Cari tiket pesawat Air France murah dan promo di sini!

Air France (kode IATA: AF) merupakan salah satu maskapai penerbangan yang berbasis di Prancis. Maskapai ini memiliki dua bandara penguhubung internasional utama yang berada di Prancis, yaitu Charles de Gaulle Airport dan Orly Airport. Air France merupakan anak perusahaan dari Air France–KLM Group, serta merupakan salah satu anggota dari aliansi penerbangan global SkyTeam. Saat ini, Air France melayani penerbangan ke 36 tujuan domestik di Prancis dan 168 tujuan internasional di 93 negara di dunia. Sepanjang perjalanannya, Air France telah berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di dunia. Penghargaan ini mencakup World’s Best First Class Comfort Amenities dari Skytrax, Best Short Haul Provider, World’s Top 100 Airlines in 20016, Best in Premium Economy dari World Airline Award, serta World’s Most Improved Airline dari the World Airline Awards. Selain berhasil meraih penghargaan untuk pelayanannya di dalam kabin, Air France juga telah memenangkan dua penghargaan berturut-turut dari Skytrax untuk La Première Lounge. Salah satu bentuk pelayanan lain yang diberikan Air France untuk para penumpang setianya adalah sebuah program frequent flyer bernama Flying Blue. Program ini memiliki empat tingkat keanggotaan, mulai dari Ivory, Silver, Gold, hingga Platinum. Dengan menjadi anggota Flying Blue, penumpang bisa mendapatkan mil setiap kali mereka melakukan penerbangan bersama Air France. Seiring dengan bertambahnya jumlah mil, maka penumpang bisa naik ke tingkat keanggotaan yang lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan. Mil yang terkumpul kemudian dapat ditukarkan dengan beragam hadiah, seperti tiket pesawat gratis, peningkatan kelas penerbangan, layanan makanan dalam pesawat, kapasitas bagasi tambahan, voucher menginap di hotel, serta beragam produk lainnya yang tersedia di situs Air France Shopping. Sementara itu, dalam mengoperasikan penerbangannya, Air France menawarkan empat tingkat layanan, mulai dari .Economy Class, Premium Economy Class, Business Class, hingga La Première. Setiap kelas penerbangan menawarkan beragam pilihan fasilitas hiburan dan layanan makanan, serta perangkat penerbangan yang dirancang khusus untuk menambah kenyamanan penerbangan penumpang. Penumpang dapat memesan makanan khusus 48 jam sebelum penerbangan, atau menikmati layanan makan prasmanan dalam penerbangan jarak jauh. Air France memberikan kapasitas satu hingga dua bagasi kabin, tergantung kelas penerbangan penumpang, serta tambahan satu barang pribadi. Bagasi kabin tidak boleh melebihi ukuran 55 x 35 x 25 cm dan berat total maksimal adalah 12 atau 18 kg, tergantung kelas dan rute penerbangan. Sebagai tambahan, penumpang Air France juga dapat membawa bagasi terdaftar, yang jumlahnya tergantung pada kelas penerbangan, rute penerbangan, dan tingkat keanggotaan Flying Blue penumpang. Namun, masing-masing bagasi tidak boleh melebihi 23 kg untuk penumpang Economy Class dan Premium Economy Class, atau 32 kg untuk penumpang Business Class dan La Première. Untuk dapat masuk ke pesawat, penumpang harus melakukan check-in dalam batas waktu yang ditentukan, yang bervariasi tergantung pada rute penerbangan. Penumpang dalam penerbangan dari Eropa menuju Charles de Gaulle Airport di Paris atau wilayah Eropa lainnya harus melakukan check-in selambat-lambatnya 40 menit sebelum keberangkatan. Penumpang dari Eropa menuju daerah-daerah regional di Prancis harus melakukan check-in selambat-lambatnya 30 menit sebelum keberangkatan. Sementara itu, penumpang dalam penerbangan di luar wilayah Eropa harus melakukan check-in selambat-lambatnya 60 menit sebelum keberangkatan. Penumpang dapat melakukan check-in langsung di bandara atau check-in online melalui situs resmi Air France.

