Rp 100.000 sekali jalan (waktu tempuh sekitar 9 jam)

 

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Benteng Keraton Buton

Benteng Keraton Buton ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness World Record sebagai benteng terluas di dunia. Benteng ini memiliki luas 23,375 hektar dengan tinggi 4 meter dan ketebalan dinding 2 meter.

Dari tepi benteng, Anda bisa melihat Kabupaten Buton dari atas ketinggian. Di dalam benteng, terdapat banyak peninggalan Kesultanan Buton seperti ‘bdili’ atau meriam masa penjajahan. Selain itu, beberapa ritual masih kerap dilakukan seperti saat masa kesultanan dahulu.

Benteng Keraton Buton berada di kota Bau-Bau. Untuk mencapainya, Anda bisa naik pesawat atau kapal dari Makassar.

 

Danau Biru

Danau Biru berada di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kolaka Utara. Danau ini sangat unik karena airnya berwarna biru jernih. Lokasinya yang dikelilingi karang gunung tinggi membuat hanya sedikit cahaya matahari yang dapat masuk, sehingga suasana di Danau Biru dan sekitarnya relatif teduh untuk bersantai.

Meskipun terdapat banyak ikan bandeng dan baronang di danau ini, sebaiknya Anda tidak mengambilnya karena ikan-ikan ini dianggap keramat. Menurut warga setempat, kejadian yang buruk bisa terjadi jika seseorang mengambil dan memasak ikan yang ada di Danau Biru.

 

Tips wisata di Sulawesi Tenggara

• Saat berada di Bau-Bau, Buton, jangan lupa mencicipi kasoami. Kasoami terbuat dari saripati ubi yang dikukus dan biasa disajikan bersama ikan bakar dan sambal. Kuliner ini mudah ditemui di tempat makan di Buton.
• Untuk oleh-oleh, belilah kacang mete khas Sulawesi Tenggara. Kacang mete dari provinsi ini dikenal memiliki rasa gurih khas yang enak. Salah satu tempat untuk membelinya adalah di Pondok Athifah Mete, Jalan Sao-Sao 156, Kendari.