Bagasi Kabin |
---|
7 kg |
Batas Waktu Check-in |
---|
1 jam sebelum keberangkatan |
German Airways (IATA code: ZQ) adalah maskapai regional Jerman yang berkantor pusat di Düsseldorf. Dulunya LGW adalah penyedia independen penerbangan penumpang skala kecil yang dijadwalkan dan sewaan. Setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan Air Berlin, akhirnya LGW menjadi anak perusahaan Air Berlin pada tahun 2017. Setelah kebangkrutan Air Berlin, LGW dibeli oleh Lufthansa pada Oktober 2017 dan menjadi bagian dari maskapai murah milik grup, Eurowings. Vietfracht Group menyelesaikan pembelian LGW dari Lufthansa pada 1 April 2019 dan mengubah namanya pada awal 2020. Kontrak dengan Eurowings diakhiri pada April 2020 dan LGW mengajukan kebangkrutan. Pada musim panas 2022, KLM menyewa bas pesawat German Airways untuk menyediakan kapasitas tambahan dalam jaringannya. Pada tahun 2023, perjanjian dengan KLM diperpanjang.
German Airways menawarkan beberapa kelas penerbangan yang memenuhi kebutuhan dan preferensi penumpang. Mereka biasanya menyediakan kelas ekonomi dan mungkin juga kelas bisnis untuk penerbangan jarak dekat dan menengah. Kelas ekonomi biasanya menawarkan kursi yang nyaman dengan ruang kaki yang memadai untuk perjalanan yang menyenangkan. Penumpang dapat menikmati makanan dan minuman ringan serta hiburan selama penerbangan.
Sementara itu, kelas bisnis mungkin menawarkan fasilitas tambahan seperti kursi yang lebih luas, layanan makanan yang lebih baik, akses ke ruang tunggu bandara, dan layanan prioritas di bandara. Dengan berbagai pilihan ini, German Airways berusaha untuk memberikan pengalaman penerbangan yang memuaskan bagi semua penumpang mereka.
German Airways saat ini mengoperasikan delapan pesawat Embraer 190, dengan rencana untuk memesan lebih banyak dalam waktu dekat. Pesawat ini memiliki kapasitas untuk mengangkut penumpang dalam berbagai kelas, termasuk kelas bisnis dan ekonomi. Embraer 190 menawarkan pengalaman penerbangan yang nyaman dan modern, dengan fasilitas yang memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan. Mereka dilengkapi dengan kursi yang ergonomis dan ruang kabin yang luas, memungkinkan penumpang untuk menikmati perjalanan dengan santai. Dengan pesawat ini, German Airways bertujuan untuk memperluas jaringan penerbangannya dan memberikan layanan yang lebih baik kepada penumpang. Dengan kapasitas yang fleksibel, pesawat Embraer 190 cocok untuk rute jarak pendek dan menengah, serta memberikan pengalaman penerbangan yang memuaskan bagi semua penumpang.
Seragam pramugara dan pramugari German Airways mencerminkan kesan profesionalisme dan elegan. Pramugara mengenakan setelan jas berwarna gelap yang terdiri dari jas, celana panjang, dan dasi dengan warna yang serasi. Jas mereka memiliki potongan modern dan ramping yang memberi kesan tegas namun berkelas. Mereka juga memakai kemeja putih dengan aksen detail biru atau merah, menambahkan sentuhan elegan pada seragam mereka. Selain itu, mereka mengenakan topi yang sesuai dengan warna seragam mereka. Sementara itu, pramugari German Airways mengenakan seragam yang terdiri dari setelan rok dan blazer berwarna serasi dengan pramugara. Rok mereka memiliki potongan yang sesuai dan panjangnya hingga lutut, memberikan kesan profesional dan sopan. Mereka juga memakai kaus kaki hitam dan sepatu hak tinggi yang sesuai dengan standar keselamatan penerbangan. Keseluruhan, seragam pramugara dan pramugari German Airways mencerminkan citra perusahaan yang elegan dan profesional.
