Cari tiket pesawat Qatar Airways murah dan promo di sini!

Qatar Airways (kode IATA: QR) merupakan salah satu maskapai ternama dunia yang dikenal luas dengan pelayanannya yang berkualitas dan fasilitasnya yang sangat nyaman. Qatar Airways memiliki kantor pusat di Doha, dengan kantor cabang yang tersebar di banyak negara. Sejak 2014, maskapai ini menjadikan Bandara Hamad Doha sebagai pusat operasi untuk sebagian besar penerbangannya. Qatar Airways merupakan maskapai milik negara Qatar yang didirikan pada 1993. Qatar Airways kemudian mengalami perkembangan pesat sejak 1997 dan menjadi salah satu maskapai terbaik dunia. Maskapai yang memiliki slogan “Going Places Together” ini tidak hanya berhasil mengembangkan aspek kuantitas seperti jumlah armada dan destinasi, tetapi juga kualitas pelayanan dan fasilitasnya. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang berhasil diraih Qatar Airways. Dari 2011 sampai 2016, Qatar Airways secara konsisten menempati peringkat dua besar maskapai terbaik dunia versi Skytrax, lembaga konsultan penerbangan terkemuka yang berkantor di Inggris. Pada 2016, Qatar Airways juga mendapat penghargaan dari Skytrax sebagai maskapai dengan kelas bisnis terbaik dunia, ruang tunggu kelas bisnis terbaik dunia, dan staf maskapai terbaik di Timur Tengah. Program frequent flyer Qatar Airways juga pernah memenangkan penghargaan Freddie Awards pada 2006 dan 2007. Qatar Airways memberikan fasilitas bagasi sebesar 50 kg pada penumpangnya di Kelas Satu, sedangkan penumpang Kelas Bisnis mendapatkan fasilitas bagasi sebesar 40 kg. Penumpang Kelas Satu maupun Kelas Bisnis juga boleh membawa dua bagasi kabin dengan berat total maksimum 15 kg. Untuk penumpang Kelas Ekonomi, batasan berat bagasi adalah 30 kg, sedangkan batasan berat bagasi kabin adalah 7 kg dalam satu tas. Penumpang juga diperbolehkan membawa tas tangan kecil ke kabin. Jatah bagasi dan kabin ini berlaku untuk penerbangan Qatar Airways di seluruh dunia, kecuali Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil, dan negara-negara di Afrika. Selain fasilitas bagasi yang cukup besar, Qatar Airways juga menyediakan fasilitas hiburan di semua kabinnya. Fasilitas hiburan ini, yang bernama Oryx One, memiliki lebih dari 3.000 judul film, lagu, serta permainan yang dapat diputar menggunakan layar dan headset personal. Sedangkan bagi penumpang anak-anak, terdapat fasilitas hiburan seperti permainan edukatif yang kreatif dan makanan anak yang dikemas dalam tempat makan lucu. Tersedia juga porta USB di setiap kursi yang memungkinkan penumpang menggunakan alat elektroniknya dalam waktu lama. Sebagian besar penerbangan Qatar Airways adalah penerbangan internasional, sehingga maskapai ini menyarankan penumpang untuk sampai di bandara tiga jam sebelum keberangkatan. Untuk menghindari antrean panjang untuk check-in di konter bandara, penumpang dapat melakukan check-in secara online mulai dari 48 jam hingga 90 menit sebelum keberangkatan. Namun, penumpang sebaiknya tetap datang tiga jam sebelum keberangkatan untuk melalui antrean pemeriksaan keamanan bandara, imigrasi, dan proses naik ke pesawat.

