Nama Asmat telah terdengar sejak awal tahun 1900-an, tepatnya saat Kapal SS Flamingo menepi di salah satu teluk di pesisir barat daya Irian Jaya. Saat ini, Asmat adalah salah satu kabupaten di bagian selatan Provinsi Papua. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Laut Arafuru di sisi timurnya. Ibu kota Asmat berada di Agats.
Masyarakat Kabupaten Asmat terkenal dengan nama Suku Asmat. Suku ini adalah suku terbesar dan terpopuler di Papua. Mayoritas suku ini bermukim di pesisir pantai dan pinggiran sungai. Salah satu kekhasan Suku Asmat yang tersohor adalah ukiran kayu tradisional.
Pesona alam dan budaya Asmat menjadi daya tarik wisata tersendiri. Orang-orang mulai tertarik mengunjungi kota ini untuk berwisata. Tiket pesawat ke Asmat sendiri sudah tersedia dengan rute langsung dari Timika dan Merauke. Maskapai yang menyediakan tiket pesawat ke Asmat, salah satunya adalah Susi Air. Adapun bandara di kota ini bernama Bandar Udara Ewer.
Meski belum sepopuler kota lain di Papua, Asmat menawarkan kekhasan budaya dan alam yang layak menjadi tujuan wisata. Beberapa destinasi wajib kunjung di kabupaten ini, antara lain:
Lokasi: Jalan Museum, Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Museum budaya ini baru resmi beroperasi tanggal 10 Oktober 2016 lalu. Cagar budaya ini menampilkan sekaligus melestarikan kekayaan budaya Suku Asmat. Selain menyimpan koleksi benda-benda seni dan budaya, museum ini juga menjadi tempat penyelenggaraan pameran. Salah satu koleksi yang paling istimewa di sini tentunya adalah seni ukir kayu khas Asmat. Saat ke sini, wisatawan bisa mengetahui seluk beluk kebudayaan Asmat dari cerita John Ohoiwirin, sang pengelola museum.
Lokasi: Kabupaten Asmat, Papua.
Rawa Baki merupakan salah satu kawasan konservasi alam di Kabupaten Asmat. Hutan lindung seluas 123.281 hektar ini menjadi tempat pelestarian 400 lebih jenis satwa liar, 107 jenis tumbuhan kayu, dan 37 jenis anggrek dengan 13 di antaranya dilindungi. Pengunjung ke sini untuk mengagumi keanekaragaman hayati Asmat dan belajar mengenali serta melestarikannya. Salah satu satwa unggulannya adalah Kura-kura Moncong Babi, Kakatua Jambul Kuning, Burung Mambruk, dan Nuri Kepala Hitam.
Lokasi: Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Selain hutan dan rumah budaya, Asmat turut mengundang wisatawan untuk menikmati keindahan alam pantai. Pantai Bokap ini adalah salah satu yang terindah. Keindahan Pantai Bokap terbilang masih asri karena belum begitu tersentuh banyak orang. Untuk masuk ke kawasannya, wisatawan harus membayar retribusi sebesar Rp20.000/orang.
Terdapat beberapa rumah makan atau kafe yang bisa menjadi rujukan saat melakukan perjalanan ke Asmat. Dua nama berikut cukup banyak direkomendasikan wisawatan kota ini.
Lokasi: Bis Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Buka setiap hari, pukul 07:00 - 20:00 WIT.
Kafe ini menawarkan tempat bersantai yang asyik, lengkap dengan suguhan minuman dan makanan ringan. Kehadirannya dalam kawasan pedalaman Asmat cukup menjadi oase tersendiri bagi wisatawan. Salah satu suguhan andalan Cafe Promontory Jaya tentunya adalah segelas kopi khas Papua.
Lokasi: Jalan Dermaga Baru, Bis Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Buka setiap hari, pukul 17:00 - 01:00 WIT.
Apabila Anda ingin mengisi malam di Asmat dengan aktivitas yang santai, Kedai Sruput menjadi pilihan nomor satu. Kedai ini tampil sederhana, menawarkan minuman enak dengan unggulannya adalah Kopi Hitam, Kopi Tubruk, dan Kopi Sabar. Sekilas, kedai ini adalah warung kopi murah. Namun, tampilannya cukup unik bernuansa kayu dan fasilitasnya cukup lengkap dengan penyewaan wi-fi.