Didirikan pada 7 Oktober 1933, Air France merupakan salah satu maskapai penerbangan tertua di dunia. Maskapai ini didirikan sebagai hasil penggabungan beberapa maskapai, seperti Air Orient, Air Union, Compagnie Internationale de Navigation Aérienne (CIDNA), dan Société Générale de Transport Aériens (SGTA). Gabungan rute seluruh maskapai ini memungkinkan Air France untuk menjangkau berbagai negara di Eropa, Afrika Utara, serta negara-negara lainnya. Pada 26 Juni 1945, seluruh maskapai di Prancis dijadikan milik pemerintah. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada 29 Desember 1945, Pemerintah Prancis menjadikan Air France sebagai pengelola seluruh angkutan udara Prancis. Pada 1 Juli 1946, Air France mulai melayani penerbangan langsung antara Paris dan New York. Untuk melayani rute ini, Air France menggunakan armada Douglas DC-4 yang dapat menyelesaikan penerbangan dalam waktu kurang dari 20 jam. Hingga 1948, Air France mengoperasikan 130 pesawat, menjadikannya maskapai dengan armada terbesar di dunia. Sejak 1974, Air France mulai memindahkan pusat operasinya ke Charles de Gaulle Airport yang terletak di bagian utara Paris. Pada tahun yang sama, Air France juga menjadi maskapai komersil pertama di dunia yang menggunakan pesawat besar dengan mesin ganda, Airbus A300. Hingga 1983, di usianya yang ke 50 tahun, Air France telah mempekerjakan lebih dari 34.000 orang, dengan armada berukuran 100 pesawat. Pada masa itu, Air France melayani penerbangan ke 150 destinasi di 73 negara. Hal ini menjadikan Air France sebagai maskapai pengangkut penumpang terbesar keempat di dunia dan maskapai pengangkut kargo terbesar kedua di dunia. Pada tahun yang sama, Air France menjadi maskapai Eropa pertama yang melayani penerbangan ke Korea Selatan. Menanggapi keputusan pemerintahan yang seperti itu, perusahaan ini kemudian dinasionalisasikan dan Societe Nationale Air France didirikan pada tanggal 1 Januari 1946. Di tahun yang sama, Air France menunjuk awak kabin pertamanya dan membuka terminal udara pertamanya pula di Les Invalides yang berada di pusat kota Paris. Bersama Lufthansa, Iberia, dan SAS Group, Air France mendirikan Amadeus pada 1987. Amadeus merupakan perusahaan teknologi informatika yang memungkinkan agen-agen perjalanan untuk menjual tiket pesawat atau produk maskapai lainnya melalui satu sistem yang sama. Pada 12 Januari 1990, Air France yang merupakan milik pemerintah Prancis, Air Inter yang sebagian merupakan milik swasta, serta Union de Transports Aériens (UTA) yang merupakan sepenuhnya milik swasta digabungkan dan beroperasi di bawah satu nama, Air France. Langkah Air France untuk mengakuisisi Air Inter dan UTA merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menciptakan maskapai nasional dengan cakupan global, sehingga dapat bersaing seiring dengan liberalisasi pasar transportasi udara Uni Eropa. Namun pada 19 Februari 1999, Air France mulai melakukan privatisasi, dengan mendaftarkan sahamnya ke dalam Paris Stock Exchange pada 22 Februari 1999. Pada Juni 1999, Air France dan Delta Air Lines mulai menjalin hubungan kerjasama antar benua. Kerjasama ini terus berkembang hingga pada 22 Juni 2000, kedua maskapai ini mendirikan maskapai penerbangan global bernama SkyTeam. Pada 30 September 2003, Air France mengumumkan penggabungan maskapainya dengan maskapai milik Belanda, KLM. Terlepas dari merger tersebut, baik Air France dan KLM tetap beroperasi menggunakan namanya masing-masing. Pada tahap awal merger ini, Air France memiliki 81% saham perusahaan, dengan 44% saham dipegang oleh pemerintah Prancis dan 37% sisanya oleh swasta, dan 19% saham perusahaan dipegang oleh KLM. Namun pada Desember 2004, pemerintah Prancis menjual 18,4% sahamnnya, membuat Air France–KLM Group didominasi oleh pemegang saham swasta. Air France–KLM terus berkembang menjadi maskapai terbesar di dunia dalam hal pendapatan. Selain itu, maskapai ini juga menjadi maskapai terbesar di Eropa, dan terbesar ketiga di dunia, dalam hal jarak tempuh. Hingga 2016, Air France–KLM Group telah mempekerjakan sebanyak 84.602 pegawai. Dengan armada berkekuatan 225 pesawat, maskapai ini kini melayani penerbangan ke 36 tujuan domestik di Prancis dan 168 tujuan internasional di 93 negara di seluruh dunia.