German Airways memiliki kebijakan yang berfokus pada kenyamanan dan keamanan penumpang, termasuk ibu hamil, anak-anak, dan penumpang dengan disabilitas. Bagi ibu hamil, maskapai ini mendorong agar mereka berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan udara, terutama jika mereka mengalami komplikasi atau berada dalam trimester kehamilan lanjut. Selama penerbangan, ibu hamil dianjurkan untuk tetap aktif dengan berjalan-jalan di sekitar kabin dan melakukan gerakan ringan untuk memperlancar peredaran darah.
Untuk anak-anak, German Airways menyediakan fasilitas dan layanan khusus untuk memastikan kenyamanan mereka selama penerbangan. Ini termasuk pengaturan kursi yang memungkinkan orang tua duduk bersama anak-anak mereka dan staf yang ramah dan terlatih untuk membantu anak-anak yang mungkin membutuhkan perhatian tambahan.
Bagi penumpang dengan disabilitas, German Airways berkomitmen untuk memberikan aksesibilitas yang memadai. Mereka menyediakan bantuan boarding dan deboarding, fasilitas khusus di bandara dan dalam pesawat, serta pelatihan staf untuk memastikan bahwa kebutuhan khusus penumpang dengan disabilitas terpenuhi dengan baik. Maskapai ini juga mengikuti peraturan dan pedoman internasional yang berlaku untuk menyediakan layanan yang ramah disabilitas kepada semua penumpangnya.
German Airways (IATA code: ZQ) adalah maskapai regional Jerman yang berkantor pusat di Düsseldorf. Dulunya LGW adalah penyedia independen penerbangan penumpang skala kecil yang dijadwalkan dan sewaan. Setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan Air Berlin, akhirnya LGW menjadi anak perusahaan Air Berlin pada tahun 2017. Setelah kebangkrutan Air Berlin, LGW dibeli oleh Lufthansa pada Oktober 2017 dan menjadi bagian dari maskapai murah milik grup, Eurowings. Vietfracht Group menyelesaikan pembelian LGW dari Lufthansa pada 1 April 2019 dan mengubah namanya pada awal 2020. Kontrak dengan Eurowings diakhiri pada April 2020 dan LGW mengajukan kebangkrutan. Pada musim panas 2022, KLM menyewa bas pesawat German Airways untuk menyediakan kapasitas tambahan dalam jaringannya. Pada tahun 2023, perjanjian dengan KLM diperpanjang.
Berdiri pada tahun 1980 oleh Bernd Walter, pemilik sekolah penerbangan di Bandara Dortmund, Luftfahrtgesellschaft Walter (LGW) awalnya menawarkan layanan charter dan taksi udara sesuai permintaan. Pada tahun 1990-an, maskapai ini berkembang menjadi jaringan penerbangan domestik terjadwal dengan armada terbesar mereka saat itu, Dornier 228, yang mampu mengangkut 19 penumpang.
Pada tahun 2007, LGW memulai kemitraan dengan Air Berlin, maskapai terbesar kedua di Jerman saat itu. LGW kemudian menghentikan identitas korporat independen mereka dan mulai mengoperasikan penerbangan terjadwal atas nama Air Berlin. Pada 2017, Lufthansa membeli LGW sebagai bagian dari proses kebangkrutan Air Berlin. LGW kemudian dijual ke Vietfracht Group pada 2019 dan mengalami rebranding menjadi German Airways.
Berikut ini adalah langkah untuk memesan tiket german airlines secara online:
Pembayaran untuk tiket german airlines Anda dapat dilakukan melalui transfer bank (ATM/SMS Banking/e-banking/teller bank), kartu kredit, dan Indomaret.
Untuk informasi selengkapnya mengenai berbagai metode pembayaran yang tersedia, silakan kunjungi halaman Cara Pembayaran.
E-tiket german airlines dapat berlaku sebagai bukti pemesanan penerbangan german airlines Anda. Tunjukkan e-tiket Anda pada saat melakukan check-in di loket german airlines di bandara, atau gunakan e-tiket untuk melakukan check-in mandiri (di bandara maupun online), untuk mendapatkan boarding pass Anda. Jika Anda tidak menerima e-tiket dalam waktu 60 menit setelah melakukan pembayaran, segera hubungi Customer Service Traveloka.