Cari Tiket Pesawat Malaysia Airlines TERMURAH promo di sini!

Malaysia Airlines (Kode IATA : MH) atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Malaysia Airline System Berhad, merupakan maskapai penerbangan asal Malaysia dengan pusat operasi utama di Kuala Lumpur International Airport. Sementara itu, pusat operasi keduanya berada di Kota Kinabalu dan Kuching untuk penerbangan dengan destinasi di kawasan Asia, Oceania, dan Eropa. Setiap harinya, Malaysia Airlines mengangkut sebanyak kurang lebih 40.000 penumpang. Sebagai salah satu anggota dari aliansi maskapai oneworld®, Malaysia Airlines dan berbagai partner maskapainya menawarkan pengalaman perjalanan udara ke lebih dari 1.000 destinasi di 150 negara. Sejak awal 2016 lalu, Malaysia Airlines juga bekerja sama dengan Emirates untuk melayani penerbangan ke kawasan Asia, Afrika, Amerika, dan Timur Tengah. Salah satu pencapaian terbesar yang pernah diraih oleh Malaysia Airlines adalah penghargaan The World’s 5-Star Airline dari Skytrax pada 2009, 2012, dan 2013. Malaysia Airlines juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai Asia’s Leading Airline pada 2010, 2011, dan 2013 dari World Travel Awards. Demi kenyamanan para penumpangnya, Malaysia Airlines menyediakan tiga jenis kelas penerbangan, yaitu Economy Class, Business Class, dan First Class. Setiap penumpang di ketiga kelas tersebut mendapatkan fasilitas bagasi, hiburan dalam penerbangan, serta layanan makanan. Namun, fasilitas-fasilitas tersebut hadir dalam tingkatan yang berbeda. Luas area kursi di Business Class dan First Class tentu lebih luas apabila dibandingkan dengan kursi di Economy Class. Penumpang di Business Class dan First Class juga bisa mengubah pengaturan kursi menjadi tempat tidur datar. Meski begitu, Malaysia Airlines memberikan layanan khusus bernama Favourite Spot untuk penumpang Economy Class, di mana mereka bisa memilih lokasi kursi favoritnya sebelum penerbangan. Pemilihan Favourite Spot hanya berlaku untuk pemesanan tiket yang dilakukan secara online. Selain itu, penumpang juga bisa memilih kursi secara gratis apabila melakukan web check-in setidaknya dua jam sebelum keberangkatan. Selain model kursi, fasilitas lain yang hanya tersedia di penerbangan Business Class dan First Class adalah akses gratis menuju Golden Lounge, ruang tunggu bandara milik Malaysia Airlines yang terletak di Bandara Internasional Kuala Lumpur dan Bandara Internasional London Heathrow. Setidaknya ada empat jenis Golden Lounge di Bandara Internasional Kuala Lumpur, yaitu KLIA Satellite Platinum, KLIA Satellite Business, KLIA Regional, dan KLIA Domestic. Namun, Golden Lounge bukan satu-satunya ruang tunggu bandara yang bisa diakses secara gratis oleh penumpang Business Class dan First Class. Sebagai anggota dari aliansi global oneworld®, Malaysia Airlines memungkinkan penumpang Business Class dan First Class untuk mendapatkan akses ke lebih dari 650 ruang tunggu bandara yang tersebar di seluruh dunia. Terkait dengan fasilitas bagasi, masing-masing penumpang Malaysia Airlines diperbolehkan untuk membawa dua bagasi terdaftar, masing-masing berukuran maksimum 158 cm. Namun, kapasitas berat totalnya berbeda untuk setiap kelas penerbangan. Penumpang Economy Class diperbolehkan membawa bagasi dengan berat total maksimum 30 kg. Sementara itu, penumpang Business Class mendapatkan kapasitas bagasi sebesar 40 kg dan penumpang First Class mendapatkan kapasitas bagasi sebesar 50 kg. Penumpang yang membawa bayi diperbolehkan membawa tambahan satu tas bagasi kabin dengan ukuran maksimum 115 cm untuk menyimpan perlengkapan bayi dan satu kereta dorong. Kedua barang ini beratnya tidak boleh melebihi 10 kg dan berlaku untuk seluruh kelas penerbangan Malaysia Airlines. Penumpang bisa mendaftarkan bagasinya saat check-in di bandara. Di bandara yang berlokasi di Malaysia, konter check-in ditutup 45 menit sebelum waktu keberangkatan penerbangan domestik dan 60 menit sebelum waktu keberangkatan penerbangan internasional, sementara di bandara internasional, baik untuk penerbangan domestik dan internasional, konter check-in Malaysia Airlines ditutup 60 menit sebelum waktu keberangkatan. Gerbang keberangkatan akan ditutup 20 menit sebelum penerbangan, baik di bandara domestik maupun internasional. Meski begitu, penumpang tetap diminta untuk tiba di bandara setidaknya dua jam sebelum waktu keberangkatan agar bisa mengurus bagasi, menjalani pemeriksaan keamanan, dan melakukan boarding tanpa tergesa-gesa.