Qatar Airways bermula dari maskapai kecil di negara kecil bernama Qatar di Teluk Persia. Maskapai ini berdiri pada 22 November 1993 dan baru mulai beroperasi pada 20 Januari 1994. Mulanya, pemilik maskapai ini adalah keluarga kerajaan Qatar. Saat itu, maskapai ini hanya menggunakan empat pesawat bekas yang dibeli dari maskapai lain untuk melayani rute penerbangan regionalnya di Timur Tengah. Pada 1997, ketika CEO Akbar Al Baker mulai menjabat, Qatar Airways mengalami reformasi yang bertujuan untuk menjadikan maskapai penerbangan ini sebagai maskapai bertaraf internasional dengan pelayanan terbaik. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui penambahan armada dan destinasi. Dari 1997 hingga 2003, Qatar Airways menambah lebih dari 40 armada baru. Pada periode yang sama, Qatar Airways juga menambah rute ke Jakarta (Indonesia) dan Basra (Irak). Pada saat itu, 50% kepemilikan Qatar Airways berada di tangan pemerintah dan 50% sisanya pada pihak swasta. Pada 2003, Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang berhasil lulus proses audit keamanan operasional IATA yang baru dan lebih ketat. Setahun kemudian, Qatar Airways mendapat pengakuan formal dari Skyrax sebagai maskapai bintang lima dunia, sebuah bentuk apresiasi atas kualitas pelayanan Qatar Airways yang dinilai sangat optimal. Inilah titik penting yang menandai keberhasilan reformasi Qatar Airways. Pada tahun selanjutnya, yaitu 2004, Qatar Airways menambah rute penerbangannya hingga menjangkau 54 destinasi. Pada 2005, Qatar Airways membuka rute baru Doha – Osaka dan membeli 50 armada baru jenis Airbus A340-600. Hasilnya, pada tahun fiskal 2004-2005, Qatar Airways berhasil mengangkut 5,6 juta penumpang. Jumlah ini meningkat di tahun fiskal berikutnya menjadi 6,3 juta penumpang. Pada 2006, Qatar Airways menambah 50 armada jenis Airbus A340-600 versi high gross weight yang memungkinkan pesawat membawa banyak bahan bakar untuk penerbangan jarak jauh. Pesawat jenis ini dapat dipakai untuk menempuh perjalanan dari Doha ke pantai timur Amerika Serikat tanpa henti dengan terbang menyeberangi Eropa dan Samudra Atlantik. Qatar Airways juga menjadi maskapai resmi Asian Games ke-15 yang dilaksanakan di Doha pada 2006. Setahun kemudian, dua rute baru Qatar Airways ke Amerika Serikat dibuka, yaitu Newark di New Jersey dan Washington, D.C. Masih pada 2007, Qatar Airways memesan 32 unit pesawat Boeing 777 untuk membawa penumpang dalam jumlah besar. Seiring dengan penambahan rute dan armada, Qatar Airways terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Hasilnya, maskapai ini berhasil memenangkan banyak penghargaan, baik pada taraf regional maupun internasional. Qatar Airways menjadi maskapai sipil pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar gas-to-liquids (GTL) pada 2009. Pesawat yang digunakan untuk mencoba bahan bakar ini adalah Airbus A340-600 dengan rute Gatwick London – Doha. Maskapai ini kemudian melakukan penerbangan pertamanya ke Melbourne pada tahun yang sama. Pada Juni 2010, Qatar Airways membuka rute pertamanya ke Amerika Selatan, tepatnya ke Sao Paulo dan Buenos Aires. Pada tahun ini, Qatar Airways mulai mengoperasikan Boeing 777-nya yang ke-20, yang menjadikan armada Qatar Airways menjadi 86 pesawat. Pertumbuhan Qatar Airways terus berlanjut hingga mencapai titik bersejarah pada 2011, ketika maskapai ini membuka destinasinya yang ke-100 dan armadanya mencapai 100 pesawat. Destinasi ke-100 tersebut adalah Aleppo di Siria, sedangkan armada ke-100 adalah sebuah Boeing 777-200. Pada 