Nama Asmat telah terdengar sejak awal tahun 1900-an, tepatnya saat Kapal SS Flamingo menepi di salah satu teluk di pesisir barat daya Irian Jaya. Saat ini, Asmat adalah salah satu kabupaten di bagian selatan Provinsi Papua. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Laut Arafuru di sisi timurnya. Ibu kota Asmat berada di Agats.
Masyarakat Kabupaten Asmat terkenal dengan nama Suku Asmat. Suku ini adalah suku terbesar dan terpopuler di Papua. Mayoritas suku ini bermukim di pesisir pantai dan pinggiran sungai. Salah satu kekhasan Suku Asmat yang tersohor adalah ukiran kayu tradisional.
Pesona alam dan budaya Asmat menjadi daya tarik wisata tersendiri. Orang-orang mulai tertarik mengunjungi kota ini untuk berwisata. Tiket pesawat ke Asmat sendiri sudah tersedia dengan rute langsung dari Timika dan Merauke. Maskapai yang menyediakan tiket pesawat ke Asmat, salah satunya adalah Susi Air. Adapun bandara di kota ini bernama Bandar Udara Ewer.
Meski belum sepopuler kota lain di Papua, Asmat menawarkan kekhasan budaya dan alam yang layak menjadi tujuan wisata. Beberapa destinasi wajib kunjung di kabupaten ini, antara lain:
Lokasi: Jalan Museum, Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Museum budaya ini baru resmi beroperasi tanggal 10 Oktober 2016 lalu. Cagar budaya ini menampilkan sekaligus melestarikan kekayaan budaya Suku Asmat. Selain menyimpan koleksi benda-benda seni dan budaya, museum ini juga menjadi tempat penyelenggaraan pameran. Salah satu koleksi yang paling istimewa di sini tentunya adalah seni ukir kayu khas Asmat. Saat ke sini, wisatawan bisa mengetahui seluk beluk kebudayaan Asmat dari cerita John Ohoiwirin, sang pengelola museum.
Lokasi: Kabupaten Asmat, Papua.
Rawa Baki merupakan salah satu kawasan konservasi alam di Kabupaten Asmat. Hutan lindung seluas 123.281 hektar ini menjadi tempat pelestarian 400 lebih jenis satwa liar, 107 jenis tumbuhan kayu, dan 37 jenis anggrek dengan 13 di antaranya dilindungi. Pengunjung ke sini untuk mengagumi keanekaragaman hayati Asmat dan belajar mengenali serta melestarikannya. Salah satu satwa unggulannya adalah Kura-kura Moncong Babi, Kakatua Jambul Kuning, Burung Mambruk, dan Nuri Kepala Hitam.
Lokasi: Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Selain hutan dan rumah budaya, Asmat turut mengundang wisatawan untuk menikmati keindahan alam pantai. Pantai Bokap ini adalah salah satu yang terindah. Keindahan Pantai Bokap terbilang masih asri karena belum begitu tersentuh banyak orang. Untuk masuk ke kawasannya, wisatawan harus membayar retribusi sebesar Rp20.000/orang.
Terdapat beberapa rumah makan atau kafe yang bisa menjadi rujukan saat melakukan perjalanan ke Asmat. Dua nama berikut cukup banyak direkomendasikan wisawatan kota ini.
Lokasi: Bis Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Buka setiap hari, pukul 07:00 - 20:00 WIT.
Kafe ini menawarkan tempat bersantai yang asyik, lengkap dengan suguhan minuman dan makanan ringan. Kehadirannya dalam kawasan pedalaman Asmat cukup menjadi oase tersendiri bagi wisatawan. Salah satu suguhan andalan Cafe Promontory Jaya tentunya adalah segelas kopi khas Papua.
Lokasi: Jalan Dermaga Baru, Bis Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Buka setiap hari, pukul 17:00 - 01:00 WIT.
Apabila Anda ingin mengisi malam di Asmat dengan aktivitas yang santai, Kedai Sruput menjadi pilihan nomor satu. Kedai ini tampil sederhana, menawarkan minuman enak dengan unggulannya adalah Kopi Hitam, Kopi Tubruk, dan Kopi Sabar. Sekilas, kedai ini adalah warung kopi murah. Namun, tampilannya cukup unik bernuansa kayu dan fasilitasnya cukup lengkap dengan penyewaan wi-fi.