Sebelum dikenal sebagai Malaysia Airlines seperti sekarang, maskapai penerbangan ini dulunya bernama Malayan Airways Limited. Penerbangan komersial pertamanya dilakukan pada 1947, dengan pusat operasi di Singapura. Pada 1966, Malayan Airways Limited mengubah namanya menjadi Malaysia Singapore Airlines (MSA), sebelum akhirnya dipisah menjadi Singapore Airlines dan Malaysian Airline System (MAS) pada 1972. Saat itu, mayoritas penerbangan internasional dioperasikan dari Singapura sehingga rute-rute internasional akhirnya secara otomatis diambil alih oleh Singapore Airlines. Sementara itu, MAS mengambil alih seluruh rute domestik di kawasan Malaysia dan rute internasional yang berangkat dari sana. Periode 1997 – 2005 dapat dikatakan sebagai salah satu periode paling menentukan dalam perjalanan Malaysia Airlines. Krisis finansial di Asia pada 1997 menyebabkan Malaysia Airlines mengalami kerugian hingga RM260 juta setelah berhasil memecahkan rekor keuntungan sebanyak RM333 juta pada periode 1996/1997. Hal ini terus berlangsung pada periode 2000/2001 dengan kerugian sebesar RM417 juta dan periode 2001/2002 sebesar RM836 juta. Malaysia Airlines akhirnya memutuskan untuk menutup layanan penerbangan ke beberapa rute yang dianggap kurang menguntungkan, seperti Brussels, Darwin, Madrid, Munich, dan Vancouver. Langkah ini mulai menunjukkan hasil positif pada periode berikutnya, dengan meraup keuntungan sebanyak RM461 juta. Memasuki 2006, MAS pun mulai melakukan beberapa perubahan. Di bawah kepemimpinan Idris Jala, MAS meluncurkan Business Turnaround Plan. Ditambah dengan beberapa langkah inisiatif dari manajemen Idris Jala, MAS berhasil meraup keuntungan sebesar RM853 juta pada 2007 saat Business Turnaround Plan selesai diterapkan. Hal ini tidak terlepas dari keputusan MAS untuk memotong rutenya dari 114 rute menjadi 23 rute, dengan menutup beberapa rute internasional yang dianggap kurang membawa keuntungan, dan mengubah jadwal penerbangan. Ada enam area yang menjadi fokus strategi tersebut, yaitu penentuan harga, pengelolaan keuntungan, penjadwalan jaringan, opening storefronts, strategi low season, dan pengelolaan distribusi. Pada 2009, posisi CEO digantikan oleh Azmil Zahruddin karena Idris Jala bergabung dengan kabinet pemerintahan Malaysia. Pada Mei 2015, muncul pengumuman bahwa MAS akan melakukan rebranding dan berubah nama menjadi Malaysia Airlines Berhad mulai 1 September 2015. Sejak inilah Malaysia Airlines sepenuhnya dioperasikan oleh Malaysia Airlines Berhad. Di bawah kepemimpinan CEO barunya, Christoph Mueller, Malaysia Airlines memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap rute penerbangan dengan fokus kawasan Asia. Mueller ternyata tidak lama menduduki posisi CEO karena pada April 2016, ia memutuskan untuk turun dari jabatan tersebut. Namun, ia tetap mengambil peran sebagai salah satu direktur non-eksekutif di Malaysia Airlines untuk membantu masa transisi CEO baru, yang akhirnya ditempati oleh Peter Bellew. Setiap harinya, Malaysia Airlines mengangkut sekitar 40.000 penumpang ke 57 destinasi yang tersebar di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan dan Utara, Timur Tengah, Australia, dan Eropa. Layanan penerbangan yang diberikan merupakan perwujudan dari kekayaan tradisi dan budaya khas Malaysia. Berkat dedikasinya terhadap penumpang dan dunia penerbangan, Malaysia Airlines berhasil mendapat penghargaan The World’s 5-Star Airline dari Skytrax pada 2009, 2012, dan 2013, serta penghargaan sebagai Asia’s Leading Airline untuk 2010, 2011, dan 2013 dari World Travel Awards. Hal ini membuktikan bahwa Malaysia Airlines telah menjadi salah satu maskapai penerbangan paling terkemuka di kawasan Asia Tenggara.