2012, Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang memiliki peralatan perbaikan pesawat lengkap. Peralatan baru dan canggih seharga USD3,2 juta ini dapat digunakan untuk memperbaiki pesawat penumpang terbesar yang digunakan saat ini, yaitu Airbus A380. Peralatan ini dapat dipindahkan ke mana saja sehingga pesawat Qatar Airways yang sedang berhenti beroperasi dapat segera diperbaiki di mana pun lokasinya. Selain itu, 2012 juga ditandai dengan pembukaan rute baru Doha – Perth dan pameran Boeing 787 Dreamliner milik Qatar Airways di Inggris. Qatar Airways adalah maskapai pertama di Timur Tengah yang memiliki jenis pesawat berbadan lebar ini. Maskapai ini pun secara efektif mengoperasikan tiga unit Boeing 787 Dreamliner pada akhir 2012. Pada 2013, Qatar Airways menjadi maskapai Timur Tengah pertama yang resmi menjadi bagian aliansi maskapai penerbangan dunia, oneworld®. Aliansi ini mengoperasikan lebih dari 14.000 penerbangan ke 1.000 destinasi setiap harinya. Penumpang Qatar Airways pun dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan aliansi ooneworld®. Sebagai contoh, penumpang yang memiliki kartu Privilege Club Gold atau Platinum dapat menikmati fasilitas ruang tunggu bandara dalam jaringan oneworld® di lebih dari 600 bandara di dunia. Satu tahun setelah resmi menjadi anggota oneworld®, Qatar Airways meluncurkan penerbangan khusus kelas bisnis pertamanya dengan rute Doha – London. Penerbangan ini menggunakan pesawat Airbus A319LR berkapasitas 40 penumpang. Peluncuran ini menandai komitmen Qatar Airways dalam mewujudkan penerbangan kelas bisnis unggulan. Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada 2014 adalah pengambilalihan 50% saham Qatar Airways milik swasta oleh pemerintah Qatar. Sejak saat itu, saham Qatar Airways sepenuhnya dimiliki oleh negara Qatar. Seiring dengan popularitasnya yang terus mengalami peningkatan, Qatar Airways meluncurkan aplikasi untuk sistem operasi Android, iOS, dan Blackberry pada akhir 2014. Aplikasi ini ditujukan untuk mempermudah penumpang dalam mendapatkan informasi tentang penerbangan Qatar Airways. Setahun kemudian, Qatar Airways menjadi maskapai pertama di dunia yang mendapat 10 juta likes pada akun Facebook resminya. Pencapaian gemilang Qatar tidak berhenti sampai di sini. Pada Desember 2015, Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang menggunakan Airbus A350 untuk melakukan penerbangan ke tiga benua. Benua ketiga yang dituju pesawat ini adalah Amerika, di mana Qatar Airways mulai melakukan kampanye branding dengan slogan “Going Places Together”, yang masih digunakan hingga saat ini. Pada Juli 2016, Qatar Airways melaporkan bahwa mereka mendapat keuntungan terbesar dalam sejarah mereka, yaitu sebanyak QAR 3 miliar pada tahun fiskal 2015-2016. Pada tahun fiskal yang sama, Qatar Airways memiliki sedikitnya 40.000 karyawan, dengan 25.000 di antaranya berada di bawah manajemen Qatar Airways langsung. Masih pada 2016, Qatar Airways menambah 14 destinasi dan 19 unit pesawat, termasuk di antaranya jenis Airbus A350 yang digunakan untuk rute penerbangan Doha – Adelaide yang baru beroperasi pada saat itu. Dengan perkembangan pesat dalam 18 tahun terakhir, pada Januari 2017, Qatar Airways beroperasi dengan 192 pesawat dan melayani penerbangan ke 166 destinasi. Sekalipun begitu, untuk tahun 2017 hingga 2018, manajemen Qatar Airways berencana menambahkan delapan destinasi baru, yaitu Las Vegas (Amerika Serikat), Tabuk dan Yanbu (Saudi Arabia), Canberra (Australia), Dublin (Irlandia), Medan (Indonesia), Rio de Janeiro (Brazil), dan Santiago (Chile).